Setelah difitnah melakukan tindakan asusila, Vella dikhianati oleh kekasih dan adik tirinya. Bahkan sekarang dia menyandang gelar Kabut Suram yang tidak mempunyai masa depan dari teman-temannya. Di tengah intimidasi orang-orang yang membencinya, Vella hanya berpegang teguh pada batu giok mutiara peninggalan mamanya, di mana ada pesan tersembunyi yang menguatkan hati Vella. Vella tidak tahu jika batu giok mutiara itu akan menuntunnya pada identitas yang tidak pernah dia sangka. Siapa Vella sebenarnya? Apakah kabut suram seperti yang dikatakan teman-temannya? Ataukah kilau mutiara di tengah samudera?
View MoreDi kota Zaden, Andin terus tersenyum kala melihat viewer penikmat single perdananya semakin meningkat dari waktu ke waktu. Dia menoleh ke arah Indina dengan senyum puas yang sangat memikat."Ma, bagaimana? Apakah kak Vella sudah mulai beriak?" tanyanya seakan sedang menunggu apa yang sedang dia harapkan.Indina tersenyum lembut sembari merapikan kuku-kukunya yang baru saja mendapatkan perawatan. Lantas berkata, "Tunggu saja sayang. Dengar-dengar dia sedang berlibur di Prancis 'kan? Jika dia sudah mengetahuinya tidak mungkin bocah itu bisa memendam kemarahan."Andin tersenyum senang. Vella selalu sensitif ketika ada satu hal yang menyinggung tentang mendiang mamanya. Saat ini Vella pasti akan terbakar setelah mendengar single perdanya.'Mari kita lihat, apakah kamu masih bisa berlibur dengan tenang di Paris saat karya mendiang mamamu telah aku klaim menjadi milikku?'Andin tersenyum jahat sembari meremas tangannya. Sejak dia melihat postin
Letusan meriah kembang api baru saja berhenti. Menyambut tahun baru dengan segala suka cita dan harapan. Begitu juga aktifitas melelahkan di salah satu kamar hotel yang juga sangat spektakuler layaknya letusan kembang api malam ini.Sampai puncaknya, dua insan yang baru saja menyempurnakan pernikahan mereka hanya bisa terkulai lemas setelah membuat kekacauan di kamar dengan temaram sinar rembulan yang menembus dinding kaca setinggi atap dengan tirai terbuka.Bukan disengaja, mereka memang lupa menyalakan lampu setelah tidak bisa mengendalikan emosi bercampur gairah yang mendebarkan.Vella sudah tak sanggup menggerakkan tubuh meski hanya sebatas ujung jari. Matanya juga sudah tak bisa terbuka meski hanya untuk berkedip. Bahkan dia sudah tak sanggup memikirkan penyesalan akibat tidak bisa mengendalikan diri lantaran cemburu.Padahal sebelumnya Vella sangat ketat memproteksi diri bagaimanapun Samudera merayunya. Meski sudah legal secara hukum, tapi bagaimana pun mereka belum lulus sekol
Dua gadis tersenyum senang setelah pria yang baru saja memberikan kartu nama pada Vella berlalu."Sudah aku bilang 'kan, jangan menyia-nyiakan kesempatan ketika datang di lingkaran ini," tukas Michelle antusias dengan wajah berbinar."Oh ya, ini masih pukul sembilan malam. Apa kamu benar-benar ingin pergi? Seharusnya kamu juga menikmati menu utama di acara puncak akhir tahun," imbuh Michelle berharap Vella akan tetap tinggal untuk menikmati pestanya sampai akhir. Sudut mata Vella melirik ke arah Samudera yang rona wajahnya sudah memperlihatkan kesuraman yang sangat pekat. Sementara perempuan montok yang ada di sebelahnya sepertinya memang ingin mencuri-curi kesempatan untuk memikat Samudera."Tuan Alan Rein, mari, tuan Jason sudah menunggu."Sembari berbisik perempuan itu semakin merapat ke arah Samudera, membuat daging kenyal di dadanya menempel di lengan jas hitam yang dikenakan Samudera saat ini.Saat itu juga mata Vella semakin melebar geram, giginya terkatup rapat penuh dengan k
Vella sudah tidak mempunyai ketenangan untuk berada di acara perjamuan tersebut. Dia pun memalingkan wajah dari Samudera dengan penuh ketidakpedulian, lantas menatap Michelle."Michelle, sepertinya perjamuan ini sama sekali tak cocok untukku. Aku kira sudah cukup, terima kasih telah membawaku ke sini."Seketika itu Michelle melebarkan mata, mereka baru dua jam di acara tersebut dan belum bertemu puncak acara akhir tahun. Bagaimana Vella ingin mengakhirinya begitu saja?"Vella, jangan pergi dulu. Di sini begitu banyak produser dan para pencari bakat kelas dunia. Kamu hanya datang dan pergi begitu saja itu akan sia-sia. Jika ingin pergi paling tidak berikan kesan yang mendalam bagi para tamu undangan di ballroom ini," tutur Michelle sembari meraih tangan Vella, mencegahnya pergi.Vella menatap Michelle lekat, sesungguhnya dia sudah tidak berselera untuk melakukan apapun saat suasana hatinya mendadak tidak baik."Vella, ayolah ...." Sekali lagi Michelle memohon, membuat Vella tidak berda
Model perempuan dengan androgynous fashion style tampak menoleh mendengar permintaan maaf Vella. Gayanya yang unik dan tampak maskulin dengan setelan jas warna krem cukup membuat Vella mengakui jika style model itu sangat cocok dengan tatanan rambut pendek yang dibuat bergelombang. Model tersebut juga melihat Vella dari ujung rambut sampai ujung kaki. Saat ini Vella mengenakan one shoulder dress warna abu-abu lengan panjang dengan aksen hitam yang membentuk garis putus-putus. Kerah lehernya yang berdiri tegak terdapat diamond yang melingkar menambah kesan mewah gaun tersebut. Sementara mantel merah menyala terselampir begitu saja di pundak Vella yang lurus dan tegap. Saat dia menengok ke bawah, heels boots warna hitam setinggi atas lutut membalut kaki Vella yang jenjang. Secara keseluruhan gaun yang dikenakan Vella sangat feminim, cantik, dan terlihat sangat mewah, berbanding terbalik dengan pakaian yang dikenakan model maskulin yang tengah menatapnya saat ini. "Tidak masalah. Gaunm
Perlahan Vella menilik wajah tampan yang baru saja menuntunnya untuk memandang. Raut wajah itu jelas menangkap kerisauan di hatinya hingga mulai bertanya dan menunjukkan kepedulian. Helaan napas samar terdengar dan Vella mulai berkata, "Beberapa bulan yang lalu mama meninggal, aku diskualifikasi dari perlombaan dan menjadi bahan tertawaan serta perundungan semua orang, aku dibuang keluar rumah oleh papa tanpa bekal yang cukup." Vella berhenti untuk menarik napas sejenak. "Sekarang aku sampai di titik ini, aku memilikimu untuk mendukungku, aku mempunyai kekayaan dan penghasilan, sekarang aku juga mulai merambah go internasional. Tapi dibalik kesuksesan itu, nyatanya aku juga belum bisa disebut Mutiara Bersinar seperti yang diinginkan mama, gelar Kabut Suram ini benar-benar sangat menjijikkan!" Manik hitam kehijauan itu memendam begitu banyak amarah, rasa sakit, dan juga rasa jijik yang bercampur menjadi satu membentuk raut wajah rumit yang menegang. Samudera sangat tahu apa ya
Saat itu juga ketiga adik Samudera saling berpandangan kemudian bergidik ngeri. Mereka langsung teringat kejadian tiga tahun yang lalu ketika empat geng motor mengejek Samuel. Keesokan harinya mereka langsung ditemukan di bawah jurang dalam keadaan tak bernyawa. Lantas bagaimana dengan Sandra saat ini? Bukankah dia baru saja menganiaya kesayangan Samudera? Tiga bocah itu hampir tak bisa bernapas melihat ketegangan antara kakek dan kakak mereka. Sementara Vella yang tidak tahu apa-apa, mulai memandang Samudera yang tampak tidak peduli, dan malah mendorongnya masuk ke dalam mobil dengan pelan dan penuh kasih. "Kamu melakukan sesuatu pada Sandra?" tanya Vella sembari masuk ke dalam mobil lantaran didesak Samudera. Samudera tidak menjawab, dan menutup pintu mobil. "Samudera, jika kamu tidak mengembalikan Sandra saat ini. Seseorang juga harus bertanggung jawab atas hilangnya Sandra!" Suara berat kakek Baswara kembali menggema membuat Samudera menghentikan langkah. Lantas mengangkat
Pertanyaan Vella seketika membuat semua orang terdiam, sesaat ruangan tersebut menjadi sangat hening dan kaku.Nyonya Baswara yang tadinya begitu bersemangat dan sangat cerah tiba-tiba senyumnya luruh dan menjadi sedikit canggung, dia melihat ke arah Vella kemudian beralih ke arah suaminya.Adik-adik Samudera pun juga begitu. Senyum ceria mereka seketika sirna, mereka tahu ini pilihan sulit untuk tuan Baswara.Tuan Baswara sudah berjuang selama bertahun-tahun untuk membuat Baswara Group menjadi tak tertandingi dan tak bisa diremehkan di kancah global.Permintaan Vella ini sebenarnya terdengar sangat egois, seperti sedang menyuruh tuan Baswara untuk melepaskan perusahaan besar tersebut agar dia tetap bersama Samudera.Sementara Samudera yang sebenarnya sudah tiba di balik pintu hanya bisa terdiam mendengar permintaan gadisnya.Matanya yang jernih dan tenang sedikit meredup. Samudera juga menunggu apa jawaban papanya untuk memenuhi permintaan Vella.Perusahaan dan kebahagiaan putranya s
Hari yang seharusnya menjadi kencan manis bagi Rino dan Andin pada akhirnya hanya berujung dengan derai air mata.Dengan kemarahan Andin mengusir Rino dari kediaman Arganta, tidak jadi kencan. Dia juga membanting dan menangis tersedu-sedu di kamarnya.Bukan hanya karena Rino yang tidak setia dan tidak punya pendirian. Tapi lebih kepada Vella yang terlihat luar biasa.Meski Andin melihat sendiri jika Vella telah mendapatkan penganiayaan. Tapi nyatanya kakaknya itu terlihat sangat bahagia dan penuh dengan kemakmuran.Yang terlihat di layar ponsel Rino jelas menunjukkan kemewahan di sekitar Vella.Rasa iri dan sakit hati itu membuat Andin mual dan muntah darah. Dia benar-benar tak rela jika kakaknya lebih bahagia daripada dirinya."Andin tenanglah. Kamu akan menyakiti dirimu sendiri jika seperti ini!" Indina yang baru saja merawat Andin yang muntah-muntah menjadi khawatir."Ma, aku tidak suka. Dia bahagia, dia tersenyum dan menggoda kak Rino. Aku sangat membencinya!" pekik Andin sembari
"Dasar, cewek bispak!" Kata rendahan itu menggebrak dan menyakiti pendengaran Vella saat ini. Dia menatap nanar cowok ganteng berwajah suram yang kini tengah berdiri di depannya. "Rino, apakah kamu tidak bisa mempercayaiku? Aku benar-benar tidak merayu juri itu, aku tidak tahu bagaimana ini bisa terjadi, dia masuk ke ruanganku begitu saja tanpa bisa aku cegah." Untuk kesekian kalinya Vella mencoba menjelaskan pada Rino, tapi kini suaranya tak seantusias sebelumnya, binar wajah Rino yang sangat terluka seakan melumpuhkan kekuatan Vella. "Aku ingin mempercayaimu, Vel. Tapi bukti menunjukan bahwa kamu ...." Rino tak sanggup melanjutkan kalimatnya kala melihat pakaian Vella yang terkoyak dan sudah tidak karuan rupa bentuknya. Vella pun lemas, tangan yang tadinya memegang lengan sang kekasih jatuh tak bertenaga layaknya kehilangan nyawa setelah menangkap kekecewaan di wajah Rino. Sepertinya kepercayaan itu benar-benar sudah hilang dari kekasihnya. Vella mulai putus asa. Pendengaran V...
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comments