istri Ndeso mas jaksa

istri Ndeso mas jaksa

Oleh:  Bawika ekadanta  On going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
Belum ada penilaian
12Bab
103Dibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Aksa seorang Jaksa terkenal di kota nya. pria ini di juluki sebagai Jaksa ganteng nggak laku-laku oleh teman-teman nya. di karenakan usia nya yang sudah hampir kepala empat itu masih menjomblo di antara teman nya yang sudah punya dua anak. sampai satu hari di rumahnya kedatangan art baru bernama jani. dan hal tak terduga pun terjadi, dia harus menanggung jawabkan apa yang sudah dia lakukan pada wanita itu. hidup Aksa pun berubah detik itu. dirinya bukan seorang bujangan lagi.

Lihat lebih banyak
istri Ndeso mas jaksa Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

Tidak ada komentar
12 Bab

chapter 1.Awal

pagi ini di desa layangan terlihat sudah ada sebuah mobil yang terpalkir di salah satu rumah yang terbuat dari sulaman bambu. hanya rumah ini lah yang masih dikatakan tidak layak di kalangan desa gadungan yang warga nya rumahnya sudah tembok. rumah ini adalah milik seorang janda yang di tinggal mati suami nya. biasanya para warga di sekitar menyebutnya sebagai mbok jum. "nduk tenan mau berangkat? " tanya mbok jum pada anak gadis satu-satunya itu. "nggih bu. kalo ndak berangkat kerja di rumah yo mau ngapain jani? " ucap perempuan yang bernama jani. "ya sudah kalo niatmu sudah kuat. ibu hanya bisa mendoakan ya semoga kerja betah . dan bos nya eman" ucap mbok jum tulus, sebagai ibu tentu dia hanya bisa mendoakan yang terbaik untuk anaknya. dia tahu, memang tidak lah mudah bekerja di kota terlebih kota itu sangat keras. tapi melihat tekad besar anaknya membuat nya juga tidak tega melarang. apa lagi di desa jika tidak bertani, mereka tidak bisa makan. susahnya kerja di desa sangatla
Baca selengkapnya

chapter 2.Sampai di ibu kota.

setelah menempuh waktu kurang lebih satu hari lamanya. jani telah sampai di ibu kota pagi ini. dengan berbekal alamat yang sudah ada di tangan nya. kini dirinya sudah berdiri di depan sebuah perumahan elit dengan gerbang hitam tinggi mengulang di depan nya. "permisi " ucap jani. rumah nya terlihat sepi . "permis--" belum sempat jani menyelesaikan perkataan nya seorang bapak penjaga rumah sudah berdiri di depan nya. "ya ada apa ya mba? " tanya pak satpam yang bernama udin itu. "anu pak saya pembantu baru di rumah ini" ucap jani. "ouh pengganti mbok iyem? " ya sudah mari silahkan masuk".sebelum nya memang pemilik dari rumah ini sudah berpesan kepada udin jika akan ada pembantu baru yang akan masuk hari ini. "nggih pak" jani pun masuk setelah di bukakan gerbang oleh satpam bernama udin itu. di depan rumah sudah ada wanita separuh baya yang sudah berdiri di depan pintu. sambil membawa sebuah tas hitam besar. seperti nya ini mbok iyem yang pak satpam bilang. " neng pengganti saya
Baca selengkapnya

Chapter 3. Teman Baru jani

pagi ini jani sudah bangun lebih awal. seperti biasa sebagai art baru yang masih berasa seperti pemilik rumah tentunya . majikan nya belum pulang entah sampai kapan majikan nya itu akan pulang. jani yang memang tidak mau pusing, dia malah senang akhirnya dia bisa kerja tanpa di tuntut ini itu selama beberapa hari ke depan. "asyik bagai di rumah sendiri, oha eee oha" jani yang tengah mengepel sambil bernyanyi itu. ada yang menarik dari seorang jani lestari, jani ini sebenarnya memiliki tubuh yang sangat bagus. pinggul yang besar dengan pinggang kecil serta dada kencang yang sangat bagus. sambil bernyanyi dia menggoyang kan kedua pantat nya" duh asyiknya kerja seperti ini " sambil terus berdendang dengan pantat bahenol nya yang naik turun. untung aja nggak ada majikan, coba kalo ada kamu bisa jadi santapan jani oh jani. saking asyiknya jani tidak sadar bahwa selama ini ada mata CCTV yang selalu mengawasinya. memang majikan nya ini memasang CCTV sebagai keamanan. " walah..
Baca selengkapnya

Chapter. 4.Sisi lain aksa

setelah mengobrol dengan eca tadi, jani jadi negatif thinking deh. masa iya sih orang tua bisa punya segede ini udah gitu nggak ada anak atau istri. sayang nya di rumah majikan nya ini tidak ada foto satu pun untuk jani mengorek informasi. tanya pak udin juga seperti nya tidak mungkin, pak udin seperti nya sangat menjaga rahasia tuan nya itu. "ah bodo amat lah. yang penting selama kerja di sini aku nggak nyuri juga" ucapnya jani yang kini tengah berada di kasur tidurnya. memang hari sudah malam, seperti biasa jani di rumah sebesar ini sendirian sudah begitu kamarnya yang berada di belakang cukup membuat nya waspada. "kangen ibu, lagi ngapain yah? " mau telfon tapi ke siapa ibu kan nggak punya HP" sedih jani. memang ibunya tidak punya saudara sama sekali di kampung . tetangga nya pun di kampung lumayan tidak peduli dengan keluarga nya. malang nya nasibnya. ponsel milik jani pun hanya ponsel biasa. jadul istilahnya hanya tombol dimana-mana. itu pun jani sudah sangat bersyuku
Baca selengkapnya

chapter 5 . salah tuduh

sudah seminggu ini jani bekerja di rumah mewah majikan nya itu. sampai saat ini dia belum bertemu sama sekali dengan sosok pria yang menjadi majikan nya itu. entah sampai kapan sosok itu akan pulang ke rumah ini. "pak udin, lagi ngapain? " tanya jani yang menghampiri pak udin yang terlihat sibuk itu. entah apa yang sedang pria setengah baya itu lakukan. "ini neng, pagar nya macet nggak bisa dorong. roda kayanya harus di ganti ini" ucap nya yang masih fokus mengutak-atik gerbang depan rumah. "oalah gitu toh. nggak panggil tukang aja pak? " tanya jani. "nanti saja tunggu bos. soal nya ini bukan sembarangan gerbang bapak takut salah" ucap pak udin. saat tengah asyik melihat pak udin, tak sengaja dia melihat eca yang tengah membawa keranjang kosong. "eca" panggil jani. sambil menghampiri eca yang sudah menghentikan langkah kakinya itu. "mau kemana ca? " tanya jani. "mau ke pasar. mau ikut? " tanya eca. kebetulan jani belum keluar rumah sama sekali, dia tidak tahu daerah sini. "b
Baca selengkapnya

bab 6.insiden pagi hari.

pagi harinya jani tengah sibuk mondar-mandir di dapur. dia tengah memasak makanan spesial yaitu kesukaan majikan nya yang baru dia tahu tadi pagi sekali. setelah dia mengontak pak udin. pak udin ternyata dekat sekali dengan pak Jaksa. tapi kenapa dia juga tega tidak bilang dengan nya bahwa majikan mereka masih lah sangat muda. demi menebus rasa bersalah nya jani masak semua makanan kesukaan Aksa. ada terong balado, sambal cumi, dan sop iga. tiga masakan yang cukup rumit namun anjani mampu memasaknya. "akhirnya selesai juga semoga pak Jaksa mau makan " ucap nya setelah menghidangkan semua makanan itu di atas meja. sekarang tugasnya satu yaitu bagaimana caranya agar majikan nya itu mau memaafkan dirinya . setelah insiden pukul memukul itu. dan jangan lupa untuk balas dendam ke pada ica si biang kerok atas semua yang menimpa dirinya. "huh awas aja ca gue gibeng beneran luh" ucap nya. setelah membersihkan semua peralatan masak di dapur. jani lantas berjalan ke arah k
Baca selengkapnya

Bab. 7 jani gibeng eca

setelah acara maaf-maafan jani yang menang sudah selesai dengan pekerjaan dalam rumah lantas meminta izin pada pak Jaksa untuk menyapu di halaman depan rumah. sebenarnya halaman depan tidak kotor sekali. hanya perlu menyapu ringan saja dan menyiram tamanan. "rajin amat neng pagi-pagi udah nyapu" ucap pak udin yang sudah bertengger di pos satpam. sambil menyeruput segelas kopi hitam yang dibuat nya sendiri. jani menoleh dengan muka cemberut nya" iya lah nggak kayak bapak pagi" masih enak ngopi" ucapnya judes. dia kesel dengan pak udin kenapa tidak bilang pak Jaksa itu masih muda . "uhuk.. uhuk" pak ujang terbatuk saat mendengar perkataan jani. "tumben amat ning neng jani judes " ucapnya dalam hati. "kenapa neng? " tanya pak udin bingung. "pagi-pagi udah cemberut aja. " ucapnya lagi. jani lantas membawa sapu lidi nya menuju ke arah pak udin. " pak udin sih kenapa nggak bilang pak Jaksa alias majikan kita masih muda. kan jani jani salah tuduh" ucap nya sambil meng
Baca selengkapnya

bab 8. Aksa mabok

setelah kepergian Aksa tadi pagi hingga malam ini pria itu juga belum pulang. entah kemana majikan nya itu. padahal jani sudah masak banyak untuk pria itu sebagai tanda permintaan maaf nya akibat tadi pagi. tapi seperti nya pria itu tidak akan pulang ke rumah. dari pada pusing jani lebih baik tidur saja. dia juga lelah, mau mengistirahatkan badanya yang seperti di gebukin itu. sudah hampir satu bulan lamanya dia disini. bekerja sebagai art di rumah Aksa. komunikasi dengan ibunya juga masih terbatas. ya karena sang ibu yang tak punya hp. tapi untung nya ada ujang yang bisa ia hubungi untuk mencari tahu kesehatan ibunya . bagaimana kondisi wanita itu. "ngantuk kali mata ini" ucapnya tak terasa jani pun tertidur dengan nyenyak nya. mungkin saking capenya badan . sementara itu Aksa kini tengah berkumpul dengan temanya di sebuah club ternama di jakarta. selain pengacara Aksa juga seorang pebisnis hebat di ibu kota. hanya saja tidak banyak yang mengenalnya, meski dia pem
Baca selengkapnya

Baba 9.Hancurnya jani

tengah malam lebih Aksa dengan badanya yang terhuyung-huyung berusaha masuk ke dalam sebuah kamar yang berpintu cat warna putih. dengan tangan satu memegang tembok dan satu berusaha membuka handle pintu. clekk.. pintu pun terbuka dengan Aksa yang masuk kedalam. sambil melepas kan bajunya serta celana nya. dia sungguh merasakan panas dalam tubuhnya. Aksa merebahkan padanya ke ranjang sambil memiringkan badanya nya. entah kenapa rasa panasnya nya semakin membuat dia terbakar. dia mencari remot ac yang berada di nakas dan menyetel dengan suhu paling tinggi. dia sebenarnya tahu harus bagaimana agar tubuhnya tak lagi panas. namun dia malas sekali mandi malam-malam begini. tak sengaja tangan nya mendarat pada sesuatu yang sangat empuk, bulat dan seperti squishy itu. diremas-remasnya benda itu dengan kecang. entalah tekstur nya terasa mengenakan untuknya dan panas di tubuhnya sedikit demi sedikit mulai berangsur mereda sejak dia menyentuh benda itu. sementara itu A
Baca selengkapnya

bab 10.pagi menegangkan

tak terasa sinar mentari menyusup ke dalam ruang kamar yang berisi dua sejoli yang kini tengah bergelung di selimut yang sama. jani merasakan matanya silau berusaha menghalau sinar itu dengan tangan nya. "huah " jani yang menguap sambil menutup mulutnya dengan matanya. "duh udah siang aja. belum masak lagi nanti keburu pak Jaksa pulang" ucapnya dan berusaha bangun namun dia merasa ada sesuatu yang menahan di perutnya. jani lantas melihat ke bawah, "tangan? " heran nya. jani lantas menarik tangan tersebut . "aaaa" teriak jani kaget saat melihat sosok pria yang tertidur tepat di samping nya. Aksa yang tengah tertidur pun terusik. "brisik banget sih" ucap nya sambil menahan pusing di kepalanya. jani lantas mengambil bantal yang dia gunakan untuk tidur. di pukul nya pria itu dengan bantal tersebut. "kamu berani nya masuk ke kamar ku" ucap nya. Aksa yang berusaha menahan serangan itu. bangkit dan menahan dengan kedua tangan nya agar serangan bantal itu berhenti. "p-pak Aksa
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status