Mysterious CEO

Mysterious CEO

last updateLast Updated : 2021-12-07
By:Β Β BEBBIKITTENΒ Β Completed
Language:Β Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
29 ratings. 29 reviews
83Chapters
36.1Kviews
Read
Add to library

Share:Β Β 

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Dean Bernardus adalah anak semata wayang dari wanita janda yang kaya raya. Sejak lahir hidup Dean sudah sangat bahagia bersama ibu meski tanpa ayah yang tak pernah diketahuinya. Tepat di hari ulang tahun Dean yang ketujuh, ibunya menghadiahkan dengan kabar gembira bahwa dirinya akan menikah. Dean sangat senang mendengarnya, karena selain bisa merasakan kasih sayang seorang ayah yang tak pernah didapatnya, rumah mereka akan ramai dan dia punya teman untuk diajak bermain bola. Namun siapa sangka kehadiran seorang ayah tiri justru menjadi petaka bagi kebahagian Dean dan ibunya. Mereka diusir dari rumah mereka sendiri. Uang, mobil, bahkan perhiasan dirampas oleh ayah tiri yang serakah. Tapi karena memang takdir berpihak padanya, Dean kini menjadi CEO di sebuah perusahan terkenal berkat seorang wanita berhati malaikat yang mau menolongnya malam itu. Dean pintar dan tampan. Ketampananya itu dimanfaatkan untuk melakukan segala cara agar bisa merebut hati seorang wanita. Wanita itu adalah Kensky Revina, gadis manis yang ternyata adalah anak kandung dari ayah tirinya. Apakah Dean akan mencintai Kensky setelah tahu wanita itu adalah anak dari musuhnya? Atau Dean hanya akan memanfaatkan Kensky untuk balas dendam? "Jadilah kekasihku, Sky." "Aku tidak bisa, Dean. Aku sudah punya calon suami." "Aku tidak mau tahu. Pokoknya, jika kau ingin perusahanmu kembali lagi, jadilah kekasihku. Titik."

View More

Latest chapter

Free Preview

Bab 1. Pertemuan Pertama.

Dalam perjalanan menuju kantor, Dean mengarahkan pandangannya ke jendela mobil. Bias kaca gelap membuat Dean seakan kembali merangsang pikirannya pada masa lalu yang muram. "Jangan kau pikir bisa lolos dariku, Eduardus. Aku akan membalas semua perbuatanmu," geramnya dalam hati. Ia mengepalkan tangan, "Kau sudah membuat dua wanita yang paling kucintai meninggal. Jadi kau harus___" Drttt.... Drtt.... Getaran ponsel membuat Dean menghentikan pikirannya. Diambilnya ponsel dari saku jas hitam yang sangat mahal. Mata Dean yang tadinya tajam kini berubah cemerlang saat melihat nama si penelepon. "Halo, Mom?" sapanya pelan. "Dean!" pekik wanita di balik telepon, "Apa benar kau sudah bertemu dengannya? Bagaimana keadaannya, Dean? Apa dia baik-baik saja? Apa dia kurus, gemuk atau___" "Mom?" sergah Dean yang membuat wanita itu menghentikan perkataannya. Ia tersenyum lalu berkata, "Aku belum bertemu deng

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

user avatar
Agus Irawan
Hai kak numpang promosi. mampir juga ke Novelku. judul " Kembang Desa Sang Miliarder" pena "Agus Irawan. Seru banget ceritanya, Menceritakan tentang Gadis desa yang menemukan kebahagiaan di kota.
2023-04-16 09:02:24
0
user avatar
Yen Lamour
Ceritanya keren, semangat terus ya kak thor ^^ izin numpang promo ya, ada yg suka mafia romance? Yuk mampir juga ke tempatku. Siapa tahu jg suka. Terima kasih ya kak thor & kakak semuanya ^_^
2022-08-04 18:44:10
0
user avatar
Bang Putra
Great Novel
2022-04-09 11:03:53
0
user avatar
BEBBIKITTEN
Halo, Sobat. Maafkan diriku yg sempat menghilang begitu lama. Hehehe. Tapi tenang saja, mulai hari dan seterusnya Dean dan Kensky akan terus berlanjut. ^^ Simak terus ceritanya dan jangan lupa untuk review sama gems-nya, ya. Love u All *)
2021-10-08 11:51:45
2
user avatar
Dody Eko S Tftt
mana updatenya?
2021-08-22 15:07:37
1
user avatar
Roster Ngezodt
kok ngak ad terusnya ahay
2021-08-11 23:50:51
3
default avatar
v.liem
good story.. you all must read
2021-08-09 18:16:08
1
user avatar
BEBBIKITTEN
Halo, Sobat Readers... Jangan bosan sama Dean dan Kensky, ya. Apalagi sama Rebecca dan Soraya yang super wow. Hahaha. Simak terus ceritanya biar gak ketinggalan, karena Author akan hadirkan Plot Twist buat Sobat Readers. ^^ I Love u, Guys.... *)
2021-07-30 16:36:05
0
default avatar
nurnyam
ckckckckc ibunya blum mati itu.
2021-07-28 21:09:10
2
user avatar
Anais Thorpe
hmm, tokohnya Bernardus.. nama dosenku Bernardus.. astaga, ku teringat beliau jdnya.....‍♀️
2021-07-24 22:11:04
1
user avatar
Khoirul N.
lanjut Thor. selalu menanti πŸ‘πŸ‘
2021-07-15 18:48:27
1
user avatar
Sata Erizawa
Masuk list dulu, 😊😊😊
2021-06-24 16:47:34
1
user avatar
Lathifah Nur
Wah, awalΒ² udah dibikin tensi nih πŸ˜…πŸ˜… Good job, Thor! πŸ‘
2021-06-24 12:06:58
1
default avatar
cyprus.kohler
Kocak dan ngena banget ceritanya! Lanjut Thooor, kutunggu bab selanjutnya <3 Ka Author ada social media yang bisa ku follow kah?
2021-06-23 13:47:29
1
user avatar
Rizky dee
seru banget ka bebi. suka 😍😍
2021-06-22 02:18:50
1
  • 1
  • 2
83 Chapters

Bab 1. Pertemuan Pertama.

Dalam perjalanan menuju kantor, Dean mengarahkan pandangannya ke jendela mobil. Bias kaca gelap membuat Dean seakan kembali merangsang pikirannya pada masa lalu yang muram. "Jangan kau pikir bisa lolos dariku, Eduardus. Aku akan membalas semua perbuatanmu," geramnya dalam hati. Ia mengepalkan tangan, "Kau sudah membuat dua wanita yang paling kucintai meninggal. Jadi kau harus___"   Drttt.... Drtt....   Getaran ponsel membuat Dean menghentikan pikirannya. Diambilnya ponsel dari saku jas hitam yang sangat mahal. Mata Dean yang tadinya tajam kini berubah cemerlang saat melihat nama si penelepon. "Halo, Mom?" sapanya pelan.   "Dean!" pekik wanita di balik telepon, "Apa benar kau sudah bertemu dengannya? Bagaimana keadaannya, Dean? Apa dia baik-baik saja? Apa dia kurus, gemuk atau___"   "Mom?" sergah Dean yang membuat wanita itu menghentikan perkataannya. Ia tersenyum lalu berkata, "Aku belum bertemu deng
Read more

Bab 2. Wawancara.

Dengan wajah cantik dan make-up tipis yang natural, wanita yang usinya dua puluh tiga tahun itu duduk di ruang tunggu, tepatnya di lantai sepuluh Kitten Group. Rambutnya sudah disanggul sedemikian rupa agar terlihat mempesona. Lehernya yang putih dan panjang membuat Kensky terlihat semakin anggun.   Tapi pikiran yang selalu menghantui membuat dirinya terlihat tampak gelisah. "Ya Tuhan, bagaimana aku bisa mendapatkan handphone baru? Semoga saja aku akan diterima di kantor ini agar bisa membeli handphone baru."   Sejak ibunya masih hidup, Kensky tidak pernah meminta uang pada ayahnya untuk membeli segala keperluan, karena ibunya selalu menyediakan semua kebutuhan dan keperluannya. Sejak kecil Kensky memang berbeda dari anak-anak gadis pada umumnya yang lebih dekat dengan orang tua laki-laki daripada orang tua perempuan. Kensky sejak lahir lebih dekat dengan ibunya daripada ayahnya.   Namun sejak ibunya meninggal, mau tidak
Read more

Bab 3. Kiriman Dari CEO.

Dengan kesal Soraya berdiri menghampiri si sekertaris. "Miss! Kenapa lama sekali? Sudah satu jam lebih aku menunggu di sini. Apa selama itukah waktu untuk peserta wawancara di perusahaan ini?" ketusnya.   Sekertaris ikut berdiri. "Maaf, Miss, tapi Anda harus menunggu. Biasanya Pak Bernar akan memberikan evaluasi langsung bagi calon karyawan baru di perusahaan ini."   Soraya terdiam. "E-evaluasi?" tanyanya pelan.   "Iya, Miss, Pak Bernar akan memberikan beberapa pertanyaan pada setiap calon pegawai baru. Dan jika berhasil menjawab, saat itu juga beliau akan menerima peserta hari itu juga. Saya rasa Nona Kensky sedang dievaluasi."   "Oh, begitu." Soraya tampak gelisah. "Hmm, apa bisa Anda memberikan bocoran tentang soal yang akan diberikan Bernar nanti?"   Sekertaris itu menatap aneh. "Siapa dia? Kenapa dia menyebutkan nama kecil Pak Bernar?" katanya dalam hati. Selama dua tahun ia
Read more

Bab 4. Dendam Membara.

Setelah lelah akibat menangis, Kensky tertidur dengan tubuh tanpa selimut. Pakaian yang minim membuatnya terasa dingin saat hamparan suhu udara mengenai pahanya yang putih mulus.Aktivitas hari pertamanya di kantor juga cukup melelahkan, sehingga Kensky terlalap tanpa mendengar bunyi notifikasi berkali-kali yang masuk di ponsel barunya itu. Karena ponsel itu sudah ada nomor kontak untuk digunakan yang diberikan si pengirim, Kensky menghargai dan membiarkan nomor itu di dalam ponsel. Nomor kontaknya yang lama terpaksa tidak digunakan lagi dan disimpan. Perlahan tubuhnya mulai menggigil karena dingin. Tak tahan dengan suhu udara yang menusuk hingga ke bagian tubuhnya yang terbuka, Kensky langsung membuka mata. Setelah matanya benar-benar terbuka, gadis itu melirik suhu ruangan yang ternyata angkanya di bawah normal. "Tapi kenapa dingin sekali, ya?" Ia melirik ke arah jendela kamar yang ternyata masih terbuka. 
Read more

Bab 5. Persiapan Acara Kantor.

Dalam perjalanan menuju kantor, Dean duduk di bangku belakang sambil menatap indahnya kota New York. Melihat para pejalan kaki membuat Dean kembali teringat pada kejadian kemarin pagi saat supir pribadinya melindas air dan membasahi tubuh Kensky. Tawanya lepas saat mengingat kembali tubuh gadis itu basah akibat percikan air kotor. Sang supir yang mendengar tawanya pun dengan cepat menatap Dean dari kaca spion. "Apa Anda baik-baik saja, Pak?" Dean terkejut dan merasa malu. Dengan cepat ia mengubah raut wajahnya kembali datar. "Tidak apa-apa, Matt. Sungguh aku tidak apa-apa." Ia mengarahkan pandangan ke arah jendela. Pikiran yang tadinya diselimuti oleh wajah cantik Kensky, kini tenggantikan dengan masa lalunya yang kelam akibat perbuatan ayah Kensky. Ia menatap tajam. "Kau harus menyaksikannya, Sky! Kau harus menyaksikan bagaimana ayahmu menderita. Kau juga harus menyaksikan bagaimana caranya meyebabkan dua wanita yang paling kucintai
Read more

Bab 6. Sikap Brengsek Dean Bernardus.

Dengan langkah cepat Mr. Hans keluar dari lift yang berhenti di lantai enam. Ia menghampiri seluruh staf keuangan di ruangan itu lalu menyuruh mereka semua agar berkumpul di lantai tujuh. "Semuanya naik ke atas sekarang. Ada penyampaian penting dan saya tidak mau mengulangnya." Mimik wajah Mr. Hans yang datar membuat semua Staf Accounting di lantai enam itu bertanya-tanya. Bahkan ada yang saling bisik-bisik karena penasaran. "Kira-kira ada masalah apa, ya?" tanya salah satu wanita muda kepada seniornya. Setelah tiba di lantai tujuh Mr. Hans langsung mengambil posisi berdiri di depan ruangannya yang baru. Setelah semuanya sudah terkumpul, ia pun memulai. "Mohon perhatian, aku minta waktu kalian lima belas menit saja untuk menyampaikan hal ini." "Ada apa, ya? Apa ada masalah?" bisik salah satu gadis pada temannya. "Sepertinya iya," balasnya begitu melihat wajah Mr. Hans yang datar.
Read more

Bab 7. Persepsi Soraya dan Ibunya.

Setelah selesai mandi, Kensky kembali ke kamar atas untuk melihat kondisi ayahnya. Dengan tubuh yang mengenakan kaos oblong berwarna putih dan celana jins biru pendek, gadis itu sedikit berlari dengan rambut yang digulung sedikit acak. "Sky?" panggil Rebecca dari lantai bawah. Gadis itu menghentikan langkahnya tepat di anak tangga pertama lantai dua. "Ayo makan dulu. Makan malamnya sudah siap." Di saat yang bersamaan Soraya menuruni tangga dari lantai tiga. "Soraya!" panggil Rebecca, "Ayo makan. Kalian makan malam saja dulu, biar Mama yang akan menjaga Ayah." Soraya memasang wajah sedih. "Ayah baru saja tidur, Ma. Jadi sebaiknya Mama jangan mengganggu Ayah dulu." Kensky bernapas lega mendengar itu. Tapi ia tak mengeluarkan suara atau merespon perkataan Soraya. Ia pun melangkah menuruni tangga, menuju ruang makan. "Ma, memangnya Ayah sakit apa?" tanya Soraya u
Read more

Bab 8. Sosok Di Balik Kontak Bernama CEO.

Sesorang di balik telepon diam tak menjawab. "Halo, CEO?" panggil Kensky dengan nada pelan. "Halo, Cantik." Suara laki-laki dari balik telepon akhirnya menyapa. "Selamat ulang tahun, Ratuku." Kensky terkejut, yang pertama karena sosok CEO itu ternyata bersuara laki-laki, yang kedua karena lelaki itu tahu kalau hari ini adalah ulang tahunnya. "Siapa kau? Kenapa kau tahu tanggal lahirku?" Kensky merasa senang, karena ada orang yang memberikannya selamat untuk pertama kali, tapi di satu sisi ia penasaran. "Kau pasti akan tahu siapa aku. Percayalah, aku ini orang baik, Sky. Aku orang yang akan selalu menjaga dan melindungimu. Ngomong-ngomong kau ingin merayakan ulang tahun di mana? Katakan saja, biar aku yang akan menyiapkan tempat dan segala keperluannya. Kau juga ingin hadiah apa? Aku pasti akan memberikan apa pun yang .... " "Dari mana kau mengenal Mommy?" sergah Kensky yang dipenuhi rasa penarasan ol
Read more

Bab 9. Kesempatan Dean.

Para tamu undangan sudah banyak berdatangan. Ada yang dari Kitten Group, ada juga dari instansi yang lain. Mereka terbentuk seperti kelompok. Ada yang berdiri sambil berbincang-bincang bersama kolega, ada juga yang sedang duduk menikmati makanan pembuka.   Di sisi lain Dean sedang berdiri di dekat pagar, tepatnya di mana meja minuman berada. Ia menatap wajah-wajah yang hadir di pesta malam ini. Kitten Group bukanlah perusahan biasa, perusahan yang bergerak di bidang properti itu memiliki cabang yang banyak di berbagai daerah dan itu berkat kerja sama antara para karyawan-karyawan itu bersama Dean. Ia sangat bersyukur memiliki karyawan seperti mereka. Karena biar bagaimana pun, tanpa kerja keras mereka Kitten Group tidak akan menjadi perusahan besar dan terkenal di seluruh Amerika dan Eropa.   Lelaki yang sering di sapa Dean atau Bernar itu melirik jam tangan. "Matt, suru mereka menutup gerbangnya." Saat ini jam sudah menunjukkan pukul sembil
Read more

Bab 10. Berdua Di Atas Ranjang.

Ia menatap wajah Kensky yang kelihatannya tertidur pulas. Dengan langkah pelan Dean mendekati bathup dan duduk di pinggirannya. "Sky?" panggilnya pelan seraya mengelus pipi gadis itu. Ia tersenyum saat melihat Kensky tak merespon. Karena tidak ingin gadis itu kedinginan, Dean membopong tubuh Kensky dan membawanya ke atas ranjang. Saat itulah Matt muncul sambil membawa nampan berisi botol anggur yang tadi mereka minum dan dua gelas kristal berbentuk kotak. "Matt, pastikan jangan ada yang menganggu. Jika ada yang mencariku, katakan saja aku sedang ada urusan." Dean sengaja tidak mengundang para petinggi-petinggi dari perusahan lain, karena memang niatnya malam ini ingin bersama Kensky. "Baik, Pak." Setelah Matt pergi, Dean segera mengunci pintu kamarnya. Perlahan ia mulai membuka jas kemudian kancing kemeja. Rasa panas akibat minuman anggur membuatnya gerah, apalagi saat melihat tubuh Kensky di bagian
Read more
DMCA.com Protection Status