Menghindar sejauh mungkin dari amukan beruang yang sedang meraung, menggetarkan seisi gedung dengan derap kaki yang terus melaju ke depan. Rose menutup, sekaligus mengunci pintu ruangan yang diperuntukan khusus sebagai tempat perawatan.Deru napasnya memacu cepat, menetralkan kembali debaran jatung yang bertalu – talu keras. Sesaat perhatian Rose teralihkan, ditatap pria yang tengah memejam di atas ranjang—pemulihan kondisi lemah, sepenuhnya membutuhkan ketenangan.“Rose! Buka pintunya.”Suara bersumber dari arah luar membuat Rose terlonjak. Xelle mengejarnya sampai ke ruang serba putih. Apa yang akan pria itu lakukan setelah Rose menerjang aset berharganya?“Buka, Rose!”“Tidak mau!”Hening. Rose berbalik, menyorot pintu pembatas setengah waspada. Barangkali Xelle sedang mempersiapkan diri sekadar mendobrak pemisah di antara mereka.Atas perbuatannya Rose yakin, Xelle tidak akan segan menyeretnya keluar, sebagaimana pria itu biasa bersikap. Dia harus mencari tempat persembunyian sebel
Terakhir Diperbarui : 2022-07-19 Baca selengkapnya