“Gue bisa pulang ke rumah, Tha,” ujar Shae dari kursi belakang. Katha menoleh, lalu menggelengkan kepala. “Udah, pokoknya lo tinggal sama kita,” ujar Katha. Shae memang pagi ini keluar dari rumah sakit. Berhubung ini hari Minggu, jadi Rabu dan Katha bisa menjemput Shae bersama. Dan atas keputusan Katha, dia ingin Shae tinggal bersamanya dan Rabu sampai waktu yang tidak ditentukan. “Rumah lo masih perbaikan.” Rabu angkat bicara. “Theo memang udah dalam proses hukum dan sedang ditahan. Tapi, ada di rumah itu nggak akan bikin kondisi lo membaik.” Shae menghela napas kasar, kesal karena apa yang dibilang Rabu benar adanya. Bahkan saat memejamkan mata, dia bisa ingat jelas bagaimana perlakuan Theo padanya, juga saat Rendra tertusuk pisau. “Rendra ada nemuin lo lagi?” tanya Rabu setelah keheningan beberapa menit. Katha otomatis menengok ke belakang, dan Rabu menoleh dari spion tengah mobil. Shae menggelengkan kepala. “Nggak. Dia ngga
Read more