Share

Sidang pembebasan

Kalau begitu, hubungi Andi saja nyonya, kita tak bisa berhenti begitu saja, mereka membawa senjata tajam Sedsngkan kita hanya perempuan semua." Tantri memberi instruksi pada Amira, yang malah kebingungan menghubungi siapa. Suasana semakin tegang. Mereka saling berpegang tangan. Atika dan Dhina semakin mengeratkan pelukan mereka pada anak anak Amira, yang terus menangis, menambah ketegangan suasana.

"Semua tak bisa dihubungi ,kita hubungi siapa lagi ini?" Amira panik bukan main. Ia bahkan tak bisa berfikir jernih. Harus pada siapa ia minta tolong saat ini. Sedangkan mobil itu yang semakin mendekati mereka.

Tiba tiba ia ingat akan Parman. Ya..sopirnya yang dulu pernah membantunya, semoga saja bisa membantunya lagi. Karena memang hanya dia harapan mereka saat ini.

"Hallo nyonya, ada apa?" suara Parman dibalik ponsel Amira.

"Parman kau dimana? apa kau bisa membantuku? aku saat ini sedang berada dijalan x. Kami akan pergi ke tempat sidang Herman, tetapi ada segerombolan lelaki, y
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status