Home / Romansa / Bukan Istri Pilihan Suamiku / Chapter 241 - Chapter 250

All Chapters of Bukan Istri Pilihan Suamiku : Chapter 241 - Chapter 250

264 Chapters

Bab 241

Ingin sekali ia membalas ucapan Karin dengan kalimat sarkas, namun hal itu tidak dilakukannya. Hana sadar bahwa kondisinya saat ini belum baik. Andai aja mama ada di sini, pasti Karin sudah babak belur tanpa di pukul. Hana teringat ketika mama mertua dan mama nya Rafasya melontarkan kalimat pedas saat di acara pernikahan Nara. Karena tidak sanggup menghadapi mulut judes kedua wanita itu, Karin langsung pergi."Cinta ini." Nara mengeluarkan uang dari dompetnya dan memberikannya untuk Cinta."Uang apa ini kak?" Cinta tidak mengambil uang yang dipegang Nara. Justru wajahnya tampak bingung dan tidak mengerti."Sesuai janji kakak, kakak pernah bilang kalau nanti kakak sudah kerja dan gajian kakak bakal kasih Cinta duit jajan." Nara tersenyum.Cinta tersenyum, ia terharu melihat Nara dan Hana yang memperlakukannya seperti seorang adik. Bahkan kedua wanita itu tidak pernah ragu untuk memperlihatkan betapa mereka menyayangi dan membelanya seperti ini. Karin memandang Cinta, Hana dan Nara. Ia
last updateLast Updated : 2023-04-07
Read more

Ban 242

"Dalam kasus ini saya yang bersalah, saya yang sudah menjual rumah milik mendiang suami saya. Jadi karena itu saya meminta lepaskan Berliana, dia tidak terlibat dalam kasus ini." Susi berkata dengan bibir gemetar. Wanita itu tidak mampu menahan tangisnya hingga air matanya menetes. Kesempatan seperti ini, sudah sangat lama dinantinya. Ia ingin putri kesayangannya bisa bebas dan tidak menderita di sini bersama dengan dirinya.Daffin memandang wanita tua yang pernah sempat akan menjadi Mama mertuanya. Setelah mengetahui apa yang telah dilakukan Susi terhadap istri serta papa mertuanya, tidak ada lagi rasa kasihan di dalam dirinya. "Jika hanya rumah yang dijual, beserta mobil dan harta istri saya yang lainnya, saya akan mencabut tuntutan untuk Anda ibu Susi. Rumah yang dulu Anda jual sudah saya ambil kembali dan rumah itu sudah kembali menjadi milik istri saya."Susi diam ketika mendengar apa yang disampaikan oleh Daffin. Otaknya mulai bekerja dan mencerna setiap kata yang dilontarkan ol
last updateLast Updated : 2023-04-08
Read more

Bab 243

Susi sudah tidak mampu mengatakan apa-apa. Bangkai yang sudah disimpannya dengan sangat baik dan rapi, akhirnya tercium dan terungkap. Otaknya mulai berpikir siapa yang sudah merekam perbuatannya tersebut. Tiba-tiba saja Susi teringat dengan asisten rumah tangganya. Wanita itu sudah bekerja di rumah Amriadi sekitar 10 tahun dan wanita itu seorang janda yang tidak memiliki anak. Wanita itu juga begitu sangat dekat dengan Hana. "Dari mana kamu mendapatkan ini?" Berliana memandang Daffin."Kalian mungkin masih ingat dengan Siti." Effendi langsung menjawab pertanyaan Berliana.Berliana begitu sangat mengingat nama yang disebut oleh pengacara Daffin. Asisten rumah tangga itu sengaja diberhentikan, karena wanita itu satu-satunya orang yang begitu dekat dengan Hana dan satu-satunya orang yang begitu sangat menyayangi Hana, selain papanya. Setelah kepergian Amriadi, dengan sengaja wanita itu dipecat dan di suru keluar dari rumah tersebut. "Ini tidak benarkan?" Berliana menolak kenyataan.
last updateLast Updated : 2023-04-08
Read more

Bab 244

Rasa bahagia seakan tidak pernah hilang dari kehidupan mereka, apalagi semenjak ada kehadiran si kembar, rasanya sungguh menambah memperlengkap kebahagiaan. Pagi ini Daffin yang mengambil ahli semuanya. Biasanya pria itu akan bekerja sama dengan istrinya. Daffin memandikan dan Hana akan mendandani kedua bayi kembarnya. Namun pagi ini pria itu yang melakukan semuanya sendiri, sedangkan Hana sedang sibuk menyiapkan sarapan. Daffin masuk ke dalam kategori suami siaga dan ayah hebat untuk si kembar. Pria itu sangat pandai memandikan kedua anaknya. Dibukanya bedong bayi perempuannya yang sedang sibuk bermain dengan tangannya sendiri. Melihat apa yang sedang di lakukan putri mungilnya, membuat pria itu gemas sendiri. Di usia 2 bulan, bobot kedua bayi itu naik 2 kg. "Anak-anak papi, sangat buat gemas," ucapnya yang kemudian mencium pipi bayi perempuan yang begitu sangat cantik tersebut. "Biar jangan cemburu." Daffin tersenyum memandang bayi laki-lakinya. Ia kemudian mencium pipi bulat b
last updateLast Updated : 2023-04-09
Read more

Bab 245

"Apa Hana sudah tahu?" Surya bertanya ketika mereka sudah selesai sarapan pagi."Tahu apa pa?" Hana sedikit tersenyum. Surya memandang Daffin."Belum pa." Sejak tadi ia ingin memberitahu, namun merasa tidak sanggup untuk mengatakan hal tersebut."Tahu apa bang?" tanya Hana penasaran."Tentang Susi dan Berliana," jawab Surya. "Bagaimana dengan kasus Mama Susi sama kak Berliana. "Sudah sering Hana bertanya dengan suaminya, namun Daffin tidak pernah mau memberikan keterangan yang jelas."Kita sudah masukkan berkas ke pengadilan dan dua minggu lagi sidang," jawab Daffin."Mereka sudah lama di dalam penjara, apa nggak dicabut aja tuntutan dari kita." Hana memandang suaminya. Meskipun Mama tirinya bukanlah Mama yang baik, begitu juga dengan kakaknya, namun melihat kondisi ibu dan anak itu di penjara seperti ini, membuat Hana tidak tega. "Kalau untuk kasus penipuan dan penjualan rumah, sudah kita cabut," jawab Daffin.Mita memandang Hana dan kemudian mengusap punggung menantunya."Kalau s
last updateLast Updated : 2023-04-12
Read more

Bab 246

"Mama jangan berbicara seperti ini, tolong jangan menakuti aku.""Mama tidak bercanda Berliana, Mama serius. Setelah Mama menghabisi nyawanya, dia selalu saja mengganggu Mama. Sepertinya dia memang tidak ingin melihat Mama bahagia." Susi mengusap air matanya. Cinta tulus yang diberikan oleh pria yang menjadi suaminya, harus berakhir dengan pembunuhan yang dilakukannya secara tersembunyi. Meskipun sebenarnya Susi tidak mampu menutupi rasa cinta untuk pria tersebut, namun ia lebih mencintai putrinya dan ingin putrinya menjadi artis terkenal seperti apa yang selama ini di mimpikan oleh Berliana. Wanita itu juga tidak ingin bila semua harta jatuh ke tangan anak tirinya.Tangis Berliana semakin pecah ketika mendengar ucapan dari mamanya. "Maafkan aku ma, jika mimpiku tidak terlalu tinggi, semua ini tidak akan terjadi," sesal di hatinya. Dia tidak pernah menyangka bahwa mamanya melakukan apapun hingga sampai mengakhiri nyawa suaminya sendiri, hanya demi untuk mewujudkan mimpi dan cita-citan
last updateLast Updated : 2023-04-13
Read more

Bab 247

Berliana kembali pulang ke rumahnya dengan serpihan hati yang hancur dan berkeping-keping. Ia begitu sangat takut untuk menerima kenyataan begitu sangat menyakitkan seperti ini. Membayangkan wanita yang telah melahirkannya, wanita yang sangat menyayangi dan rela berkorban untuknya. Akan mengalami akhir hidup yang begitu sangat menyedihkan. Air matanya tidak mau berhenti mengalir membasahi pipinya."Andaikan waktu bisa diulang kembali, aku tidak ingin menjadi artis. Aku hanya ingin hidup bahagia bersama dengan mama. Apa artinya usaha yang aku lakukan selama ini, apa artinya perjuangan mama lakukan. Apa artinya pengorbanan yang selama ini mama lakukan, jika semuanya akan berakhir seperti ini, "semua sesal kini menumpuk di dadanya. Sekuat apapun ia menangis, sebanyak apapun air mata yang keluar, namun yang namanya waktu tidak akan bisa mundur lagi ke belakang. Berliana memandang langit-langit kamarnya yang dicat berwarna putih. Saat ini hanya rumah inilah yang menjadi harta satu-satun
last updateLast Updated : 2023-04-15
Read more

Bab 248

"Begitu cepat kau melupakan Gracia, Berliana." Tatapan mata Bian begitu sangat menyeramkan, hingga membuat Berliana menjadi takut. Sebenarnya ada apa dengan Gracia hanya itu yang ada di dalam benak pikirannya. Mengapa permasalahan seakan tidak pernah hilang dari hidupnya. Baru saja menghadapi masalah yang amat berat, hingga kepala yang sakit dan seakan ingin pecah. Kini datang lagi permasalahan yang baru, yang terdengar begitu sangat rumit. "Aku akan memperlihatkan foto Gracia kepadamu, agar ingatanmu kembali lagi ke kenangan masa lalu." Bian tersenyum sinis memandang Berliana. Berliana hanya diam dan menunggu dengan dada yang bergembur dengan cepat. Bian mengeluarkan foto dari dalam saku jas yang dipakainya. Pria itu memberikan foto itu dengan berhati-hati. Terlihat sekali bahwa foto yang di pegangnya, barang benda yang paling penting untuknya. Berliana memandang foto seorang gadis yang memakai kacamata dengan poni selamat datang dan rambut yang ikat kuda. Melihat wajah yang a
last updateLast Updated : 2023-04-19
Read more

Bab 249

Hana tidak mampu menahan tangisannya saat bertemu dengan Siti. Ia tidak menduga, bahwa wanita yang sudah sangat lama menjadi asisten rumah tangganya itu, membuka tabir rahasia pembunuhan papanya. Jika Siti tidak bersuara dan memberi tahu rahasia penting ini, mungkin kematian sang papa, tidak pernah terungkap."Hana, mbak sangat rindu kamu." Wanita itu menangis memeluk anak dari majikannya. Saat bekerja di rumah Amriadi, usianya 23 tahun, sedangkan Hana berusia 7 tahun. Karena itu, Hana memanggilnya mbak Siti. "Hana gak nyangka kalau bisa ketemu sama mbak. Setelah papa meninggal, Hana ngekos didekat sekolah. Hana gak sanggup di rumah, karena gak punya waktu belajar. Semua pekerjaan rumah, Hana yang harus kerjakan. Belum lagi jarak dari sekolah dan rumah yang jauh, sedangkan Hana tidak di perbolehkan membawa kendaraan dan tidak di beri uang ongkos. Pada akhirnya Hana memilih untuk ngekos." Hana menangis saat mengadukan apa yang dilakukan Susi kepadanya. Sejujurnya, ia lebih suka bila s
last updateLast Updated : 2023-05-19
Read more

Bab 250

"Apa ini semuanya untuk dimakan?" Wajah Andriko berbinar saat melihat menu yang tertata di atas meja. "Iya," jawab Mita dengan tersenyum."Waw banyak sekali." Anak laki-laki itu memegang perutnya. Ia sedang mengukur besar lambung yang mampu menerima makanan untuk masuk. "Kenapa?" Hana tersenyum memandang Andriko. "Aku sedang memikirkan, bagaimana perut ku bisa menampung makanan sebanyak ini. Kata ibu, kita tidak boleh membuang-buang makan. Karena itu akan mubazir dan Allah marah." Anak laki-laki berwajah tampan itu, berbicara dengan gaya mengemaskan. Daffin yang sejak tadi hanya diam memperhatikan Andriko, akhirnya tawanya lepas. Anak itu sungguh sangat lucu. Jika nanti si kembar berusia 5 tahun, apakah akan seperti anak ini pintarnya. Pria itu sudah tidak sabar menunggu waktu itu datang. Fatan yang duduk di samping Nara, reflek mengusap perut istrinya. Saat ini Nara sedang hamil muda. "Sayang, Abang mau anak kita pintar kayak gitu." Fatan berbisik di telinga istrinya dan dia me
last updateLast Updated : 2023-05-19
Read more
PREV
1
...
222324252627
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status