"Ma!" teriakku. Tanpa menunggu, aku bergegas ke kamar mama Rini. Aku tahu, mama Rini mendengar ucapan mamaku tadi. Luka hatinya pasti bertambah dalam. "Ma, Gladis masuk, ya," ijinku Tidak ada jawaban dari dalam, membuatku was-was. Aku melihat Mas kelvin yang sudah ada di sampingku, kemudian dia ikut mengetuk pintu, untuk memastikan keadaan mama Rini. "Mas, kita dobrak saja, aku khawatir keadaan mama Rini," ajakku pada Mas Kelvin, dan dia hanya mengangguk tanda setuju. "Iya, dobrak aja!" imbuh mama. Sebelum memutuskan mendobrak pintu, Mas Kelvin mengetuk pintu berkali-kali. Memastikan mama Rini baik-baik saja, tapi seperti dugaanku mama Rini tidak menjawab, maka Mas Kelvin mulai mendobrak pintu kamar. Butuh beberapakili mencoba, barulah pintu terbuka dan terlihat mama Rini tergeletak di lantai, dengan memeluk poto anaknya, Reinaldi. Dadaku terasa sesak, membayangkan Mama Rini akan terluka, ketika aku benar-benar memutuskan menikah dengan Mas Kelvin. Aku ingin dicintai dan ingin h
Baca selengkapnya