Share

Bab 97

"Sini, aku bantu keringkan rambutnya," tutur Adi mengambil pengering rambut dariku.

Aku mengambil serum, lalu menuangkannya ke telapak tangan kemudian mengaplikasikannya ke wajah. Sementara Adi masih mengeringkan rambutku.

"Kalau nanti Mama nanya, kenapa kita lama di sini? Aku harus jawab apa?" ujarku dengan mata tetap ke arah cermin.

Dari pantulan cermin, kulihat Adi melirikku, kemudian kembali fokus pada rambutku yang sudah setengah kering.

"Bilang saja apa adanya," celetuk Adi membuatku menoleh ke arahnya.

Dia nyengir memperlihatkan deretan giginya yang rapi dan bersih.

Aku mendelikkan mata kembali melihat cermin.

Tidak mungkin aku harus mengatakan hal yang akan membuatku malu. Tahu, masih pengantin baru. Tapi, tidak harus sejujur itu mengatakan yang terjadi pada orang lain.

Setelah rambutku kering, aku dan Adi keluar dari kamar. Menghampiri Mama yang masih asik dengan permainan yang membuat Saffa terus tersenyum bahagia.

"Mah, Mama beneran akan menginap di sini?" ujarku ak
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status