Home / CEO / istri Ndeso mas jaksa / chapter 1.Awal

Share

istri Ndeso mas jaksa
istri Ndeso mas jaksa
Author: Bawika ekadanta

chapter 1.Awal

pagi ini di desa layangan terlihat sudah ada sebuah mobil yang terpalkir di salah satu rumah yang terbuat dari sulaman bambu.

hanya rumah ini lah yang masih dikatakan tidak layak di kalangan desa gadungan yang warga nya rumahnya sudah tembok.

rumah ini adalah milik seorang janda yang di tinggal mati suami nya. biasanya para warga di sekitar menyebutnya sebagai mbok jum.

"nduk tenan mau berangkat? " tanya mbok jum pada anak gadis satu-satunya itu.

"nggih bu. kalo ndak berangkat kerja di rumah yo mau ngapain jani? " ucap perempuan yang bernama jani.

"ya sudah kalo niatmu sudah kuat. ibu hanya bisa mendoakan ya semoga kerja betah . dan bos nya eman" ucap mbok jum tulus, sebagai ibu tentu dia hanya bisa mendoakan yang terbaik untuk anaknya.

dia tahu, memang tidak lah mudah bekerja di kota terlebih kota itu sangat keras. tapi melihat tekad besar anaknya membuat nya juga tidak tega melarang.

apa lagi di desa jika tidak bertani, mereka tidak bisa makan. susahnya kerja di desa sangatlah berbeda dengan di kota yang banyak pekerjaan.

sejak meninggal nya suaminya, mbok jum harus menghidupi dirinya dan juga jani. sekarang jani yang memang sudah dewasa , mungkin jiwa ingin bekerja nya sudah kuat.

"jani pamit nggih bu. ibu jaga kesehatan ya. nanti kalo kangen telfon yah" ucap jani dengan air mata yang terus menetes. sedih rasanya dan tidak tega meninggalkan ibunya sendiri di kampung.

tapi jika tidak merantau mau sampai kapan hidupnya akan begini. terlebih banyak sekali cibiran tetangga di desanya. yang menjelekkan dan menganggap rendah ibunya.

jani juga ingin dia bisa memperbaiki rumah nya yang memang sudah tak layak itu. pagar rumah yang sudah meleyot, genteng bocor waktu hujan, dan kondisi rumah yang banyak di makan rayap. membuatnya memiliki tekad yang kuat. semoga dengan dirinya bekerja di kota dia akan bisa memperbaiki kehidupan nya di kampung.

"masno aku titipkan anak ku ya. antarkan dia sampai ke tujuan" pesan mbok jum pada masno supir mobil yang akan mengantarkan jani ke ibu kota.

mobil ini memang merupakan mobil travel yang mengantarkan penumpang yang berniat merantau. harga nya cukup mahal, untung nya masno ini berbaik hati mau meringankan jani agar bisa ikut berangkat dengan membayar setengah harga saja.

"nggih mbok tenang saja. aku iki wes pengalaman. doa kan saja semoga selamat sampai tujuan" ucap masno sambil tersenyum.

"ya wis berangkat nggih mbok" ucap masno dan menyalakan mesin mobilnya untuk berangkat.

"dah mbok" ucap jani sambil menahan tangis nya dia tidak mau ibunya itu sedih dan tak rela melepaskan dirinya.

tin.. tin

klakson mobil pun berbunyi menandakan bahwa mereka pamit pergi. mbok jum yang melihat mobil travel berwarna silver itu meninggalkan pekarangan rumahnya.

sepi . kini hanya dirinya dan rumah reod itu yang dia tempati. tak ada lagi anak gadisnya yang selalu masak di pagi hari.

sementara itu di lain tempat, tepatnya di sebuah kafe terlihat satu meja yang berisi 3 orang.

"jiah lo nggak bilang bini emang mau ke sini? " tanya salah satu pria berbaju hitam itu. Aksa namanya.

"gue lupa bro. aduh alamat gur di kunciin di luar kamar" ucap revan temanya yang selalu takut akan istrinya itu.

"cari bini baru aja lah van" ucap pria bernama doni sambil terkekeh.

"lu aja sana. bukan nya lo ribut mulu sama sifa? " balas revan.

"enak aja gue emang ribut sama sifa . tapi dia nggak pernah terganti apa lagi dua bolanya. nggak ada yang kaya dia" ucap doni.

jangan heran mereka ini memang sudah nakal sejak di bangku sma. makanya tidak jarang dari mereka dulu suka bermain wanita.

mereka hanya insaf setelah menikah, berbeda dengan Aksa yang memang masih menjomblo itu.

"dih jangan lupa bolanya juga punya anak lo kali. bukan bapaknya doang" ujar aksa sambil tertawa.

doni yang mendengar itu pun ikut tertawa. apa lagi saat ini memang istrinya itu tengah menyusui anaknya. hampir 24 jam istrinya itu anaknya yang menguasai. definisi membuat kloningan sendiri begini nih.

"ngomong-ngomong kapan nih pak Jaksa kita nikah? " tanya revan iseng.

Aksa yang mendapatkan pertanyaan itu pun sontak menghentikan tawanya" lu ah van bahasnya ke situ mulu" kesal Aksa.

"lah apa yang salah? wajar kan gue tanya iya nggak don? "

"iya Aksa. lo kapan membujang mulu emang nggak kasian tuh sama rudal lo yang karatan itu? " ucap doni menggoda Aksa

"sembarangan.meski belum menikah gue rasain juga kali punya wanita"

"nah ini, dari pada lo jajan sembarangan, terus kena penyakit mending nikah aja. "

sebejat-bejat nya mereka. tentu sebagai teman mereka nggak mau salah satu temannya terus terjerus di lubang hitam . apalagi jika sudah kena penyakit nggak akan pernah bisa di sembuhkan.

Aksa merenungkan hal itu. benar apa yang doni ucapkan , tapi tidak mudah untuk dirinya menikah apa lagi di saat bayangan kelam masa lalunya masih berputar dalam memorinya.

di luaran sana banyak sekali perempuan yang mengilai Aksa namun tidak ada satu pun yang mampu menarik perhatian seorang Aksa.

bahkan jesika teman satu pekerjaan dengan nya itu terlihat jelas menyukai dirinya namun dia merasa bahwa jesika ini bisa lebih baik mendapatkan yang lebih pantas darinya.

kerap kali kedua orang tuanya menjodohkan dirinya dan berakhir kencan buta pun tetap tidak ada yang bisa menarik perhatian nya.

pernah ada satu perempuan dari kencan buta itu yang berjalan lama dengan nya. tapi karena sifat Aksa yang tidak peka dan tidak pandai mengolah kata membuat wanita itu kabur .

"iya gue tau, tapi nggak mudah bagi gue don. " ucap Aksa sambil menyenderkan punggung nya ke kursi.

"setidaknya lo bisa berhenti buat jajan di luar. gue nggak mau lo kaya gini terus-terusan" ucap revan.

"iya gue juga nggak tiap hari kok. cuma kalo stress doang "

revan dan doni sudah bagai kakak bagi Aksa, memang umur mereka yang sedikit jauh dari Aksa membuat mereka tak segan menasehati layaknya abang.

terlebih persahabatan yang sudah terjalin sejak mereka SMP ini dan hingga sekarang. revan dan doni memang sudah menikah, doni yang memang sudah mempunyai anak dan revan yang memang istrinya tengah mengandung.

mereka selalu menyempatkan waktu untuk berkumpul bersama. doni serta revan tidak mau membuat Aksa merasa ditinggalkan hanya karena mereka sudah menikah.

seerat itu tali persahabatan mereka. saling dukung dan suport kunci sebagai sahabat yang sejati.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status