Dibuang Zio Dinikahi CEO

Dibuang Zio Dinikahi CEO

By:  Arrafina  Completed
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
4 ratings
115Chapters
3.8Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Ditinggal nikah oleh kekasihnya membuat Agatha sangat terpuruk, bagaimana tidak, pernikahan yang telah dirancang dengan baik kini hancur karena sebuah pengkhianatan. Zio sang mantan kekasih tega menduakannya dan menikahi gadis kaya. Terpuruk dalam luka terdalam membuat Agatha hampir melakukan bunuh diri dan diselamatkan oleh seorang pria tampan yang bernama Dirga. Tak pernah terbayangkan bila pria yang pernah menggagalkan aksi bunuh dirinya adalah pemilik perusahaan tempat Agatha bekerja dan memiliki hubungan dengan Zio. Siapakah Dirga sebenarnya? Akankah Dirga menikahi asisten pribadinya setelah melewati malam tragis itu? Mungkinkah Agatha mengungkapkan perasaannya pada Dirga ketika mengetahui pria itu akan menikah dengan wanita yang telah dijodohkan oleh ibunya?

View More

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

user avatar
Arrafina
selamat siang guys, hari ini aku up 3 bab ya, monggo dibaca. Rasa cinta yang tulus tumbuh karena mencintai kekurangannya dengan seiring waktu akan bertahan lama daripada cinta yang tumbuh hanya karena mencintai kelebihannya.
2023-01-07 14:28:35
0
user avatar
Arrafina
Hallo, guys, maafken hari ini agak terlambat up babnya, semoga selalu suka yang sama ceritan Agatha dan Dirga.. Makasih kk semua..
2023-01-07 11:13:28
0
user avatar
MeilyyanaM
mantab ceritanya!! hanyut dan suka banget! Agatha strong bener dahh! isi koin dulu baru lanjut baca ya thorrr ...
2023-01-04 06:25:00
1
user avatar
Arrafina
Assalamualaikum, kk semuanya... salken dari author, moga suka sama cerita romanceku ini. Yang pernah patah hati pada ngumpul yukk, ikuti kisah Agatha dan CEO dingin selanjutnya, makasih kk............
2022-12-30 20:10:54
2
115 Chapters

Kenyataan Pahit

Kata orang, hubungan yang telah bertahan selama bertahun-tahun lamanya akan sulit untuk dipisahkan mengingat pasangan yang menjalaninya sudah memiliki ikatan yang cukup kuat antara satu sama lain. Sama halnya dengan seorang gadis cantik nan sederhana yang bernama Agatha, dia berpikir demikian namun realita tak sesuai ekspetasi hingga ia mendapatkan sebuah pesan singkat dari sang kekasih.[Aku ingin kita mengakhiri hubungan ini. Aku akan menikah dengan perempuan yang jauh lebih baik dari dirimu, Agatha.] Bak petir di siang bolong. Hati Agatha benar-benar hancur membacanya, perempuan itu memegang dadanya yang terasa sesak sambil menahan air mata yang hendak luruh dari pelupuk matanya. Meskipun begitu, Agatha masih berusaha untuk berpikir positif bahwa Zio hanya sedang ingin bercanda dengannya. Ia pun akhirnya memutuskan untuk menelepon Zio. Ketika panggilan pertama tak ada jawaban, kedua dan ketiga pun sama, bahkan sampai ke sepuluh kalinya tidak ada jawaban, seolah pria itu benar-bena
Read more

Luka Yang Meradang

“Aku tidak akan segan untuk memanggil satpam dan mengusirmu dari sini,” jawab Zio dengan mata yang melotot tajam. Agatha mendengus lalu menyisir ke seluruh ruangan. Perempuan itu tersenyum getir saat ia melihat dekorasi pernikahan Zio dan Selena. Dekorasi pernikahan ini sama persis seperti konsep dekorasi yang pernah Agatha bahas dengan Zio. Seolah tak cukup dengan mengambil seluruh uang Agatha, Zio dengan teganya juga mengambil ide pernikahan impian Agatha dan meninggalkan perempuan itu tanpa menyisakan satu mimpi pun untuk Agatha.“Ah, dekorasi pernikahan ini sangat familiar. Apakah kau mendapatkan inspirasinya dari seseorang?” tanya Agatha. “Dari mantan kekasihmu, misalnya,” lanjut perempuan itu. Zio menggertakkan rahangnya. “Tentu saja aku bertanya tentang dekorasi pernikahan ini pada ahlinya. Lagian mana sudi aku bertanya padamu," jawabnya dengan angkuh."Oh, kau sudah keterlaluan Zio! Apakah aku tidak berartu di dalam hidupmu? Bukankah kau ingin menika--" Belum melanjutkan uc
Read more

Bunuh Diri

Patah hati adalah hal yang menyakitkan dan butuh waktu untuk melupakannya. Apalagi ketika orang yang dicintai, menikah dengan orang lain. Tentu sangat sulit menerima kenyataan tersebut. Sejak saat itu, Agatha terus saja menggurung diri di kamarnya, seolah ia tak ingin hidup lagi. Hari itu matahari bersinar begitu terang hingga menyilaukan mata insan yang melakukan aktivitas di luar ruangan. Sinar mentari kini tak lagi bisa menghangatkan hati perempuan itu yang terasa sangat beku. Namun, tidak dengan perempuan yang tengah berjalan menyusuri jembatan besar itu justru tak merasakan apa-apa. Kini, dia merasa Tuhan tidak adil dalam memperlakukannya. Bertahun-tahun dia berkorban untuk hubungannya, namun semua pengorbanan Agatha harus berakhir sia-sia. Hati Agatha terasa sangat perih setiap kali ia melihat pemberitaan atau mendengar orang-orang membicarakan pernikahan Zio dan Selena yang menggemparkan seluruh kota."Pria brengsek! Kenapa hidupku harus sekejam ini!" ucapnya beberapa kali. M
Read more

Ditagih Uang Sewa

Pria itu membulatkan matanya dengan sempurna ketika dia sudah yakin seratus persen jika ia mengenali perempuan yang berniat bunuh diri itu. ‘Bukankah dia perempuan yang kemarin diusir dari pernikahan itu?’ pikir Dirga dalam hati. Pantas saja perempuan itu tampak tak asing, nyatanya mereka memang pernah bertemu. ‘Apakah kejadian beberapa hari yang lalu membuatnya menjadi seperti ini?’ pikirnya lagi. Tanpa berpikir panjang, Dirga langsung berlari menembus kerumunan dan berniat untuk menghentikan aksi nekat Agatha. Pria itu perlahan berjalan mendekat meskipun Agatha terus menatap tajam ke arahnya. Menurut Dirga, jika tidak ada yang berbuat nekat untuk menolong, bisa-bisa kemacetan ini tidak akan bisa berakhir. Apalagi orang-orang tampak tak bisa membujuk perempuan tersebut.“Nona, ayo turunlah,” ujar Dirga dengan kesal. “Kau tidak melihat jika apa yang kau lakukan membuat banyak orang panik?” tanya pria itu. Agatha mengalihkan pandangannya ke arah lain. “Kalau kalian tidak ingin dibuat
Read more

Pertemuan Ketiga

“Kami membutuhkan seorang karyawan dan karyawati di bagian gudang pabrik produksi.” Dengan antusias Agatha langsung menganggukkan kepala tanpa berpikir dua kali. Ia sangat-sangat membutuhkan sebuah pekerjaan saat ini. Apa pun itu pekerjaannya, tentu Agatha akan dengan senang hati melakukannya asalkan ia tidak diusir dari apartemennya. Mau ke mana lagi ia akan tinggal jika pemilik apartemen itu benar-benar mengusirnya dari sana?“Kau kirimkan saja CV-mu kepadaku. Nanti, aku akan mengirimkannya kepada HRD supaya prosesnya lebih cepat,” jelas Gabby memberitahu. Agatha mengangguk-anggukkan kepala. “Terima kasih, Gabby. Aku janji akan mentraktirmu kalau aku sudah gajian nanti,” ucapnya sambil tersenyum lebar.“Jangan sungkan padaku, Agatha. Kita juga sudah lama berteman, bukan? Jadi sudah sewajarnya kalau kita saling menolong,” balas Gabby tersenyum seraya menyentuh pundaknya lembut. Beberapa hari setelahnya, Agatha mendapat panggilan kalau dirinya lolos seleksi CV dan interview dan ia b
Read more

Gadis Materialistis

Hal yang sama pun dirasakan oleh Dirga, selama beberapa detik pandangannya terus tertuju kepada gadis cantik di depannya itu, Bagaimana tidak karena Dirga paling tidak menyukai seorag gadis yang terbawa perasaan, mengingat bagaimana Agatha yang terlalu berlarut dengan cinta hingga dia ingin mengakhiri hidupnya demi sang mantan kekasih. Berulang kali Agatha juga terus mengumpat kesal karena sedari tadi Dirga terus saja menatapnya dengan tatapan yang begitu tajam, terlihat jelas sekali bahwa Dirga sangat tidak menyukainya, setelah supervisor itu menjelaskan semua barang-barang produksi maka kini tugasnya Agatha untuk melanjutkannya sebagai penilaian bagi supervisor tersebut. Agatha harus menarik napas panjang karena terpaksa terjebak dengan pria yang telah menggagalkan misi bunuh dirinya itu, beruntungnya setelah tugas selesai maka pria tampan dengan manik mata biru itu langsung berpamitan karena sejak tadi Agaha menjelaskan dan mengatakan perihal barang, telepon gengam pria itu
Read more

Seorang CEO Dingin

Dirga menghentikan pergerakannya dan kini pria itu menoleh ke arah Agatha seraya mendengarkan sebuah syarat yang diinginkan gadis di depannya itu."Aku memang materialistis sekarang! Semua karena pria itu dan aku tidak ingin percaya lagi dengan pria manapun, walaupun itu Anda," ungkapnya dengan tatapan matanya yang berapi-api. Pria tampan itu tertegun dan bisa memastikan bahwa ada sebuah dendam yang tercipta di binar mata gadis itu, "Kau tenang saja, sebentar lagi sekretarisku akan datang dan menjelaskan perihal gajimu," jawab Dirga dengan tatapan penuh arti. Pucuk dicinta ulam pun tiba, akhirnya sang sekretaris datang dan menjelaskan semua perihal pekerjaan dan gaji yang akan diterima oleh Agatha karena harus menemani Dirga meeting, maka besok Agatha disuruh untuk menemui Dirga di kantor tepat pukul delapan pagi, "Saya minta Anda tepat waktu datang ke kantor karena pak Dirga adalah tipikal pria yang disiplin," bisik sang sekretaris pelan di telinga Agatha. Perempuan
Read more

Nampak Cantik

"Sepertinya matamu bermasalah ya?!" sindir Dirga menoleh ke arah Agatha. Gadis itu sontak tertegun dan kini dia mengepalkan jemarinya dengan kuat, lalu menyela ucapan atasannya. "Bukan mataku yang bermasalah, tetapi jam tanganku yang rusak." Mendengar hal itu, Dirga menggelengkan kepalanya seraya menghela napas beratnya. "Pantas saja kau bisa terlambat datang ke kantor! Aku adalah seorang pria yang paling tidak suka mendengar kata terlambat namun hari ini kau baru saja bekerja maka aku memaafkanmu," ujar Dirga seraya memasang jas kesayangannya."Maafkan aku, Pak!" ucap Agatha seraya menunduk. Sejujurnya di dalam hati Agatha dia ingin meronta karena Agatha terlalu ketus berbicara padanya. Namun, bayang-bayang hutang yang terus menari-menari di dalam kepalanya membuat perempuan itu sontak menahan emosinya. "'Jika bukan karena hutang, mana mau aku bertahan," umpatnya dalam hati. Menjadi seorang asisten pribadi seorang CEO bukanlah hal yang mudah, Agatha harus membuang waktu
Read more

Terbongkarnya Hubungan Dirga Dan ZIo

"Rasanya tidak perlu, Pak. Lebih baik aku pulang," jawab Agatha seraya memutar tubuhnya."Kenapa??" tanya Dirga ingin tahu alasan gadis itu."Tidak ada gunanya, Pak. Kacamata usang ini lebih baik, Pak." Agatha memaksa pergi namun Dirga langsung menariknya, tetapi pria bule itu tidak memaksanya hanya saja meminta Agatha untuk ikut dengannya kembali pulang ke rumahnya. Sepanjang jalan menuju ke rumahnya, Dirga terus memandangi wajah polos Agatha, di situ terlihat jelas sekali bahwa memang ada sesuatu hal yang disembunyikan Agatha. Bak sebuah luka yang tidak bisa diungkapkan namun sangat dirasakan. Tidak ingin sampai mencari masalah, maka Dirga meminta sopirnya untuk mengantar Agatha pulang ke rumahnya, ya mobil mereka harus putar balik. Agatha tidak pernah tahu bila Zio dan Dirga itu memiliki sebuah hubungan dekat. Hal itulah yang membuat Dirga sedikit khawatir. Baru satu minggu menjadi asisten Dirga, ia baru menyadari bahwa Dirga dan mantan kekasihnya memiliki sebuah hubungan de
Read more

Kehilangan Mahkota

"Wah, kau memang the best, Bela," puji Dirga dengan senyuman yang mengembang dari sudut bibirnya."Siapa dulu kalau bukan Bela gitu," jawab perempuan seksi itu balas tersenyum. Dirga tak pernah berhenti menatap kecantikan Agatha, rambut panjang yang disanggul hingga menampilkan jenjang leher putihnya dengan gaun malam berwarna silver yang membalut tubuh putihnya, meski sedikit terlihat lekukan di dadanya. Dia menyentuh kedua bahu Agatha dan berkata,"Harus aku akui, kau terlihat cantik sekali malam ini!" puji Dirga berbisik padanya. Agatha tertegun pada kecantikan dirinya sendiri apalagi di saat Dirga yang terus saja menatapnya begitu tajam membuatnya sedikit salah tingkah. "Ayo, kita pergi ke pesta sekarang," ajak Dirga tersenyum padanya. Usai menunggu Dirga mengganti pakaiannya, pria itu langsung membukakan pintu mobil dan mempersilakan Agatha masuk ke dalam."Kenapa Bapak bersikap seperti ini?" tanya Agatha merasa tak enak melihat Dirga seperti itu."Tidak apa-apa, malam
Read more
DMCA.com Protection Status