Share

Bab 102

Beberapa saat berjalan, aku disapa dengan ramah oleh orang-orang yang kami lewati. Tidak jarang, kami harus berhenti sejenak untuk berjabat tangan seraya menyebutkan nama.

Saat kami berhenti, Maya juga ikut berhenti. Dan saat melanjutkan langkah, dia pun tidak ingin ketinggalan.

Rasanya aku ingin menyandung kakinya hingga terjatuh mencium aspal, tapi sepertinya itu terlalu kejam.

"Eh, Maya! Mau ke mana kamu?!" teriak seorang wanita dari dalam warung.

Merasa ada yang memanggil, Maya menghentikan langkah, lalu menghampiri wanita yang mungkin adalah temannya itu.

Huft! Akhirnya aku bisa bernapas lega karena tidak ada lagi yang mengganggu perjalanan kami.

"Kamu, tuh kalau punya temen, yang warasan dikitlah. Masa, yang gitu kamu jadiin kawan," ujar Adi diakhiri kekehan.

Aku langsung mencubit pundak Adi hingga suamiku itu mengaduh.

"Itu penggemar kamu, ya. Hem ... seneng, punya fans berat. Mas Adi ... nanti Maya ke rumah, ya ...," ujarku menirukan logat bicara Maya yang mendayu.

Sua
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Kamariah Ahmad
Senakin seronok
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status