Demi menyelamatkan kebangkrutan keluarganya, Elena memilih untuk menyerahkan kesuciannya yang sudah dia jaga selama ini pada pria asing. Namun siapa sangka, Elena justru berakhir dengan Damin Falcone--salah satu cucu dari orang terkaya di negeri--yang tengah mabuk berat setelah dikhianati kekasih. Lantas, bagaimana nasib Elene? Belum lagi, keduanya terpergok oleh sang kakek yang memaksa keduanya menikah!
View MoreTerhitung sudah 1 minggu lebih Damian pergi entah kemana semenjak kejadian itu. Elena tahu betul pria itu kesal namun apa boleh buat? Elena benar benar datang bulan saat itu.“Lena, gelas dan sendok di meja utama kurang tolong hitung dengan benar!” Suara Mila membuyarkan lamunan Elena yang tengah mencari gelas dan piring kecil.“Iya, akan aku bawa segera,” jawab Elena. Buru-buru dia berjalan ke arah luar namun seseorang sengaja menabraknya dengan cukup keras hingga piring kecil itu hampir jatuh.“Tuan muda tiba hari ini, awas jika kau berani menggodanya kau pikir kau penguasa disini hanya karena kau adik dari Rico?” sinis Miranda sembari mencengkeram pundak Elena dengan sangat keras.Semenjak kejadian minggu lalu saat Elena membawakan Damian makan ke ruangan kerjanya, Miranda mulai menunjukkan sifat aslinya.Karena Elena cukup lama ada disana untuk berbicara dengan Damian karena pria itu terus menggodanya, Mira menuduh Elena berusaha mencari perhatian Damian, apalagi saat itu Damian s
“Aku tidak memakan makanan pembuka, apa kau maid baru?” Seorang pria yang wajahnya persis seperti Damian namun versi lebih tuanya itu berbicara kepada Elena dengan wajah datar.Elion Alexander Falcone, cucu pertama dari Tuan Falcone dan kakak dari Damian sendiri. Elena tahu semua itu karena orientasi yang diberikan tadi namun karena gugup dengan perilaku Damian tadi dia melupakan ini.Elena mengambil makannnya sembari membungkuk, “Iya, Tuan saya maid baru mohon maafkan saya,” ucap Elena.Elion tidak membalas tetapi dia menatap Elena dengan tatapan yang cukup dalam, entah kenapa suara dan caranya berbicara mengingatkannya pada seseorang namun Elion tidak yakin siapa.“Aku tidak perlu maafmu jika kau melakukan ini lagi keluar dari mansion ini,” ucap Elion tegas membuat Elena merutuki dirinya sendiri.Mila tidak berani ikut campur karena temperamen Elion yang paling buruk disini. Dia hanya bisa menasehati Elena ketika ada di dapur nanti tidak didepan majikan.“Elion, sudahlah jangan mena
Aneh! Tapi nyata itulah yang terjadi saat ini.Elena menerima sebuah surat panggilan karena dia sudah lolos tahap administrasi untuk menjadi maid di mansion Keluarga Falcone. Jatungnya berdebar dengan kencang. Walau memang tujuannya kesana adalah untuk memuaskan hasrat tuan muda keluarga itu tetapi ini sungguh pengalaman yang sangat berkesan di hidupnya.Pagi ini Elena sudah bisa ke mansion utama untuk menjalani tes keterampilan dan menunggu pengumuman penerimaan disana.Beberapa orang terlihat sudah berkumpul di bagian belakang mansion karena bagian utama hanya boleh dilalui oleh penghuni mansion sementara maid dan pengawal harus masuk lewat belakang atau samping.Elena tak henti hentinya berdecak kagum ketika melihat betapa besarnya mansion ini. Dengan taman yang sangat luas dan rumah utama bak istana terlihat sangat megah dan berkilau dari kejauhan.Elena sekarang paham kenapa Damian bisa mengatakan ingin membeli seseorang dengan mudahnya. Dia terlahir sebagai pangeran disini mungk
Elena, Damian dan Rico sampai di apartement sementara Damian, tempatnya biasanya tidur sementara karena dekat dengan perusahaannya.Elena berjalan mengikuti kedua pria itu dengan wajah pucat. Saat sampai di ruangan, Elena memberanikan dirinya membuka suara. “T-tuan, bagaimana dengan papaku apa dia akan dilindungi?” tanya Elena.Damian bersandar sambil menyilangkan kakinya. Tatapan matanya sangat intens mentap Elena dari ujung kepala sampai ujung kaki seakan dia bisa menelanjangi Elena hanya dari tatapannya itu.Elena menelan ludahnya, merasa gugup karena dia tahu betul makna dari tatapan pria itu. “Anak buahku sudah mengurus itu semua, yang perlu kau pikirkan sekarang hanya aku, Elena,” ujar Damian dengan santainya.Elena bahkan tidak tahu sejak kapan pria ini tahu namanya tapi mengingat semua hal ini mulai dari pengawal, asistem pribadi, pelanggang utama di club dan semuanya sepertinya Damian ini memang bukan orang sembarangan.Elena tak membalas setelah itu, dia hanya duduk kaku men
“Kami ingin memulai ronde kedua apa kakek tetap akan berdiri dan menganggu kami?” Ucapan pria yang ternyata namanya Damian ini sukses membuat Elena melotot tajam.Sudah ketahuan tapi pria ini malah menantang lagi?“KAU! Mau sampai kapan kau akan terus bermain main seperti ini Damian?” Pria dengan pakaian rapi dan beberapa pengawal di belakangnya itu terlihat sangat marah. “Kau benar benar mencoreng nama baik keluarga kita!”Dia sudah lama tahu kalau Damian memang suka mengunjungi tempat ini dan sudah selama itu pula dia menahan amarahnya karena awalnya dia mengira Damian hanya sakit hati sementara. Saat dia sudah bisa melupakan mantan tunangannya itu maka dia akan kembali normal namun semuanya salah besar.“Sebelum mencoreng, aku sudah memberikan banyak untuk keluarga jadi impas.” Damian menjawab tanpa ragu. Sementara Elena yang masih diangkat oleh pria itu hanya bisa menyembunyikan seluruh wajahnya di ceruk leher Damian. Dia sungguh sangat malu saat ini.Melihat keadaan yang memang t
“Tunggu kau masih perawan?” Suara berat seorang pria yang tengah telanjang itu membuat wanita yang ada dibawahnya menegang.Elena, wanita itu menutup matanya sembari mengangguk ragu. Dia memang masih perawan dan terpaksa menjual dirinya untuk menyelamatkan papanya dari rentenir.“T-tunggu…t-tuan akan pergi?” Elena terkejut ketika pria itu bangkit dan malah memungut pakaiannya. Apa dia melakukan kesalahan?Elena mendadak menjadi ketakutan. Jika dia gagal memuaskan pelanggan utama sekaligus pertamanya ini maka Mami Lily, ketua mucikari di club ini tidak akan mau membayar Elena.Pria itu membelakangi Elena. Otot otot punggungnya terpampang di dalam cahaya remang remang ruangan itu. “Aku tidak bermain dengan seorang perawan.” Kata kata itu keluar dari bibir pria itu.Elena terdiam, bagaimana bisa pria ini langsung tahu?Dengan tangan bergetar Elena bangkit dan berlutut di hadapan pria itu. Memohon dengan nada yang sangat lirih. “T-tuan aku mohon jangan pergi. Jika tuan pergi aku tidak aka
“Tunggu kau masih perawan?” Suara berat seorang pria yang tengah telanjang itu membuat wanita yang ada dibawahnya menegang.Elena, wanita itu menutup matanya sembari mengangguk ragu. Dia memang masih perawan dan terpaksa menjual dirinya untuk menyelamatkan papanya dari rentenir.“T-tunggu…t-tuan akan pergi?” Elena terkejut ketika pria itu bangkit dan malah memungut pakaiannya. Apa dia melakukan kesalahan?Elena mendadak menjadi ketakutan. Jika dia gagal memuaskan pelanggan utama sekaligus pertamanya ini maka Mami Lily, ketua mucikari di club ini tidak akan mau membayar Elena.Pria itu membelakangi Elena. Otot otot punggungnya terpampang di dalam cahaya remang remang ruangan itu. “Aku tidak bermain dengan seorang perawan.” Kata kata itu keluar dari bibir pria itu.Elena terdiam, bagaimana bisa pria ini langsung tahu?Dengan tangan bergetar Elena bangkit dan berlutut di hadapan pria itu. Memohon dengan nada yang sangat lirih. “T-tuan aku mohon jangan pergi. Jika tuan pergi aku tidak aka...
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comments