Share

BAB 176. Dukun?

“Ada apa ini ramai-ramai!?” teriak Mas Roni. Dia pulang lagi. Kukira akan pergi selamanya. Mas Roni gegas menghampiri kami. Dia sama sekali tidak merasa bersalah bahkan terkesan jumawa.

Kami tidak terlalu menanggapi Mas Roni. Kami fokus pada ibu yang pingsan. Pasti ibu syok karena calon menantunya lebih tua dari beliau. Mbak Asih ini ada-ada saja kenapa seleranya turun drastis begini? Apa aki-aki ini kaya raya, jadi Mbak Asih mau dijadikan istrinya?

Aku seperti terhipnotis melihat pemandangan di depanku, calon Mbak Asih merapalkan doa dan memasukkan jempol tangan kirinya ke dalam langit-langit mulut lalu menempelkan ke jidat ibu.

Hitungan detik ibu mengerjap-ngerjapkan matanya. Alhamdulillah ibu sadar. Apa dia paranormal kok, cara menyembuhkan orang pingsannya unik seperti itu?

Ibu Menangis tanpa suara. Air matanya membuktikan bahwa beliau sedang tidak baik-baik saja. Dia memandangi Mbak Asih terus-menerus lalu bergantian memandangi aki-aki di depan kami.

“Asih, hentikan jangan biki
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status