Bukan siapa – siapa ....Dengan kondisi lemah seperti itu, tidak bisa dimungkiri kebohongan Theo tersirat begitu jelas. Rose mendesah, tidak ingin membahas masalah yang akan memperburuk kondisi pria di hadapannya.Dia tersenyum singkat, seolah menegaskan—permbicaraan cukup sampai selimut tebal ditarik, menutup separuh tubuh besar yang terkulai di sandaran ranjang. Siapa pun masa lalu Theo, Rose tidak ingin terlibat apalagi peduli. “Kau harus istirahat. Mungkin sebentar lagi Travis akan datang memeriksa keadaanmu,” ucap Rose, bersikap tenang. “Aku kenapa?”“Kau kenapa? Kau pingsan dari semalam. Membuat semua orang di sini cemas, termasuk teman konyolmu yang hampir membuat wajahmu hancur. Tapi aku rasa memang sudah hancur.” Rose meringis, memperhatikan memar di beberapa bagian dan luka sobek di sudut bibir Theo. Tidakkah pria itu merasa kesakitan setelah apa yang diterima? Dia terlihat santai, meski sesekali kalimatnya terjeda dengan menyentuh rahang dengan pelan.“Siapa teman konyol
Last Updated : 2022-07-14 Read more