Share

Bab 95

Puas menyerangku dengan segala jurus, kini Saffa kembali jinak. Dia tengah menikmati cemilan seraya menonton kartun di televisi.

Satu persatu bantal sofa yang berserakan di lantai aku pungut, menyimpannya kembali pada tempat semula.

"Ekhem." Adi berdehem saat aku melewati dia tanpa bicara.

Sebenarnya aku sebal sekali pada laki-laki itu. Gara-gara dia, aku jadi dikira vampir yang akan menghisap darahnya. Padahal, bukan seperti itu cerita yang sebenarnya.

Tadi ... ah, malu sekali jika harus dibahas.

"Sayang ...."

"Apa?" jawab Saffa menoleh pada Adi.

Aku yang tahu panggilan itu bukan untuk gadisku, memilih abai pura-pura tidak tahu.

"Bukan pada Saffa, tapi pada Mama," ujar Adi meluruskan kesalahpahaman.

"Oh." Saffa menjawab singkat.

"Al," panggil Adi lagi.

Aku menoleh sekilas, lalu kembali fokus pada layar datar di depan sana.

Adi yang menyadari jika aku tengah marah, langsung mendekat dengan menyeret kedua kakinya. Setelah berada di sampingku, Adi membisikkan kata maaf dengan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Yuli Azis
mau baca sampai habis tp terkynci deh tolong dunk
goodnovel comment avatar
Kamariah Ahmad
Yes yes yes yes
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status