Beranda / Young Adult / Tuan Muda untuk Putri yang Tertindas / 9. Kamu Ingin Tahu Bagaimana Rasanya Sakit?

Share

9. Kamu Ingin Tahu Bagaimana Rasanya Sakit?

Penulis: Kerry Pu
last update Terakhir Diperbarui: 2024-11-02 22:54:47

Kedatangan Vella dan Rino di sekolah kembali menuai sorotan. Setelah apa yang terjadi mereka malah jalan bergandengan di koridor sekolah. Memupus keinginan siswi yang ingin menarik perhatian Rino yang memang mempunyai wajah rupawan.

Tidak lama kemudian Andin juga tiba di sekolah, dia berjalan di belakang menatap dua punggung dengan binar ketidaksenangan.

Mendadak langkahnya terhenti, manakala melihat pasangan di depan juga berhenti. Sedikit matanya melirik papan pengumuman. Ada dua poster besar yang menarik perhatian Vella di sana.

'Oh, kamu ingin mengikuti kompetisi panahan?' batin Andin mencibir.

Lengkungan senyum merekah indah di bibir Rino kala tahu kemana arah pandang Vella, kemudian ia berkata, "Kamu harus mengikuti kompetisi itu. Kali ini aku yakin kamu pasti kembali menang."

Vella juga menarik kedua sudut bibirnya ke samping, hingga membentuk senyum setipis tisu.

Dia memang berencana mengikuti kompetisi tersebut, dua tahun terakhir Vella memenangkan kompetisi panahan secara be
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Tuan Muda untuk Putri yang Tertindas    10. Iblis Kabut Suram

    "Aaargh!!!" Suara Andin melengking kesakitan, setelah Vella beranjak pergi sembari menginjak tangannya dengan acuh tak acuh.Makan siang Vella juga sudah mengguyur ke tubuh Andin sebelum dia melempar piring stainless itu ke sembarang arah.Seketika tak seorang pun berani menarik napas melihat ketegangan ini.Kebanyak mereka membekap mulut guna menutupi indera pengecap yang menganga akibat terkejut.Vella memang pendiam dan dingin, tapi tak pernah sekalipun terlihat menyakiti seseorang.Tapi kali ini, Vella bagaikan dewi kekejaman yang menghakimi adik tirinya tanpa belas kasih.Terlihat keren, tapi itu juga sangat mengerikan dan tak pantas untuk ditiru ataupun dipuji.Dengan tenang Vella terus berjalan menjauhi pusat perhatian.Namun, pendengarannya masih berfungsi dengan baik saat teriakan Feli menggema menghujatnya."Dasar iblis! Kamu iblis betina yang sangat kejam! Kamu tidak pantas untuk mendapat cinta kami! Sudah benar mamamu meninggal dengan begitu cepat, jika dia masih hidup, di

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-03
  • Tuan Muda untuk Putri yang Tertindas    11. Mau Jadi Pecundang atau Pemenang?

    Vella melonjak terkejut, refleks dia berdiri mendengar ujaran mendadak itu.Terlihat Samudera sedang berjalan mendekat ke arahnya dengan langkah ringan.Wajah tampan, keren, dan tenang itu membuat Vella malu dan segera menghapus air mata dengan punggung tangan. Dia tidak suka kesedihannya dilihat oleh orang lain.Tidak banyak ekspresi yang diperlihatkan Samudera setibanya di depan Vella."Jika kamu memainkannya seperti itu. Saat kamu berlari cinta tidak akan menemukanmu. Kamu memainkan nada berlari untuk ditinggalkan, bukan cinta untuk menemukanmu," ucap Samudera dengan suara rendahnya yang entah mengapa itu terasa hangat di hati vella.Vella diam sejenak dan menelan saliva secara perlahan. Kemudian berkata, "Aku tidak pernah berharap ada cinta tulus mendatangiku setelah hari ini."Samudera tersenyum hambar dan berkata, "Bodoh."Vella tak lagi menimpali, dia memang merasa bodoh sudah dipermainkan oleh ibu dan adik tirinya yang selama ini dia cintai segenap hati, dan Rino, Vella sunggu

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-04
  • Tuan Muda untuk Putri yang Tertindas    12. Jangan Menjadi Jahat Karena Aku

    Kelas sudah kembali dimulai, Vella menatap guru yang sedang menerangkan pelajaran sosiologi dengan tatapan kosong.Pikirannya masih tertuju pada ucapan Samudera yang memotivasi untuk tidak menyerah.'Mau menjadi pemenang ataupun pecundang adalah pilihanmu. Mau mendapatkan cinta atau hinaan juga pilihanmu. Suaramu tidak buruk, jika kamu hanya menyia-nyiakan bakat emasmu untuk menangis, hanya ada kekecewaan yang datang padamu.'Kata itu terus terngiang di benak Vella, dia pikir itu benar. Diri kita sendirilah yang akan menentukan bagaimana orang lain akan memandang kita.Vella sudah gagal membuktikan diri di ajang kompetisi model, dan malah mendapatkan hinaan lantaran fitnah yang dia terima. Sekarang pintu lain terbuka, haruskah dia menyia-nyiakan kesempatan itu?'Sangat boboh!' gumam Vella dalam hati kala ingat dia hampir mengabaikan kesempatan yang ada di depan mata.'Kompetisi ajang menyanyi itu, aku tak akan melewatkannya.''Aku bukan kabut suram yang tidak mempunyai masa depan sepe

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-04
  • Tuan Muda untuk Putri yang Tertindas    13. Mama Menjualku?

    Vella meninggalkan ruang musik dengan langkah santai untuk bergegas pulang. Dia berpikir harus mencari guru vokal lain, di mana tidak ada orang yang mengenalnya agar dia bisa belajar dengan nyaman.Sampai di pelataran sekolah, mata Vella memicing tajam begitu melihat wanita paruh baya sedang berdiri di samping mobil mewah keluarganya.'Untuk apa dia di sini? Apa dia ingin membuat perhitungan denganku setelah papa mengetahui kejahatannya?' batin Vella sembari menatap ibu tiri yang hadir di hadapannya."Vella, mama yang menjemputmu hari ini," ucap Indina dengan suara lembut yang khas.Vella tersenyum sengit, dan bertanya, "Kamu pikir aku mau?""Edgar ingin berbicara denganmu."Perlahan kelopak mata Vella terangkat, ada kejanggalan pada ucapan Indina barusan.'Kenapa wanita jahat ini masih berhubungan dengan papa? Seharusnya papa mengusirnya setelah mengetahui perselingkuhannya dengan laki-laki jahat yang ingin melecehkanku.'Vella mengangkat sedikit dagu dengan arogan kemudian berkata s

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-05
  • Tuan Muda untuk Putri yang Tertindas    14. Aku Tidak Akan Mati

    "Kamu mengenalku?" tanya Vella dingin."Sayangnya tidak. Tapi sejak pertama kali wanita itu membawamu ke sini aku menyukaimu." Mata pemuda itu tiba-tiba mengunci mata Vella dengan kilat tajam.Namun, Vella sama sekali tak terlihat gentar, membuat tatapan pemuda itu sedikit meredup, dan berkata, "Sepertinya kamu cukup berani.""Kalian tidak akan mendapatkan kesenangan apa pun dariku. Aku akan bunuh diri sebelum kalian mencoba mengambil keuntungan dariku."Binar wajah pemuda itu seketika menggelap, memancarkan emosi yang tidak biasa di wajah tampannya."Kamu pikir aku akan membiarkanmu melakukan itu? Saat ayahku mengatakan kamu akan dikirim pada milyader yang berlibur di kapal pesiar, rasanya aku hampir gila, dan langsung menghampirimu kemari, bagaimana bisa aku membiarkanmu menghabisi dirimu sendiri?"Alis Vella semakin berkerut memikirkan setiap perkataan pemuda itu. 'Apa yang barusan aku dengar?' batinnya.Tapi detik berikutnya kerutan di alis Vella memudar, juga ada sedikit napas ke

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-05
  • Tuan Muda untuk Putri yang Tertindas    15. Periksa CCTV Sekolah

    Kabut putih baru saja tersapu mentari pagi yang hangat, mengetarakan bangunan luas pada dataran tinggi nan hijau, namun juga dekat dengan perkotaan.SMA Pucak Langit, nama yang sombong untuk ukuran tempat mengenyam pendidikan. Begitu pula siswa siswi yang ada di dalamnya, sepertinya memang tak ada kalangan biasa yang bersekolah di sana.Dengan gaya elegan tanpa meninggalkan kesan imut khas anak remaja, mereka berjalan masuk menuju kelas masing-masing setelah mendengar suara lonceng berbunyi.Begitu juga dengan Rino, kini dia berjalan sendiri masuk ke dalam kelas, siap menyambut pelajaran pertama.Beberapa kali dia melirik bangku kosong di sebelahnya, hatinya sedikit tidak nyaman. Kemarin dia tidak menemukan Vella di kelas musik, sekarang dia malah tidak masuk sekolah.Sebenarnya Rino memang kesal, lantaran Vella meninggalkannya tanpa pesan.Dia bertekad tidak akan menghubungi Vella sampai gadis itu menghubunginya terlebih dulu.Tapi, ditungguin sejak tadi malam, tak ada satu pun pesan

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-06
  • Tuan Muda untuk Putri yang Tertindas    16. Itu adalah Caraku

    "Periksa CCTV sekolah, aku ingin tahu tentang mereka."Di lorong yang sepi, pria dewasa berpakaian rapi serba hitam mengangguk setelah menerima titah dari Samudera. Dia berbalik dan bergegas pergi. Namun, langkahnya terhenti kala Samudera kembali bersuara."Siapkan mobil, aku ingin pulang."Laki-laki tersebut menoleh dan tersenyum tipis. Anggukan samar terlihat saat Samudera berjalan santai melewatinya. Dia adalah Virgon, asisten sekaligus pengawal pribadi Samudera.Samudera Baswara sendiri sebenarnya adalah ahli waris pemilik yayasan Pucak Langit, tak heran jika dia bisa pulang pergi dan membawa pengawalnya masuk ke lingkup sekolahan dengan seenak jidat.Samuel sempat bertanya heran ketika mendapati Samudera berjalan tenang sembari membawa tas ranselnya menuju ke pelataran sekolah, tapi yang dia dapat hanya senyum hambar dari bibir SamuderaSamuel tidak terkejut, sikap menyebalkan Samudera sudah menjadi makanan mengenyangkan setiap harinya, dia pun tersenyum acuh tak acuh dan bergabu

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-06
  • Tuan Muda untuk Putri yang Tertindas    17. Panggil Aku, Aku selalu Ada Untukmu

    Seberapa kencang Vella berteriak, Samudera sama sekali tak mengindahkan suara yang tepat berada dalam gendongannya.Paras tampan itu hanya sedikit menarik senyum tipis dari kedua sudut bibir.Kaki panjang itu juga melangkah santai membawa Vella menuju kamar mandi, membuat gadis yang ada di gendongannya jengkel, kemudian mengomel melalui mulut kecil yang bergerak-gerak."Sam, apakah kamu terlalu sombong? Bisakah kamu menghargai orang lain dengan mendengarkan apa yang dia ucapkan?"Samudera masih terlihat tak peduli dengan teriakan Vella, sampai di kamar mandi dengan tenang dia mendudukkan Vella pada meja granit yang memiliki pola batik dekat wastafel warna putih berbahan porselen."Apa kamu benar-benar orang yang sangat menyebalkan? Pantas saja anak-anak di sekolah takut padamu."Vella masih mengomel meluapkan rasa jengkel di hati, wajahnya yang cantik menunjukan rona gelap akibat marah.Tapi entah mengapa, kali ini tak terlihat dingin seperti biasanya, saat ini wajah suram Vella layak

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-07

Bab terbaru

  • Tuan Muda untuk Putri yang Tertindas    145. Kapan Mama Pulang?

    Di vila pinggir danau Vella tak begitu memedulikan kegaduhan di dunia maya, lagipula Samudera sudah mengurusnya, memikirkan hal yang tidak penting seperti itu hanya membuat suasana hatinya semakin buruk.Otaknya masih memikirkan bahwa ia belum mendapatkan menstruasi bulan ini, hatinya terus menerus bergemuruh karena kecemasan berlebihan.Vella terdiam menatap layar laptopnya yang masih menyala di atas meja belajar. Ia sedang membaca artikel tentang gejala awal kehamilan.Bibir Vella menipis, ada kerutan di dahinya ketika ia sama sekali tak merasakan gejala seperti mual, muntah, lemas, dan juga pusing. Bahkan ia bisa makan dengan lahap hari ini."Mungkin aku hanya terlalu khawatir," gumam Vella pelan."Apa yang kamu khawatirkan?"Seketika Vella melonjak terkejut dan langsung menutup laptopnya."Sammy, bisa gak sih jangan muncul secara mendadak begitu!" kesal Vella sambil memukul pelan lengan Samudera. Suaranya pun agak me

  • Tuan Muda untuk Putri yang Tertindas    144. Kamu yang Memaksaku, Vella

    Tawa Sandra membahana memikirkan Vella yang terpuruk karena berusaha mendekati keluarga Baswara.Tapi kemudian muncul video pacuan kuda yang memperlihatkan Sandra memecut Vella dengan cabuk di kota barat demi memenangkan pertandingan untuk membuktikan ia lebih unggul daripada Vella.Seketika itu juga keburukan Sandra terkuak di depan publik bahwa temperamennya tak layak untuk disebut sebagai manusia.[Astaga … ternyata Sandra mengerikan sekali ya.][Gila! Kalau aku jadi Samudera, aku juga tidak akan mau dijodohkan dengan gadis yang mengerikan seperti itu.][Sudah baguslah jika menolak perjodohan itu. Meski sekaya apapun, jika temperamennya seperti itu, lengah dikit nyawa taruhannya.][Bisa-bisanya keluarga Baswara memaksa Samudera bertunangan dengan gadis semacam itu. Apakah mereka tidak takut putra mereka menjadi korban?][Itu pasti berdasarkan hubungan bisnis. Jika Samudera bersama Sandra tentu saja perusahaan Kuswara

  • Tuan Muda untuk Putri yang Tertindas    143. Tunggu Saat Samudera Kembali ke Sampingku

    Senyum Samudera menyambut ketika Vella membuka pintu kamar. Tapi Vella tak mempunyai hasrat untuk membalasnya. Samudera juga baru saja membaca berita terpanas siang ini, membuatnya merasa tahu apa yang merusak suasana hati gadisnya. Padahal saat ini Vella sedang memikirkan tentang datang bulan yang baru saja dibicarakan Sabrina. Samudera segera mengambil ponsel dan beranjak dari tempat duduk untuk mendekati Vella yang meletakkan ransel di meja belajar dengan lesu. "Apa yang kamu lakukan?" tanya Vella terkejut dengan ciuman mendadak Samudera di pipi sembari mengambil foto selfie. Masih tersenyum, Samudera meraih jemari Vella yang mengenakan cincin pernikahan kemudian kembali mengambil gambar dan berkata, "Aku bosan menjadi simpanan, saatnya memberitahukan pada dunia siapa gadisku sebenarnya." Saat Vella masih merenung, Samudera sudah mengunggah foto yang barusan ia ambil di akun pribadinya.

  • Tuan Muda untuk Putri yang Tertindas    142. Kapan Terakhir Kali Aku Mendapatkannya?

    Sandra yang belum mengetahui tentang pernikahan tersembunyi antara Vella dan Samudera, merasa sangat iri dan jengkel secara bersamaan.Sebagai nona muda Kuswara, Sandra masih merasa lebih baik dari pada Vella dalam segi apapun.Lagipula kecacatan di tangannya juga tidak permanen, ia yakin masih bisa pulih dengan pengobatan intens."Kakek, ini bagaimana? Lihatlah mereka semua pergi, tolong cegah mereka, Kek. Aku tidak mau memecah belah keluarga Baswara. Aku hanya ingin Samudera." Sandra menunjukkan kepedulian palsu, padahal hatinya sangat bangga ketika kata-kata tuan dan nyonya rumah tidak berarti apa-apa dibanding dengannya.Kakek Baswara sendiri juga merasa getir melihat anak dan cucunya meninggalkannya seperti ini. Bahkan Samuel si bocah imut itu juga sudah tak terlihat di kediaman Baswara sejak Sandra tiba.Tapi ia sudah berjanji akan memberi Sandra kedudukan di keluarga Baswara, menjilat ludahnya sendiri hanya akan membuatnya kehilangan muka.Kakek Baswara mulai menarik napas bera

  • Tuan Muda untuk Putri yang Tertindas    141. Gadis Tak Tahu Malu

    Sepertinya Vita tidak cukup tertarik untuk membahas tentang Samudera, itu hanya membuat putrinya semakin mengingat bandit kecil itu saja.Hari ini Vita sudah cukup bersyukur melihat semangat Vella kembali hadir. Menyinggung tentang bandit kecil adalah sebuah kecelakaan lidah.Vita meluruskan wajah dan kembali bersikap acuh tak acuh. "Mama tidak ingin membahasnya lagi, itu tidak ada kaitannya denganmu. Yang paling penting kamu belajar dengan giat sampai ujian akhir selesai."Vella mendengkus dingin, ia pikir mamanya hanya ingin lempar batu dan sembunyi tangan setelah ketahuan merahasiakan sesuatu darinya."Bagaimana bisa tak ada kaitannya denganku? Pada kenyataannya dia adalah suamiku. Mama tidak perlu melimpahkan semua kesalahan padanya untuk menutupi keburukan Mama." Vella tak ingin berbasa-basi dia melontarkan apapun yang ada di pikirannya.Vita pun menelan saliva dengan berat, sekali lagi ia menyesali kedekatan Vella dengan bandit kecil itu.Vita sangat tahu bagaimana mengerikan Sa

  • Tuan Muda untuk Putri yang Tertindas    140. Maksud Mama?

    'Tidak cukup tenaga' kata itu terdengar sangat ironi ketika apa yang terjadi setelahnya bukanlah kegiatan seorang pasien lemah.Mendung, badai, dan hujan lebat bergelut di ruangan feminim milik Vella. Menerbangkan helaian pakaian di udara yang kemudian jatuh tak berdaya.Melelahkan penghuni di ranjang princess warna merah muda yang kemudian mengundang Vella mencibir di pagi harinya."Tidak cukup tenaga apa? Kamu ini pasien apa bandit sialan?" rutuk Vella sembari membuka plester perban di dada dan pinggang Samudera yang kembali berdarah akibat gerakan yang tidak terkendali tadi malam.Sementara yang dirawat saat ini terus bergeming sembari memejamkan mata, ia sama sekali tak berniat untuk bangun atau menimpali ucapan Vella.Vella juga tidak ingin memaksa, saat ini Samudera memang seharusnya banyak beristirahat. Jadi usai membubuhkan obat dan membalut lukanya dengan plester perban yang baru, Vella kembali menarik selimut dan membiarkan laki-laki itu kembali tidur dengan nyaman.Lantas

  • Tuan Muda untuk Putri yang Tertindas    139. Tak Cukup Tenaga untuk Melawan

    Di atas bukit, sebuah vila megah memancarkan cahaya terang yang gemerlap dari kejauhan. Seorang gadis tampak duduk termenung di depan dinding kaca menatap kegelapan danau di bawah sana. Samar-samar matanya menangkap pergerakan daun willow di seberang, mengingatkannya pada wajah tampan yang rambutnya bergerak-gerak karena tiupan angin saat tubuhnya bersandar di pagar pengaman pinggir jalan. Itu memang tempat yang asik untuk melepas penat, kala jenuh dengan suasana apartemen dan hinggar binggar kota. Vella dan Samudera sering kali mengunjunginya sembari meniup botol dan menekan piano digital dari ponsel. Sangat tenang dan indah, menciptakan lengkungan senyum di bibir Vella yang bernostalgia, namun itu tak bertahan lama manakala ketenangan itu berubah menjadi kesunyian saat ingat dua hari ini Vella tak tahu bagaimana kabar Samudera. Sekelebat matanya melihat Sian Roster miliknya melintas pada jalanan dan berhenti di depan gerbang untuk menjalani pemeriksaan. Vella mengembuskan napas

  • Tuan Muda untuk Putri yang Tertindas    138. Tidak Yakin Terus Tinggal Meski Dipaksa

    Dokter tampak terkejut mendengar bentakan Samudera, begitu pula dengan Samuel dan Sandra. Mereka terbengong sesaat melihat penolakan Samudera terhadap perawatan dokter.Tapi beberapa saat kemudian Sandra kembali bersuara. "Sam, biarkan dokter memeriksa keadaanmu kamu baru sadar setelah dua hari tak sadarkan diri.""Siapa yang menyuruhmu berbicara? Aku sudah menyuruhmu pergi, apa kamu benar-benar gadis tak tahu malu?" Samudera selalu bisa menyakiti Sandra dengan kata-kata hingga membuat gadis itu terhina dan berharap secara bersamaan."Aku … aku hanya ingin bersamamu, Sam," ucap Sandra berharap Samudera memberinya sedikit hati untuk tetap tinggal."Belum cukup jera ternyata, apa rasa sakit itu belum cukup untuk untuk menghentikanmu?" Pertanyaan Samudera langsung membuat Sandra merinding dan memegangi tangan kanannya yang tak bergerak.Di kota barat beberapa bulan yang lalu, rasa sakit benar-benar Sandra terima akibat mencambuk Vella di pacuan kuda.Tangannya dicambuk berkali-kali oleh

  • Tuan Muda untuk Putri yang Tertindas    137. Keluar!

    Cahaya malam membias dari lampu neon di bawah plafon rumah sakit yang putih bersih. Kelopak mata Samudera bergerak lemah sembari menyesuaikan retina setelah terlelap dengan waktu yang lama."Vella …," gumamnya pelan nyaris tak terdengar.Namun, sedikit pergerakannya mengundang gadis cantik yang sejak kemarin pulang pergi untuk melihat keadaannya.Tubuh kecilnya melonjak berdiri dan berjalan cepat menuju ke arah Samudera, dan berkata, "Sam, kamu sudah sadar. Aku senang sekali."Suara yang tidak diharapkan mengembalikan kesadaran Samudera seutuhnya. Alisnya menaut rapat ketika mata kelam yang jernih terbuka sempurna.Tangannya yang diinfus bergerak cepat meraih leher Sandra dan bertanya, "Kenapa kamu?"Keterkejutan sudah pasti dirasakan Sandra, rasa sakit juga ia rasakan di lehernya. Namun, yang lebih menyakitinya sebenarnya pertanyaan Samudera."Aku adalah jodoh masa depanmu, aku di sini hanya untukmu, Sam …." Sandra membuka suara dengan susah payah. Batinnya sangat kesal, setelah kema

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status