Semua Bab (Not) His Sugar Baby: Bab 91 - Bab 100

318 Bab

Sampai ke Akar-akar

Gelap.Theo tidak bisa menyaksikan setitik cahaya. Pandangannya tertutup kain hitam tipis. Dia berpaling, berusaha memahami situasi dengan menangkap bunyi sekecil apa pun dari pergerakan Rose. Terasa Rose kembali menaiki ranjang.“Dalam kegelapan kau tampak seperti wonder woman.” Theo bicara saat merasakan sentuhan di dadanya. “Kau sedang apa, Sugar?” Sensasi lengket tak urung menciptakan rasa penasaran. Theo ingin tahu apa yang saat ini Rose kerjakan.“Barusan tadi kau bilang apa. Aku tampak seperti wonder woman. Sekarang aku mau membasmi bulu – bulu menyebalkan ini.”Tidak ada yang tersisa dari adonan waxing, yang kini mangkuknya Rose letakkan di atas nakas. Tinggal menunggu lelehan lilin itu membeku, Rose bisa menariknya lepas dari arah berlawanan di mana bulu dada Theo tumbuh.Mengurut berdasarkan hitungan terbesar. Rose nyaris menepuk tulang rusuk Theo setelah menyadari betapa adonan waxing darinya makin mengeras. Negara api sebentar lagi akan menyerang. Dia sudah tidak sabar.“
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-06-01
Baca selengkapnya

Walk in Closet

Langkah Rose terhenti. Tubuhnya beku saat pertama kali memasuki ruangan besar yang dipenuhi rak – rak tinggi dan fungsionalitas. Segala pakaian beserta perlengkapan jenis lainnya terorganisir sempurna. Pada masing – masing titik tidak terlewat satu pun kekosongan. Setiap rak terisi rapi, memudahkan pencarian di tengah keterlambatan.Di sana, di pertengahan ruangan, Rose mendapati Theo sibuk mengenakan dasi berwarna dongker. Sangat kontras dengan kemeja biru langit yang membalut tubuh besarnya. Penampilan pria itu nyaris sempurna. Sementara Rose, masih berusaha mencari di mana letak pakaian wanita. Sorotnya berpendar jauh. Namun, tak satu pun perlengkapan bisa Rose temukan. Walk in closet yang dia masuki hanya menyediakan keperluan Theo.“Kau letakkan di mana semua pakaianku?” tanya Rose sedikit kesal. Dia menuding Theo dengan tatapan tajam. Mendekat sembari memeluk bathrobe kebesaran di tubuhnya.“Pakaianmu tidak ada di sini. Yang aku bawa kemari hanya tubuh dan ponselmu, selebihnya
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-06-19
Baca selengkapnya

Unmess

“Bangun, Sugar. We should go now.”Theo mengendus leher jenjang memabukkan itu. Pulang – pulang, masuk ke dalam kamar, dia harus mendapati Rose tertidur membelakangi posisinya saat ini—yang bersimpuh, menunggu Rose membuka mata.“Sugar.” Segala jenis serangan halus Theo gencarkan tanpa henti. Namun, usahanya tak cukup sekadar menarik Rose kembali dari alam bawah sadar.Sedikit menggeram Theo melentangkan tubuh Rose. Gerakan kecil dari kelopak yang memejam itu membuatnya mengernyit heran. “Kau pura – pura tidur ya?”Theo menjauh dengan perasaan setengah dongkol. Bibirnya menipis saat Rose hanya mencebik, dan memosisikan diri bersandar di kepala ranjang.“Aku baru bangun. Kau menggangguku saja,” gerutu Rose disusul tatapan tajam yang menyorot wajah adonis di hadapannya.“Kita harus pergi sekarang. Gunakan waktumu seefisien mungkin. Aku cuma punya waktu dua jam untuk menemanimu berbelanja.”Mendengar itu Rose mengerjap cepat. Apa yang bisa dia dapatkan sesingkat dua jam berbelanja? Rose
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-06-20
Baca selengkapnya

Who's the Real Villain?

Langkah angkuh Magdalena melaju fokus melewati beberapa orang di sekitarnya. Tatapan wanita itu hanya tertuju pada seorang pria, yang tengah sibuk memainkan ponsel dengan posisi bersandar di samping dinding pembatas restroom wanita.“Dasar bajingan!”Satu tamparan berhasil Magdalena berikan saat posisinya tak lagi berjarak. Wajah tampan itu ditatap penuh dendam. Semua bukti yang diberikan lawan pengacaranya kepada hakim menyudutkan Magdalena sebagai pihak bersalah. Sidang perceraian sebentar lagi akan mencapai titik akhir, dan dia tidak tahu harus dengan apa mempertahankan pernikahannya yang terancam bubar.“Kau benar – benar tega, T! Bersikeras ingin menceraikanku, kenapa? Karena wanita lain?”Magdalena tidak peduli bagaimana tatapan heran dari beberapa pengunjung mall yang tak pernah lepas, terus menyorotnya. Dia hanya ingin melampiaskan kemarahan tak terbendung, ketika mengetahui wanita lain tinggal di mansion besar yang pernah ditempati. Haruskah dengan cara seperti itu Theo menyi
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-06-22
Baca selengkapnya

Aglonema Suksom

“Apa lihat – lihat?” tanya Rose dengan posisi duduk di sofa yang terbentang di sandaran dinding—tidak jauh dari posisi Theo yang saat ini masih bergelut bersama beberapa berkas penting.Di atas meja kerjanya, Theo membolak – balikan dokumen secara asal. Tidak fokus memeriksa isi yang tertera di sana saat aksanya tak henti – henti menyorot wajah Rose, yang kian dipolesi make-up tipis. Sedikit perlengkapan yang baru saja dibeli ketika berada di mall.“Pekerjaanmu tidak akan selesai, jika kau terus melihatku seperti pria bodoh,” sindir Rose sembari memoleskan lipstik di bibir.Kegiatan kecil demikian memaksa Theo mengernyit dalam selama memperhatikan sentuhan jemari Rose. “Aku tidak mengerti. Itu bibir, atau tanaman aglaonema suksom, huh? Merah menyala seperti ingin perang.” Jeda sesaat. Theo memasukkan file hardcopy di tangan ke dalam map, menyimpannya di laci. Kemudian kembali menatap Rose dengan kerlingan nakal. “Kau ingin bakar apa dengan warna bibir seperti itu, Sugar?” tanyanya set
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-06-23
Baca selengkapnya

The Agreement

Sudut bibir itu melengkung, menambah aksen manis pada wajah memesona yang menyorot dua mainan kecil di tangan dengan tatapan sendu. Perjalanan yang telah jauh, membelah kerinduan yang tak pernah sama. Bayangan akan panggilan hangat dan beberapa pertanyaan polos terus menggema, merasuki ketenangan yang terbenam dalam keheningan. Seteringat itu Rose pada potongan manik yang membulat penuh rasa ingin tahu.Bagaimana kabarnya sekarang?Rose terkekeh pelan. Pertanyaan retoris tidak seharusnya berkumandang memenuhi isi kepala. Dia tahu jawaban seperti apa yang begitu tepat melengkapi rumpang di benaknya.Baik – baik saja.Tidak ada yang lebih sempurna dari pernyataan tersebut. Pelukan hangat seorang ibu dan perlindungan sang ayah, sudah lebih dari cukup sekadar mengingatkan Rose untuk tetap mengikhlaskan. Meskipun, dia tidak sanggup harus terjebak dengan pusara rasa yang kian mencekik. Mainan yang sengaja dibeli saat Theo mempersilakannya memilih apa saja yang Rose inginkan, hanya untuk sa
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-06-24
Baca selengkapnya

(Not) His Sugar Baby

Kepalan jari – jari Rose menggenggam erat pulpen trim emas di tangannya. Pilihan yang berakhir tak bisa ditolak, membuatnya membumbui tinta hitam di atas kertas sebagai bentuk formalitas. Ntah hal itu akan berlansung sejauh mana, satu tahun yang Theo janjikan cukup memberi Rose harapan terbebas dari hubungan terkontrak.Sungguh. Menjadi seorang sugar baby tak pernah terlintas sama sekali di sepanjang hidup Rose. Bahkan harus berurusan dengan tindakan yang bersifat hukum, memberi rasa waspada secara berkala. Bagaimana jika suatu saat nanti Rose merasa tidak betah dan melakukan pelanggaran?Sampai kapan pun dia tak akan bisa mundur. Bukti dari kesepakatan yang terjadi telah direkam dan diarsipkan sebagai dokumen penting. Celakalah Rose. Semoga saja dia tidak mengambil tindakan yang akan menjerumuskannya ke dalam hal – hal negatif. Jelas Theo tidak akan membiarkan segela keputusannya terasa mudah.Rose mendengus. Meletakkan pulpen yang digenggam ke atas meja. Dia bangkit, mendorong kurs
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-06-26
Baca selengkapnya

Ngidam

‘This video has been removed’.Kepalang tanggung, Theo turut menargetkan beberapa aplikasi yang menjadi kanal unggahan video dirinya bersama Magdalena tersebar. Melakukan serangan DDoS, yang bertujuan untuk melemahkan dan membuat sistem kelebihan beban dengan membanjiri lalu lintas palsu ke dalam server atau alamat IP.Keseluruhan pengguna akan kehilangan akses ke aplikasi dalam kurung waktu tertentu. Yang mana pemulihan DNS (domain name server) tidak akan berpengaruh, sekalipun para progammer mencoba melakukan perbaikan. Mereka tidak akan bisa mengerjakannya secara kilat.Keluar dari tampilan hacking. Theo meraih ponselnya yang berdering beberapa kali. Mendapati nama Lion tertera di sana.“Ada apa?” Dia bertanya sembari mengarahkan kursor ke jendela berbeda. Membuka sindikat program Dor D’Murder miliknya.[Sudah kami temukan penyebar video itu, Tuan].“Good. Where’s he now?”[Kami berada di ruang bawah tanah, Tuan].Theo memutuskan sambungan secara sepihak. Gemercik amarah tertuang l
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-06-27
Baca selengkapnya

Mangifera Indica L

Perjamuan yang dilakukan tetua dunia gelap dan beberapa anggota lainnya berlangsung penuh penghormatan. Satu di antara mereka merupakan tamu undangan yang keberadaannya begitu dihargai.Di sana tidak ada percakapan selama garpu dan sendok masih berdenting di atas piring. Hanya tatap penuh waspada, saling melirik, terkadang fokus pada santapan masing – masing.Berselang lama, salam pengakhiran ditutup dengan gelas – gelas yang bersulang di udara. Mr. Alejandro mengambil sapu tangan di atas pangkuan, mengusap bibirnya hingga mengering. Dia tersenyum begitu sorot abu – abu dan miliknya bersirobok. Pria yang ingin ditemui, akhirnya berada satu ruang makan bersamanya.“Bagaimana rasa icewine yang membakar tenggorokanmu? Kau menyukainya?” “Tentu saja. Kau tidak pernah membuatku kecewa.”Kekehan keduanya saling bersahut, disusul percakapan sisa anggota lain. Verasco memberi isyarat pada lawan bicaranya. Mencari tempat lain untuk membicarakan hal lebih penting.“Ada apa? Kenapa kau mengajakku
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-06-28
Baca selengkapnya

Rasa yang Sama

Elusan ringan terus berulang dari puncak menuju bagian belakang kepala. Senyum memuja seorang wanita tak pernah henti, dipandangi wajah yang begitu melemahkan kewarasannya. Wajah tampan yang baru kali ini bisa ditelusuri dari jarak dekat. Betapa indah rupa pria yang dia kagumi dalam diam. Bisakah suatu saat nanti dia memiliki pria itu?Gurat lelah tampak begitu kentara. Wanita yang kini menjatuhkan jemari lentiknya pada rahang yang terasa kasar, untuk saat ini tidak ingin melakukan kegiatan lain. Dia takut membangunkan pria yang jatuh tertidur di atas meja bar dengan posisi kurang nyaman.Sempat bersembunyi. Wanita itu menyaksikan sendiri bagaimana Theo menghabiskan sisa potongan buah dalam keadaan setengah melamun. Sebuah keuntungan baginya saat Theo tidak memilih pergi. Kapan seharusnya dia bisa muncul di hadapan Theo sebagai seseorang yang begitu ingin dicintai?Dia menggeleng tidak yakin. Ada sebuah konsekuensi yang akan diterima apabila harapan demikian terjadi. Tahan ... sebaikn
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-06-29
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
89101112
...
32
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status