Share

Tentang Adinda

Amira kini termenung dikamarnya sendirian, ia merasa kesal dengan dirinya sendiri, yang tak pernah mempercayai perkataan suaminya. Justru ia malah lebih percaya dengan kata kata Adinda. Perkataan Adinda memang selalu membuatnya yakin. "Sekarang mas Herman marah padaku. Apa yang harus aku lakukan?" Amira terus berpikir. Ia mencoba mencari solusi tentang masalahnya ini. Namun tiba tiba, perutnya terasa lapar. Ia kini menuju ruang makan. Diambilnya nasi dan lauk yang sudah tersedia, makanan yang sudah ia siapkan untuk Herman, kini hanya menjadi pajangan. Herman yang sedang tak berselera untuk makan, membiarkan makanannya begitu saja.

Amira makan sambil tampak berpikir. Ia melamunkan hubungannya dengan Herman. Begitu banyak cerita yang sudah mereka lalaui berdua. Banyak suka dan duka yang sudah mereka lewati. Tapi baru kali ini, ia merasakan permasalahan yang sangat rumit. Dimana ketika Adinda mulai memasuki kehidupan mereka. Saat Amira sedang termenung, menikmati lamunannya, Tiba tib
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status