Share

Bab 249

Hana tidak mampu menahan tangisannya saat bertemu dengan Siti. Ia tidak menduga, bahwa wanita yang sudah sangat lama menjadi asisten rumah tangganya itu, membuka tabir rahasia pembunuhan papanya. Jika Siti tidak bersuara dan memberi tahu rahasia penting ini, mungkin kematian sang papa, tidak pernah terungkap.

"Hana, mbak sangat rindu kamu." Wanita itu menangis memeluk anak dari majikannya. Saat bekerja di rumah Amriadi, usianya 23 tahun, sedangkan Hana berusia 7 tahun. Karena itu, Hana memanggilnya mbak Siti.

"Hana gak nyangka kalau bisa ketemu sama mbak. Setelah papa meninggal, Hana ngekos didekat sekolah. Hana gak sanggup di rumah, karena gak punya waktu belajar. Semua pekerjaan rumah, Hana yang harus kerjakan. Belum lagi jarak dari sekolah dan rumah yang jauh, sedangkan Hana tidak di perbolehkan membawa kendaraan dan tidak di beri uang ongkos. Pada akhirnya Hana memilih untuk ngekos." Hana menangis saat mengadukan apa yang dilakukan Susi kepadanya. Sejujurnya, ia lebih suka bila s
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status