Katha masih tertegun lama. Dia memikirkan berbagai kemungkinan, sampai kemudian Rabu muncul dengan napas tersengal-sengal. “Lo ngapain teriak maling, Tha?” tanya Rabu sambil memegangi perutnya. “Gue kira ada maling beneran. Eh, taunya lo lagi bengong.” Tidak ada jawaban dari Katha. Perempuan itu masih menatap bekas tempat parkir mobil sosok aneh tadi. “Heh!” Rabu mengguncangkan bahu Katha. “Gue lihat maling beneran kayaknya,” sahut Katha akhirnya, tapi dengan mata nyalang. “Ha? Ngigau?” tanya Rabu. Mendengar respon Rabu, Katha akhirnya mendengkus. “Entah. Pokoknya tadi ada orang mencurigakan di samping rumah. Ya udah gue kejar,” sahut Katha. Dia sudah kembali dari keterkejutannya tadi, dan mulai menata pikiran yang lebih masuk akal. Ya, mungkin itu emang maling, tapi sengaja sewa mobil mahal biar nggak dicurigai orang. “Eh, ngomong-ngomong, gue teriak kenceng gitu, kenapa nggak ada yang keluar, ya?” tanyanya sambil celingak-cel
Baca selengkapnya