"Menurut saya, perawan atau janda sama saja, Dok. Karena jaman sekarang, wanita yang belum pernah menikah belum tentu masih perawan, 'kan? Betul, gak Dokter Burhan?" Adi melempar pertanyaan kepada ayah dari Dokter Kamila. Dokter Burhan yang mendengar itu, hanya tersenyum simpul. Pria berambut putih itu mengambil satu gelas air putih, lalu menegaknya hingga habis setengah. "Betul, sih Pak Adi. Tapi ... rasanya sayang sekali seorang Adikara Wijaya pengusaha muda, harus mendapatkan istri yang bekas pria lain. Punya anak, pula. Saya hanya bercanda, ya Pak Adi," ujar Dokter Burhan diakhiri dengan tawa. Adi pun ikut tertawa, tapi aku di sini merasa terhina. Semenjijikkan itukah seorang janda di mata Dokter Burhan, hingga dengan sadar dia membandingkan diriku dengan sebuah barang yang dia sebut bekas? Dengan menahan gejolak di dalam dada, aku melangkah ke arah mereka. Menyimpan beberapa cemilan di atas meja, menyuguhkannya pada mereka. "Silahkan dinikmati," ucapku dengan hati yang sakit
Read more