Tok Tok Tok “Masuk!” Teriak Malik dari dalam ruangannya. “Selamat siang Bapak Malik. Saya bawakan makan siang untuk Bapak..” Sapa Laila dengan nada seceria mungkin sambil mengangkat tentengan bekal makan siang, tak lupa ia mengulas senyum secantik mungkin agar dingin es di hati suaminya mencair. Di meja singgasananya, Malik mengulas senyum tipis. Tipis sekali sampai Laila tak menyadarinya. Tapi jelas matanya berpendar bahagia. Hatinya menghangat, rasa penat karena permalasahan di perusahaan tiba-tiba hilang karena senyuman istrinya. Pundaknya yang sedari kemarin terasa berat, kini ringan karena kedatangan istrinya yang membawa bekal untuknya. “Kemarilah..” Kata Malik. dan tidak perlu waktu lama, Laila sudah berada di depan meja suaminya. Meletakkan bekal makan siangnya di antara tumpukan berkas-berkas yang tidak dimengerti Laila. Meja itu penuh dengan tumpukan map, kertas, berkas, tablet da laptop yang semuanya menyala menunjukkan tabel-tabel. Semuanya itu cukup menunjukkan pada L
Read more