Share

Bab 125

Namun, akhirnya Mas Kelvin menghembuskan napas gusarnya, kemudian memalingkan wajahnya dan berpamitan. Melangkah menjauh untuk kembali lagi, harapku.

"Maaf, Mas! Aku ingin memastikannya lebih baik lagi, agar semakin yakin." Dengan liri aku berucap.

Aku kembali ke kamar dan bersiap untuk tidur, menjemput mimpi bahagia yang tertunda. Berharap terbangun disepertiga malam untuk bermunajat pada sang khalik yang selalu membersamaiku disaat aku jatuh dan bangun.

***

"Ma, Om Kelvin belum ke sini?" tanya Mutiara, untuk kesekian kalinya

"Semoga, hari ini Om Kelvin datang, ya!" balasku cemas.

Pasalnya, setiap aku chat, Mas Kelvin tidak membalas pesanku. Tidak ada tanda-tandanya dia sedang online di semua media sosialnya. Tentu saja, kekhawatiran mulai menyelimuti hati. Aku berpikir, jika Mas Kelvin marah atau tidak ingin bertemu denganku lagi.

"Kita jalan-jalan saja, yuk!" ajakku.

Mutiara terlihat sangat antusias dengan ajakkanku, sudah lama dia tidak keluar dari rumah, selain pergi ke se
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status