Share

Bab 100

"Menurut saya, perawan atau janda sama saja, Dok. Karena jaman sekarang, wanita yang belum pernah menikah belum tentu masih perawan, 'kan? Betul, gak Dokter Burhan?" Adi melempar pertanyaan kepada ayah dari Dokter Kamila.

Dokter Burhan yang mendengar itu, hanya tersenyum simpul. Pria berambut putih itu mengambil satu gelas air putih, lalu menegaknya hingga habis setengah.

"Betul, sih Pak Adi. Tapi ... rasanya sayang sekali seorang Adikara Wijaya pengusaha muda, harus mendapatkan istri yang bekas pria lain. Punya anak, pula. Saya hanya bercanda, ya Pak Adi," ujar Dokter Burhan diakhiri dengan tawa.

Adi pun ikut tertawa, tapi aku di sini merasa terhina. Semenjijikkan itukah seorang janda di mata Dokter Burhan, hingga dengan sadar dia membandingkan diriku dengan sebuah barang yang dia sebut bekas?

Dengan menahan gejolak di dalam dada, aku melangkah ke arah mereka. Menyimpan beberapa cemilan di atas meja, menyuguhkannya pada mereka.

"Silahkan dinikmati," ucapku dengan hati yang sakit
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Ni nyoman Sukarti
Terima kasih author, ditunggu lanjutannya......
goodnovel comment avatar
Kamariah Ahmad
Doktor tak professional
goodnovel comment avatar
Atik Srip
dokter burhan..berpendidikan tp gak bisa menyaring kata yg kluar dr mulutnya......
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status