Share

Bagian 281

Hari-hari Agam berjalan dengan penuh kebahagiaan. Meskipun hidup dalam kesederhanaan.

Pagi Hari, Agam berangkat bekerja. Laila di rumah menjaga Bilal dan melakukan pekerjaan rumah tangga lainnya.

"Mas, aku ingin berjualan," ucap Laila suatu sore saat mereka berdua duduk di teras rumah menikmati suasana sore yang cerah. Sementara Bilal, berada di rumah ibunya.

"Jualan apa? Tidak usah! Bukan tugas kamu mencari uang. Kamu cukup di rumah saja. Masakkan untuk aku dan rawat Bilal dengan baik. Yang penting, kamu menerima keadaan aku yang seperti ini. Hidup seadanya. Semua penghasilan, akan aku berikan pada kamu," jawab Agam sambil mengelus kepala yang tertutup jilbab.

"Aku malu, Mas. Tidak bisa menghasilkan apapun untuk membantu kamu. Sementara istrimu yang dulu adalah wanita pekerja keras." Agam menggenggam tangan istrinya dan mengelus dengan mesra.

"Kamu adalah tanggung jawab aku. Apapun yang kamu butuhkan, bilang sama aku. Bila aku punya uang, akan aku

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Wagirin
Seharusnya kedua paslon jujur saja, jgn ada yg di tutupi.. sering terjadi di masyarakat, si calon istri tdk jujur klo dia sdh tdk perawan, akhirnya ketahuan di mlm pertama..Suami tdk terima, akhirnya pisah..
goodnovel comment avatar
eko fitriani
gpp gam, gak dapat anak dari Laila, toh kami sdh punya Bilal,dinta dan Danis,syukuri yang ada
goodnovel comment avatar
Mom L_Dza
batu kerikil yg kecil Gam.. yg berat aja udah kamu lalui
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status