Bukan Istri Pilihan Suamiku

Bukan Istri Pilihan Suamiku

last updateLast Updated : 2023-06-21
By:  LiaztaCompleted
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
9.4
8 ratings. 8 reviews
264Chapters
84.9Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

[WARNING 18+] Hana Hanifa tidak menyangka bahwa dirinya harus menikahi Daffin, calon suami kakak tirinya. Kakaknya yang juga seorang artis itu, pergi begitu saja tanpa memberikan alasan apapun, menyisakan Hana sebuah tanggung jawab besar untuk menyelamatkan muka semua orang. Sayangnya, hidup sebagai pengganti tidak semudah itu. Daffin yang sejak awal tidak memilih Hanna sebagai istri, seolah ingin membalaskan dendam dengan menyiksanya. Mampukah Hanna bertahan atau justru dia akan terperangkap selamanya bersama sang suaminya?

View More

Chapter 1

Bab 1

"Kau wanita yang baik menurut kedua orang tua ku." Suara tertawa pria itu, begitu sangat keras, tepat di daun telinga, wanita yang sedang berdiri di depannya.

"Kau wanita yang begitu sangat baik, menurut mereka, kau wanita polos, yang suci. Tidak sama seperti wanita lain." Tatapan mata pria itu, seakan ingin membunuh wanita muda nan berparas cantik tersebut. Masih teringat olehnya, bagaimana mama dan papanya membujuk, agar mau menikah dengan Hana. Gadis polos nan dinilai baik oleh kedua orang tuanya. Tujuan lain dari kedua orang tuanya, sudah pasti untuk menyelamatkan nama baik keluarga.

Wanita muda itu hanya diam tanpa mampu berkata apa-apa. Air matanya menetes dengan sendirinya. Hana sangat takut, ketika pria itu menatapnya dengan sorot mata yang penuh amarah dan kebencian. Pipinya terasa sakit, ketik telapak tangan lebar itu, menekan keras kedua belah pipinya.

"Bagiku, kau sama saja dengan wanita yang lain. Kau, sama saja dengan kakak mu." Pria itu tersenyum mengejek istrinya. Mahkota

"Kau, mungkin bisa menipu kedua orang tuaku, dengan wajah polos mu, namun kau, tidak akan pernah bisa untuk menipu aku. Menurut ku, wajah mu sangat biasa, tidak seperti Berliana. Kau bukanlah wanita tipe Ku. Aku menyukai wanita yang memiliki body tinggi, langsing seperti Berliana.

Berliana, kau tau nama itu? Ha... Ha... Kau, tidak mungkin tidak tahu, karena dia kakak, mu. Dia artis terkenal, yang cantik dan seksi. Seperti itu yang aku suka. Bukan wanita seperti kau, yang terlalu tampak biasa saja." Pria berparas tampan itu, memandang tubuh polos wanita, yang baru saja jadi istrinya. Dari atas hingga ke bawah dan naik lagi keatas. Pria yang masih memakai stelan jas berwarna putih itu, bernama Daffin Aliando, berusia 32 tahun.

Apapun yang diucapkan suaminya, tidak ada satupun yang bisa untuk dijawabnya. Ia hanya bisa menangis dengan mata yang terpejam.

Tangannya dengan sangat keras menggenggam benda berbentuk bulat milik wanita yang baru saja menjadi istrinya. "Ini, sangat tidak mengoda," Dafin mencubit keras bagian puncak benda berbentuk gunung tersebut.

Mata yang tadi terpejam, kini terbuka dengan lebar, ketika dikejutkan dengan rasa sakit di bagian dadanya. Bukan hanya sakit ketika diremas namun juga, sakti ketika dicubit dengan keras kemudian di plintir, oleh suaminya. Hana hanya menagis ketika suaminya menggenggam bagian dadanya dengan sangat kuat. Ini untuk pertama kalinya, bagian miliknya di sentuh oleh pria. Dengan sangat kasar dan tanpa perasaan, meremas dengan keras, mencubit bagian puncak atas, berulang-ulang kali. Seandainya bisa menjerit, ia akan menjerit dengan keras, ketika merasakan sakit yang luar biasa.

Dipandangnya bukit yang tidak besar tersebut. Kulit yang berwarna putih bersih, kini sudah meninggalkan jejak-jejak merah, tangannya. "Mengapa kau, mau menjadi istriku? Apa kau, berharap bisa menjadi orang kaya? Apa Berliana, yang sudah memerintahkan mu. Apa si Susi, takut miskin dan menjadi gembel. Apa kalian, beranggapan, kalau aku ini, merupakan piala bergilir?" Wajahnya merah padam, matanya memerah menatap wajah istrinya.

Tidak hanya sakit di bagian tubuh saja, namun juga dihatinya. Tuduhan, hinaan, cacian, mengalir begitu saja dari mulut suaminya. Bagaimana mungkin pria yang baru saja menikahinya, dengan tegas mengatakan bahwa, ia bukanlah wanita yang diinginkannya. Bahkan pria itu, dengan sangat nyata membandingkan dirinya dengan wanita lain, yang tidak lain kakak tirinya sendiri.

Hana tidak mengerti, mengapa kakak tirinya pergi di saat hari pernikahannya, yang sudah hitungan hari. Hingga dirinya yang tidak tahu apa-apa, harus menggantikan, seperti ini. Air matanya mengalir dengan deras, hingga isak tangis, lolos dari bibirnya, ketika menyadari bahwa dirinya hanya seorang pengganti.

Dipandangnya wajah cantik wanita yang menjadi isterinya. Bibir wanita itu, sudah memuncak dengan tangan dan kaki gemetar.

Wajah cantik milik Hana, kini sudah terlihat sangat pucat dan ketakutan. Entah apa yang akan dilakukan suaminya, ia sungguh tidak tahu. Apakah, pria itu akan mencabut nyawanya. Entah mengapa, pikiran seperti ini, muncul di benak kepalanya. Hanya untaian doa yang terus terucap di dalam hati, agar pria itu, mau mengasihaninya dan mengakhiri ini semua.

Saat masuk ke dalam kamar hotel, yang menjadi kamar pengantin. Sikap manis suaminya, didepan para tamu undangan dan kedua mertuanya, hilang seketika. Sekarang pria itu, terlihat sangat menakutkan baginya.

Meskipun tahu istrinya sangat kesakitan, namun tetap saja, ia mencubit puting kecil berwarna coklat muda tersebut. Semakin melihat Hana sakit, hatinya semakin senang.

Tidak ada yang bisa dilakukannya. Saat ini, kedua tangannya diikat ke depan dengan menggunakan dasi yang tadi di pakai Daffin. Gaun pengantin yang tadi dipakainya, sudah terjatuh dilantai dengan bentuk sudah rusak parah. Suaminya dengan sengaja menggunting gaun berwarna putih yang menjadi pakaian penuh sejarah untuknya. Seharusnya gaun itu menjadi gaun kesayangan, yang akan diabadikannya.

Meskipun pria itu sudah menjadi suaminya, namun Hana tetap saja sangat malu ketika suaminya menatap tubuh polosnya.

"Kau tidak sebanding dengannya. kau tahu, bahwa aku sangat mencintainya. Namun apa yang telah dilakukan kakak mu, memuat aku muak. Aku sangat tidak terima perlakuannya seperti ini. Dia sudah menghancurkan harga diri ku. Aku tidak akan pernah melepaskan mu. Selagi dia tidak kembali, jangan berharap kau bisa terbebas dari aku. Kau tau, aku menikah dengan mu, karena keterpaksaan saja," Daffin tersenyum mengejek Hana.

"Bang sakit sekali, ampun." Hana merintih kesakitan saat tangan pria itu sangat keras menarik kain putih di kepalanya. Bukan hanya kain dan mahkota saja yang terlepas dari kepalanya. Namun juga beberapa helai rambutnya ikut tertarik.

Daffin tersenyum dan melepaskan tali rambut istrinya. Rambut panjang yang hitam pekat dan lurus itu, kini sudah tergerai. "Kau cantik juga, jadi tidak buat malu. Aku tidak perlu gengsi untuk memperkenalkan mu, sebagai istri. Perlu diakuinya, wajah Hana jauh lebih cantik dari pada Berliana.

"Abang, Hana minta maaf." Hanya kalimat ini yang terucap dari bibirnya. Ia sedikit menjerit menahan rasa sakit di kulit kepalanya, ketika rambutnya ditarik dengan keras. Kepalanya mendongak ke langit-langit kamar yang berwarna putih.

"Aku akan melakukan seperti ini setiap saat. Aku akan membuat kau menyesal menjadi istri ku. Kau orang miskin yang berharap bisa hidup senang dan bergelimang harta, bila menikah dengan ku. Benar seperti itu?" Pria itu tersenyum memandang rendah istrinya.

"Gak bang, itu gak benar." Hana membantah tuduhan pria tersebut. Rasa sakit di kulit kepalanya, membuatnya tidak tahan. Setelah Papanya meninggal, semua harta peninggalan Papanya, diambil Mama tirinya. Uang itu dihabiskan Susi, untuk menaikkan nama Berlian Casandra untuk menjadi seorang artis, sesuai dengan mimpi Berliana. Awalnya, Berliana hanya menyanyi kafe dan penyanyi orgen tunggal di acara nikahan,

"Tidak mengaku?" Daffin semakin menarik keras rambut Istrinya hingga terdengar suara hentakan dari rambut tersebut. Kau akan rasakan, penderita mu. Kau akan merasa neraka di dunia." Daffin tertawa dengan sangat keras tepat di daun telinga istrinya. Tangannya dengan sangat keras menarik rambut panjang Hana.

***

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

default avatar
Mhisba Mawar
ceritanya sangat menarik ...️
2023-07-03 20:11:20
0
default avatar
ekas27808
bagus ceritanya
2023-06-09 22:54:13
0
user avatar
JP
Mampir kak numpang promo ya ... REVENGE Pembalasan gadis yang teraniaya sampai hampir mati. Banyak misteri dan romance yang menyelimuti kisah ini. Semangat thor! Thanks ^-^
2023-01-03 23:48:24
1
user avatar
Muhammad
ceritanya luar biasa
2023-01-02 11:32:19
1
user avatar
Muhammad
sagat suka
2023-01-02 11:31:25
1
user avatar
Luthfiya Rahmi
Alur cerita yg bagus bisa dijadikan pembelajaran hidup
2022-12-25 18:52:21
1
user avatar
Liazta
ceritanya menarik
2022-12-17 09:18:31
0
user avatar
Ramndook Ismail
ngga tau mau komen apa yg pastinya air mata saya ngga berhenti....netes...ko ceritanya sedih banget sih...Happy Ending ngga ya..?????
2022-12-19 06:27:00
1
264 Chapters
Bab 1
"Kau wanita yang baik menurut kedua orang tua ku." Suara tertawa pria itu, begitu sangat keras, tepat di daun telinga, wanita yang sedang berdiri di depannya."Kau wanita yang begitu sangat baik, menurut mereka, kau wanita polos, yang suci. Tidak sama seperti wanita lain." Tatapan mata pria itu, seakan ingin membunuh wanita muda nan berparas cantik tersebut. Masih teringat olehnya, bagaimana mama dan papanya membujuk, agar mau menikah dengan Hana. Gadis polos nan dinilai baik oleh kedua orang tuanya. Tujuan lain dari kedua orang tuanya, sudah pasti untuk menyelamatkan nama baik keluarga.Wanita muda itu hanya diam tanpa mampu berkata apa-apa. Air matanya menetes dengan sendirinya. Hana sangat takut, ketika pria itu menatapnya dengan sorot mata yang penuh amarah dan kebencian. Pipinya terasa sakit, ketik telapak tangan lebar itu, menekan keras kedua belah pipinya. "Bagiku, kau sama saja dengan wanita yang lain. Kau, sama saja dengan kakak mu." Pria itu tersenyum mengejek istrinya. M
last updateLast Updated : 2022-10-27
Read more
Bab 2
"Maafkan Hana, Hana sungguh tidak tau mengapa kak Berlin pergi. Tolong lepaskan rambut Hana bang, sakit sekali." Kepalanya terasa begitu sangat sakti dan pusing. "Jangan berpura-pura polos." Daffin tertawa lepas. "Aku ingin melihat seperti apa sucinya dirimu. Bila ternyata kau sudah kotor, besok pagi aku akan mempermalukanmu." Daffin tertawa lepas. Pria itu melepaskan tangannya di rambut Istrinya. Dengan sangat kasar, mendorong tubuh kurus Hana, hingga terjatuh ke lantai. Tulang ekornya terasa sangat sakit, ketika suaminya mendorong tubuhnya dengan sangat kuat. "Bang, Hana mohon, jangan lakukan ini. Biarkan Hana pergi ," Hana berkata dengan Isak tangisnya. "Jangan harap." Daffin tersenyum dengan sudut bibir terangkat sebelah. Kaki pria itu berada di atas punggung istrinya hingga tubuh wanita yang berukuran mungil itu membungkuk kedepan. Ia menekankan kuat punggung istrinya dan memutar-mutar telapak kakinya yang masih memakai sepatu pantofel yang berbahan keras tersebut."Sakit ba
last updateLast Updated : 2022-10-27
Read more
Bab 3
"Aku akan mengecek terlebih dahulu. Apakah kau masih suci atau tidak?" lirih Daffin."Kenapa aku tidak pernah berpacaran? Bila tahu takdir hidupku akan seperti ini, aku akan menjadi gadis gampangan, hingga kehilangan keperawanan. Dengan seperti itu, dia akan membuang aku secepatnya." Untuk pertama kalinya, Hana mengutuk dirinya sendiri dalam hati. Dia sungguh berharap menjadi gadis yang sudah rusak. Melihat ekspresi istrinya, sudut bibir Daffin sedikit naik ke atas dan dengan cepat membuka pakaian sang Istri. Daffin sadar bahwa Hana sepertinya belum pernah disentuh pria manapun.Benar saja, apa yang dilakukan Daffin, sungguh membuat Hana malu. Perempuan itu hanya bisa memejamkan matanya, ketika melihat Daffin mulai menyentuh tubuhnya.Sayangnya, tindakan hati tidak membuat Dafin berbaik hati sama sekali. Dengan sangat kasar, pria itu mulai menjamah tubuh sang Istri. Ia bahkan tersenyum penuh kebahagian dan rasa bangga, setelah berhasil memiliki Hana.Hana masih saja diam. Rasa sakit
last updateLast Updated : 2022-11-01
Read more
Bab 4
Sayangnya, hingga sore, tidak ada satupun pegawai hotel yang datang ke kamarnya. Hana hanya menagis merasakan perut yang begitu sangat perih. Belum ada yang dimakannya sama sekali. "Apa dia sudah tidak pulang lagi ke sini? Apa dia sengaja tinggalkan aku di sini? Tapi mengapa dia tidak memberikan aku pakaian, agar aku bisa pergi." Hana mengusap air matanya. Tubuhnya sudah mulai gemetar ketika menahan rasa pedih di perutnya. Bising ususnya sudah berbunyi setiap saat. Hana hanya makan sedikit ketika acara resepsinya, masih berlangsung. Setelah itu, dirinya tidak makan hingga sampai sekarang. ****Jam menunjukkan pukul 22:00, Hana mulai memejamkan matanya dan berharap, ketika bangun nanti sudah ada makanan yang bisa disantapnya. Ia tidak memikirkan ke mana suaminya pergi. Bahkan, bila pria itu tidak kembali lagi, tidak akan Hana mempermasalahkannya. Satu hal yang membuatnya sangat panik dan juga bingung adalah dia tidak memiliki pakaian dan tidak dapat membuka pintu kamarnya!Hana
last updateLast Updated : 2022-11-01
Read more
Bab 5
Setelah beberapa saat, Hana akhirnya membuka matanya secara perlahan dan melihat suaminya dengan panik. Namun, dia kembali mengelak setelah melihat ekspresi suaminya yang begitu marah."Makan!" perintah Daffin kemudian.Hana hanya diam tanpa menjawab."Kau tidak dengar, ya? Aku memerintahkan kau untuk makan!" bentak Daffin. "Apa kau tidak mendengar perintah aku?" Daffin kembali bertanya saat istrinya hanya diam memandangnya. Tatapan mata wanita itu, sungguh tidak bisa di tebaknya."Bodoh!" Ia memaki dirinya sendiri saat menyadari bahwa mulut Hana sedang diikatnya dengan dasinya. Tangan istrinya juga masih terikat. Daffin bergegas membuka tangan Hana dan melepaskan ikatan di belakang kepala istrinya."Makan!" perintah Daffin.Hana diam memandang wajah suaminya."Mengapa kau melihat aku seperti itu, apa mau aku congkel matamu?" bentak Daffin.Hana merasa ngeri, ketika mendengar ancaman dari suaminya. Bagaimana ia bisa kabur, bila sudah tidak bisa melihat? "Kau tidak mendengar apa yang
last updateLast Updated : 2022-11-01
Read more
Bab 6
"Tidak tuan, saya hanya minta tolong," Hana menjawab dengan terbata-bata.Daffin menjangkau handuk yang di minta istrinya. Dilihatnya handuk berwarna putih yang banyak menempel bercak berwarna merah. Daffin memberikan handuk tersebut."Terima kasih tuan," jawab Hana yang melilitkan handuk di tubuhnya. Hana kemudian berjalan ke kamar mandi dengan sangat lamban ketika rasa perihnya masih sangat terasa.Setelah membersihkan dirinya di kamar mandi, ia kembali naik ke atas tempat tidur dan berbaring di samping suaminya. Melihat pria itu sudah tidur, membuat dirinya senang. Hana merangkak naik ke atas tempat tidur dengan sangat berhati-hati. Ditariknya selimut dan tidur membelakangi pria yang sudah menjadi suaminya itu."Apa kau tidak dengar apa yang tadi aku ucapkan?"Suara itu membuat Hana sangat terkejut. Hana membalikkan tubuhnya dan menghadap suaminya. Saat ini ia memandang wajah tampan milik Daffin."Berbalik!"***Hana terbangun dan merasakan tangan kekar suaminya yang berada di at
last updateLast Updated : 2022-11-04
Read more
Bab 7
Hana merasa sudah tidak sanggup lagu ketika suaminya terus-menerus berlaku kasar padanya. Berkali-kali dia disentuh tadi malam. Namun, tidak ada kelembutan sama sekali.Hana terkesiap ketika mendengar pintu kamar terbuka. Oleh sebab itu, dia menutup tubuhnya dengan selimut ketika petugas hotel masuk ke dalam kamar. Petugas hotel meletakkan pesannya di atas meja makan. Setelah itu, pergi dan menutup pintu. Hana menurunkan selimut itu hingga ke batas dadanya. "Makan!" Daffin memberikan perintahnya, ketika petugas Hotel sudah keluar dari dalam kamar. "Saya akan makan setelah Anda tuan," jawab Hana. Dirinya begitu ingin beristirahat sejenak. Namun, sepertinya Daffin tidak mau menerima alasannya. Terbukti, pria itu menatapnya tajam."Sekarang!" Daffin memberikan perintah.Hana sangat panik ketika mendengar perintah gila suaminya. Dirinya tidak memiliki pakaian, tidak pula boleh menutup tubuhnya dengan selimut. Tidak boleh memakai handuk yang sudah kotor. Apakah ia, akan duduk dengan ta
last updateLast Updated : 2022-11-04
Read more
Bab 8
"Ya ampun! Serem sekali. Rumah sebesar ini aku tinggal sendiri. Hana memandang ke sekelilingnya. Tapi ini lebih enak aku sendiri di sini. Dari pada dia ada disini. Jujur saja, dia itu jauh lebih menakutkan dari pada hantu. Pokoknya serem banget menurut aku," Hana berbicara sendiri.Setelah berhari-hari jarang berbicara, akhirnya perempuan itu bisa juga melepaskan isi hatinya."Sial! Aku lupa, nanyain baju aku! Ya sudahlah, pakai baju ini aja gak pakai ganti." Hana memandang long dress yang dipakainya.Ia berjalan mengelilingi rumah tersebut, Ia masuk kedalam kamar yang diucapkan oleh suaminya.Hana begitu terkejut dan terpesona saat melihat kamar yang sangat luas. Seketika Hana sadar bahwa akan berat untuk membersihkan rumah ini."Aku di tinggal sendiri di rumah ini. Itu artinya, aku bisa pergi kapan saja." Hana tersenyum dengan mata yang terbuka lebar. Lalu, dia memandang ke sekelilingnya, memeriksa adakah CCTV di kamar ini. Namun, dia tidak dapat menemukannya."Aku akan menjadi istr
last updateLast Updated : 2022-11-04
Read more
Bab 9
Duduk sendiri di depan ruang televisi tanpa melakukan apa-apa, membuat matanya mengantuk. Dipandangnya jam yang menempel di dinding yang ternyata sudah jam 10 malam. Pantas perut aku sudah pedih, ah ternyata sudah jam 10. Apa aku makan saja ya." Hana berkata dengan memegang perutnya. "Tapi kalau nanti dia pulang, apa dia marah karena aku sudah makan duluan?" Pusing Hana memikirkan hal ini. "Tapi perut aku sudah pedih sekali, tidak apa aku makan duluan saja. Bila dia pulang, aku akan makan lagi," batinnya. Ia beranjak dari sofa dan berjalan menuju ke ruang makan. Hana memasukkan nasi, sayur asem dan sambal terasi ke dalam piringnya. Menu yang sudah disiapkan ini, begitu sangat menggugah seleranya. "Jangan dipandangi Hana, ayo dimakan." Hana berkata ketika dirinya sudah tidak sabar untuk menyantap hidangan makan malamnya sendiri. Dengan segera, disantapnya menu tersebut."Bila setiap hari makan-makanan enak seperti ini, pasti bisa buat aku gemuk," Hana mengunyah nasi di dalam mulutnya
last updateLast Updated : 2022-11-11
Read more
Bab 10
Setelah melakukan penyatuan yang cukup lama, akhirnya Daffin mencapai pelepasannya. Pria itu berbaring di sebelah isterinya dengan keringat yang membasahi tubuh. Hana terkulai lemas dan tak berdaya. Ia berusaha mengatur napasnya yang sedang naik turun. "Apa ada yang bisa dimakan?" Daffin bertanya setelah memberikan Jeda waktu untuk istrinya beristirahat. Kini ia membutuhkan asupan tenaga setelah melakukan kerja kerasnya di malam hari. Hana tersenyum ketika mendengar pertanyaan suaminya. "Saya tadi sudah masak untuk tuan." Hana menundukkan kepalanya. Ia malu memandang wajah yang saat ini menatapnya."Bagus, aku mau makan." Daffin beranjak dari atas tempat tidur.Hana menganggukkan kepalanya. Meskipun merasa sangat lelah dengan tubuh terasa remuk dan kaki yang teramat pegel. Namun ia tetap mengurus makan Suaminya. "Saya akan memberikan diri dulu, ke kamar mandi.""Tidak usah, nanti saja." Daffin mengambil tisu dan memberikan
last updateLast Updated : 2022-11-11
Read more
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status