Share

Bab 92

"Adi, titip Alina, ya? Jagain dia, seperti kamu menjaga dia saat menjadi supirnya dulu," tutur Mama dengan berlinang air mata.

Saat ini, kami sedang berkumpul, duduk lesehan di ruang tengah yang belum sepenuhnya dibereskan. Dekorasi masih melekat dan akan dibersihkan esok hari.

"Mama, kami akan pergi besok, bukan sekarang. Kok, malah nangis. Lagian, kan jaraknya deket banget dari sini ke rumah kami," ucapku seraya mengambil tisu, lalu memberikannya kepada Mama yang sedari tadi memeluk pundakku.

Adi dan Bang Aldi hanya diam dengan senyum saja melihat Mama yang merasa berat aku keluar dari rumah ini.

"Iya, tahu. Tapi, rasanya sedih aja ditinggal anak. Apalagi baru sebentar banget kamu tinggal di sini. Sekarang sudah mau pergi lagi."

"Ibu, bisa kapan saja datang ke rumah kami."

"Ibu, ibu! Mama! Aku ini mertuamu, bukan majikanmu!" tutur Mama menyanggah ucapan Adi masih dengan berderai air mata.

Kami yang melihat itu malah tertawa. Entah kenapa melihat Mama marah sambil menangis mala
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Ni nyoman Sukarti
sabaarr ya om papa ada gangguan nih.... ............
goodnovel comment avatar
Kamariah Ahmad
Interesting sangat
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status