Share

BAB 175. Calon suami Mbak Asih.

“Mamah tidur duluan ya, Nak. Malam ini Mamah mau tidur di kamar Kia.”

“Iya, Mah. Aku juga mau tidur, ini mau kunci pintu dulu.”

“Ibu juga mau pulang, Ta. Takut di rumah ada maling. Kasihan Asih juga, dia sendirian. Jangan lupa besok ya, Ta.” Aku mengangguk lalu mengantarkan ibu sampai pintu dan mengunci semuanya mematikan lampu dan masuk ke kamar.

Saat mematikan lampu aku heran lampu kamar tamu kok, hidup setelah kuhampiri ternyata ada Wira dan istrinya. Aku baru ingat kalau mereka ada di sini.

“Mas, besok kita harus cari alasan lagi biar kita tetap di sini, minimal seminggu lah. Ternyata di sini enak. Lihat kamar ini saja bagus apalagi kamar Mbak Ita.” Samar kudengar obrolan mereka. Segera kutajamkan pendengaran.

“Iya, kamu benar Dik.” Wira awas kamu!

“Mas kan, pintar ekting besok harus yakinin Mas Danu. Lagi pula dia itu cacat rasanya kok enggak pantas banget dia kaya begini. Mas lihat tadi mobilnya Mas Danu? Bagus ya, itu harganya mahal.”

“Tahu, lah. Dik. Aku juga rasanya pingin n
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status