Share

Bab 128

Mas Kelvin jongkok di depanku dan menatap dengan senyumnya, kali ini dia berbeda. Kukernyitkan dahiku untuk mencari perbedaan itu, tapi tidak. Mungkin sikapnya yang berubah, sejak dia datang tadi.

"Kita harus sabar. Kalau kita jodoh, semua akan dipermudah." Mas Kelvin menggenggam tanganku.

Aku setuju dengan ucapannya, tapi hatiku tidak!

"Sabar, ya, kita usaha yang terbaik. Biarkan tangan Tuhan yang bekerja!" saran dari Mas Kelvin. "Hmm, yang tadi aku enggak salah dengar, kan?" tanya Mas Kelvin.

Yang tadinya aku terharu dengan kata-katanya, sekarang harus kebingungan.

"Apa, Mas?" tanyaku.

Tentu saja, aku sedang tidak bisa berpikir dengan jernih. Terlalu banyak yang ada di otakku, sehingga rasanya ingin meledak.

"Tadi kamu bilang mau bersamaku!" ujar Mas Kelvin lirih dengan alis di naik turunkan.

"Kayaknya, kamu harus cari wanita lain, Mas!" sanggahku.

"Ooooo!" sahutnya santai.

Tanganku repleks memukul pundaknya. Mata kami saling bersitatap, lembut sekali pandangannya.

"Aku se
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status