Sejenak tukang ojek itu terdiam. Ia merasa ragu, namun Amira terus memaksanya, sampai akhirnya ia tak punya pilihan lain. "Baiklah nyonya, tapi aku sarankan, jika nanti nyonya merasakan nyeri atau apapun itu, tolong beritahu saya." Ucap tukang ojek itu, sambil menyalakan motornya. Amira yang sudah tidak sabar, langsung menggunakan helmnya, dan menaiki motor itu. Segera tukang ojek menjalankan motornya dengan kecepatan sedang. Ia tahu resiko yang akan dia alami, jika ia harus menambah kecepatan jalannya. "Dipercepat lagi bang, aku harus segera menemui orang yang sedang kritis." Ucap Amira, yang sedikit berteriak, karena suaranya terdengar pelan, oleh angin jalanan. "Ini sudah saya percepat nyonya, lagipula, kondisi anda tak memungkinkan, jika aku harus lebih menambah kecepatan motorku." Jawab tukang ojek, yang terus bersikukuh dengan kecepatan motornya. Amira berdecak kesal. Ia sengaja memakai motor, untuk menhindari kemacetan, agar bisa dengan segera menemui Herman, namun tu
Baca selengkapnya