Share

Bab 109

Aku tertegun saat tahu siapa yang datang. Pandangan kuarahkan pada Adi yang menghampiriku di ambang pintu. Pria itu tersenyum ramah pada dua orang yang datang pagi-pagi ke rumah kami.

"Mas, menyuruh Dokter Burhan ke sini?" tanyaku seraya melihat Adi dengan pandangan yang membingungkan.

"Ah, iya, Sayang. Tadi aku menghubungi Dokter Burhan mengabarkan soal kakiku ini. Maaf, aku lupa bilang."

Aku tersenyum masam ke arah Adi, lalu pura-pura ramah pada dua orang yang sama sekali tidak aku sukai itu.

Entahlah, meskipun mereka dokter dan punya pendidikan tinggi, aku sama sekali tidak menyukai keduanya. Terlebih, dengan ucapannya yang membuatku sakit hati kala itu.

"Silahkan masuk, Dokter," ujarku kemudian.

Aku berjalan mendahului mereka, lalu mengambil alat pel yang masih berada di ruang tamu. Membawanya ke belakang dengan hati yang dongkol.

Di sini aku merasa, Adi tidak menganggapku ada. Kenapa dia tidak mengatakan padaku jika akan memanggil Dokter Burhan?

Aku menarik napas dalam-dal
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Dian Ihdiwati
kok aq ikutan geram yo
goodnovel comment avatar
Kamariah Ahmad
Wow cheeky doctor
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status