Share

Bab 94

Bersama kedua orang tua serta bapak mertua, aku pergi meninggalkan rumah Papa menuju rumah aku dan Adi.

Sepanjang perjalanan, Saffa terus mengoceh membuat Mama semakin berat untuk jauh dari putriku itu.

Sengaja, Mama ikut dengan mobil Adi karena ingin selalu dekat dengan Saffa. Membiarkan Papa dengan Om Gunawan menggunakan mobil lain.

Papa Gun, ah aku selalu lupa dengan panggilan mertuaku itu.

"Apa rumah kita memiliki halaman yang luas?" tanyaku pada Adi.

"Ya, sangat cocok untuk bermain sepeda Saffa."

Aku bergelayut manja di lengan Adi yang kemudian tangan Adi berpindah menjadi memelukku. Aku dan dia seperti pasangan pengantin pada umumnya. Bermesraan, bersenda gurau, hingga melupakan sesuatu. Tidak ingat jika saat ini kami masih berada di dalam mobil.

Lima belas menit perjalanan, kami sudah sampai di depan rumah berlantai satu dengan suasana yang baru.

Aku memindai bangunan rumah yang didominasi dengan cat warna putih. Benar kata Adi, halamannya luas, rumputnya tebal dan empuk
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Kamariah Ahmad
Hehehehe Saffa Saffa
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status