Share

Bab 247

Berliana kembali pulang ke rumahnya dengan serpihan hati yang hancur dan berkeping-keping. Ia begitu sangat takut untuk menerima kenyataan begitu sangat menyakitkan seperti ini. Membayangkan wanita yang telah melahirkannya, wanita yang sangat menyayangi dan rela berkorban untuknya. Akan mengalami akhir hidup yang begitu sangat menyedihkan. Air matanya tidak mau berhenti mengalir membasahi pipinya.

"Andaikan waktu bisa diulang kembali, aku tidak ingin menjadi artis. Aku hanya ingin hidup bahagia bersama dengan mama. Apa artinya usaha yang aku lakukan selama ini, apa artinya perjuangan mama lakukan. Apa artinya pengorbanan yang selama ini mama lakukan, jika semuanya akan berakhir seperti ini, "semua sesal kini menumpuk di dadanya.

Sekuat apapun ia menangis, sebanyak apapun air mata yang keluar, namun yang namanya waktu tidak akan bisa mundur lagi ke belakang.

Berliana memandang langit-langit kamarnya yang dicat berwarna putih. Saat ini hanya rumah inilah yang menjadi harta satu-satun
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status