"Mas, ada yang mengetuk pintu," ucap Amira pada Herman. Herman terdiam, mendengarkan dengan seksama, ia memastikan apa benar ada yang mengetuk pintu rumahnya. Ternyata memang benar, suara ketukan itu dari pintu utama. "Biar aku saja yang membukanya," ucap Herman, dan langsung turun dari ranjangnya, lalu menuju ke arah pintu. "Ceklek" pintu terbuka,Kini terlihat jelas, siapa dihadapannya. Adinda yang berdiri sambil tertunduk, dan Andi yang berdiri tegap."Kalian, kenapa bisa bareng begini?" tanya Herman kaget. "Ceritanya panjang tuan, nanti aku ceritakan, aku harus kembali ke kantor," ucapnya sambil membungkukkan badannya."Kau sudah pergi ke kantor? memangnya ini jam berapa?" "Jam 9 tuan, ini sudah siang," jawab Andi lagi, sambil menunjukkan jam ditangannya. Herman kaget mendengarnya. Ia segera kembali kedalam, tanpa menghiraukan, ataupun bertanya pada Adinda sepatah kata pun. Adinda hanya menunduk malu. Sebenarnya ia merasa malu harus kembali kerumah Herman, namun ia belum
Read more