"Gam, kamu tidak ingin melihat keadaan Rani? Kasihan dia, Gam. Kadang masih kayak orang hilang ingatan. Bantu bagaimana caranya, Gam ..." Setelah lama saling terdiam, Bu Nusri kembali membuka percakapan. "Iya, Gam. Yang sudah berlalu ya, sudah. Sekarang, kamu sudah punya istri baru. Mulailah dengan hal baru. Ajak istri kamu ke sana kalau akhir pekan. Biar membantu menjaga Aira dan Rani. Ibu kamu mau keliling jualan," sambung Pak Hanif. "Pak, Bu, intinya, sudahlah! Jangan selalu menimbulkan perdebatan atas perlakuan aku terhadap Aira ataupun Rani. Aku sudah memiliki kehidupan sendiri. Mereka, aku biarkan menjalani hidup sendiri. Mau berapa kali-pun Ibu meminta aku untuk ikut mengurus Rani, aku tidak akan melakukan itu. Laila adalah istri. Bukan pembantu. Bila Rani masih seperti itu, barangkali memang seperti inilah nasib dia. Terima dengan ikhlas dan sabar. Jangan saya yang baru saja istirahat dari peliknya hidup sendiri disuruh pusing lagi. Ibu pengin, aku juga gila?
Last Updated : 2022-02-28 Read more