Ditengah perjalanan, ia membeli sebuah parsel, dan sebuh bucket bunga mawar. Ia akan memberikannya oada Amira. Tak lupa, ia membelikan mainan untuk Vino. Ia gunakan kesempatan ini, karena menurutnya, setelah nanti Amira kembali dengan Herman, ia tak mungkin lagi bisa seenaknya beetandang kerumah Amira. Ia memilih milih bunga yang akan dijadikan bucket. Dipilihnya beberapa mawar berwarna putih dan pink. Diciumnya bunga itu. Semerbak wanginya membuatnya tenang. "Aku yakin, kau akan suka ini Amira." Gumamnya pelan. Ia lengkungkan senyum dibibirnya. Kemudian ia menyerahkan bunga pilihannya pada karyawan di florist itu. Setelah semua selesai, ia melanjutkan kembali perjalanannya. Sambil terus tersenyum, sesekali ia mencium wangi bunga itu. Ia akan membawa kabar baik utnuk Amira, dan membawa beberapa hadiah untuknya. Tak lama, ia sampai. Dikihatnya Amira tengah duduk diatas ayunan ditama depan rumahnya. "Sungguh indah istri orang." Ia bergumam sendiri. Memandang Amira yang nampak
Read more