Share

8. Aku Tidak Suka Orangnya

Author: Kerry Pu
last update Last Updated: 2024-11-02 22:53:07

Pagi kembali menyingsing. Dua gadis cantik berseragam SMA tengah menuruni tangga menuju ke ruang makan di mana kedua orang tua dan nenek mereka sudah duduk dengan tenang di sana.

"Pagi semuanya ...," sapa Andin dengan ceria seperti biasanya.

Sementara Vella hanya menarik kursi dengan tenang dan duduk di sebelah nenek Lola.

"Bagaimana malammu?" tanya nenek Lola sembari menyentuh tangan Vella.

Vella tersenyum tipis dan menjawab, "Indah."

Nenek Lola tergelak ringan mendengar jawaban singkat dari cucu sulungnya yang selalu irit kata.

"Nenek, kamu tidak ingin menyapaku juga?" Andin terlihat merajuk dengan suara manjanya.

Nenek Lola kembali tergelak. "Tentu saja nenek akan menyapa. Tapi melihat wajahmu yang ceria ini tentu saja nenek tahu tadi malam kamu mimpi indah."

"Nenek benar," jawab Andin cepat dan tersenyum lebar sembari membalik piringnya.

Indina juga tergelak ringan mendapati keceriaan pagi ini. Setelah menyajikan menu makanan di piring Andin, Indina berkata lembut sembari menyendo
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Tuan Muda untuk Putri yang Tertindas    9. Kamu Ingin Tahu Bagaimana Rasanya Sakit?

    Kedatangan Vella dan Rino di sekolah kembali menuai sorotan. Setelah apa yang terjadi mereka malah jalan bergandengan di koridor sekolah. Memupus keinginan siswi yang ingin menarik perhatian Rino yang memang mempunyai wajah rupawan.Tidak lama kemudian Andin juga tiba di sekolah, dia berjalan di belakang menatap dua punggung dengan binar ketidaksenangan.Mendadak langkahnya terhenti, manakala melihat pasangan di depan juga berhenti. Sedikit matanya melirik papan pengumuman. Ada dua poster besar yang menarik perhatian Vella di sana.'Oh, kamu ingin mengikuti kompetisi panahan?' batin Andin mencibir.Lengkungan senyum merekah indah di bibir Rino kala tahu kemana arah pandang Vella, kemudian ia berkata, "Kamu harus mengikuti kompetisi itu. Kali ini aku yakin kamu pasti kembali menang."Vella juga menarik kedua sudut bibirnya ke samping, hingga membentuk senyum setipis tisu.Dia memang berencana mengikuti kompetisi tersebut, dua tahun terakhir Vella memenangkan kompetisi panahan secara be

    Last Updated : 2024-11-02
  • Tuan Muda untuk Putri yang Tertindas    10. Iblis Kabut Suram

    "Aaargh!!!" Suara Andin melengking kesakitan, setelah Vella beranjak pergi sembari menginjak tangannya dengan acuh tak acuh.Makan siang Vella juga sudah mengguyur ke tubuh Andin sebelum dia melempar piring stainless itu ke sembarang arah.Seketika tak seorang pun berani menarik napas melihat ketegangan ini.Kebanyak mereka membekap mulut guna menutupi indera pengecap yang menganga akibat terkejut.Vella memang pendiam dan dingin, tapi tak pernah sekalipun terlihat menyakiti seseorang.Tapi kali ini, Vella bagaikan dewi kekejaman yang menghakimi adik tirinya tanpa belas kasih.Terlihat keren, tapi itu juga sangat mengerikan dan tak pantas untuk ditiru ataupun dipuji.Dengan tenang Vella terus berjalan menjauhi pusat perhatian.Namun, pendengarannya masih berfungsi dengan baik saat teriakan Feli menggema menghujatnya."Dasar iblis! Kamu iblis betina yang sangat kejam! Kamu tidak pantas untuk mendapat cinta kami! Sudah benar mamamu meninggal dengan begitu cepat, jika dia masih hidup, di

    Last Updated : 2024-11-03
  • Tuan Muda untuk Putri yang Tertindas    11. Mau Jadi Pecundang atau Pemenang?

    Vella melonjak terkejut, refleks dia berdiri mendengar ujaran mendadak itu.Terlihat Samudera sedang berjalan mendekat ke arahnya dengan langkah ringan.Wajah tampan, keren, dan tenang itu membuat Vella malu dan segera menghapus air mata dengan punggung tangan. Dia tidak suka kesedihannya dilihat oleh orang lain.Tidak banyak ekspresi yang diperlihatkan Samudera setibanya di depan Vella."Jika kamu memainkannya seperti itu. Saat kamu berlari cinta tidak akan menemukanmu. Kamu memainkan nada berlari untuk ditinggalkan, bukan cinta untuk menemukanmu," ucap Samudera dengan suara rendahnya yang entah mengapa itu terasa hangat di hati vella.Vella diam sejenak dan menelan saliva secara perlahan. Kemudian berkata, "Aku tidak pernah berharap ada cinta tulus mendatangiku setelah hari ini."Samudera tersenyum hambar dan berkata, "Bodoh."Vella tak lagi menimpali, dia memang merasa bodoh sudah dipermainkan oleh ibu dan adik tirinya yang selama ini dia cintai segenap hati, dan Rino, Vella sunggu

    Last Updated : 2024-11-04
  • Tuan Muda untuk Putri yang Tertindas    12. Jangan Menjadi Jahat Karena Aku

    Kelas sudah kembali dimulai, Vella menatap guru yang sedang menerangkan pelajaran sosiologi dengan tatapan kosong.Pikirannya masih tertuju pada ucapan Samudera yang memotivasi untuk tidak menyerah.'Mau menjadi pemenang ataupun pecundang adalah pilihanmu. Mau mendapatkan cinta atau hinaan juga pilihanmu. Suaramu tidak buruk, jika kamu hanya menyia-nyiakan bakat emasmu untuk menangis, hanya ada kekecewaan yang datang padamu.'Kata itu terus terngiang di benak Vella, dia pikir itu benar. Diri kita sendirilah yang akan menentukan bagaimana orang lain akan memandang kita.Vella sudah gagal membuktikan diri di ajang kompetisi model, dan malah mendapatkan hinaan lantaran fitnah yang dia terima. Sekarang pintu lain terbuka, haruskah dia menyia-nyiakan kesempatan itu?'Sangat boboh!' gumam Vella dalam hati kala ingat dia hampir mengabaikan kesempatan yang ada di depan mata.'Kompetisi ajang menyanyi itu, aku tak akan melewatkannya.''Aku bukan kabut suram yang tidak mempunyai masa depan sepe

    Last Updated : 2024-11-04
  • Tuan Muda untuk Putri yang Tertindas    13. Mama Menjualku?

    Vella meninggalkan ruang musik dengan langkah santai untuk bergegas pulang. Dia berpikir harus mencari guru vokal lain, di mana tidak ada orang yang mengenalnya agar dia bisa belajar dengan nyaman.Sampai di pelataran sekolah, mata Vella memicing tajam begitu melihat wanita paruh baya sedang berdiri di samping mobil mewah keluarganya.'Untuk apa dia di sini? Apa dia ingin membuat perhitungan denganku setelah papa mengetahui kejahatannya?' batin Vella sembari menatap ibu tiri yang hadir di hadapannya."Vella, mama yang menjemputmu hari ini," ucap Indina dengan suara lembut yang khas.Vella tersenyum sengit, dan bertanya, "Kamu pikir aku mau?""Edgar ingin berbicara denganmu."Perlahan kelopak mata Vella terangkat, ada kejanggalan pada ucapan Indina barusan.'Kenapa wanita jahat ini masih berhubungan dengan papa? Seharusnya papa mengusirnya setelah mengetahui perselingkuhannya dengan laki-laki jahat yang ingin melecehkanku.'Vella mengangkat sedikit dagu dengan arogan kemudian berkata s

    Last Updated : 2024-11-05
  • Tuan Muda untuk Putri yang Tertindas    14. Aku Tidak Akan Mati

    "Kamu mengenalku?" tanya Vella dingin."Sayangnya tidak. Tapi sejak pertama kali wanita itu membawamu ke sini aku menyukaimu." Mata pemuda itu tiba-tiba mengunci mata Vella dengan kilat tajam.Namun, Vella sama sekali tak terlihat gentar, membuat tatapan pemuda itu sedikit meredup, dan berkata, "Sepertinya kamu cukup berani.""Kalian tidak akan mendapatkan kesenangan apa pun dariku. Aku akan bunuh diri sebelum kalian mencoba mengambil keuntungan dariku."Binar wajah pemuda itu seketika menggelap, memancarkan emosi yang tidak biasa di wajah tampannya."Kamu pikir aku akan membiarkanmu melakukan itu? Saat ayahku mengatakan kamu akan dikirim pada milyader yang berlibur di kapal pesiar, rasanya aku hampir gila, dan langsung menghampirimu kemari, bagaimana bisa aku membiarkanmu menghabisi dirimu sendiri?"Alis Vella semakin berkerut memikirkan setiap perkataan pemuda itu. 'Apa yang barusan aku dengar?' batinnya.Tapi detik berikutnya kerutan di alis Vella memudar, juga ada sedikit napas ke

    Last Updated : 2024-11-05
  • Tuan Muda untuk Putri yang Tertindas    15. Periksa CCTV Sekolah

    Kabut putih baru saja tersapu mentari pagi yang hangat, mengetarakan bangunan luas pada dataran tinggi nan hijau, namun juga dekat dengan perkotaan.SMA Pucak Langit, nama yang sombong untuk ukuran tempat mengenyam pendidikan. Begitu pula siswa siswi yang ada di dalamnya, sepertinya memang tak ada kalangan biasa yang bersekolah di sana.Dengan gaya elegan tanpa meninggalkan kesan imut khas anak remaja, mereka berjalan masuk menuju kelas masing-masing setelah mendengar suara lonceng berbunyi.Begitu juga dengan Rino, kini dia berjalan sendiri masuk ke dalam kelas, siap menyambut pelajaran pertama.Beberapa kali dia melirik bangku kosong di sebelahnya, hatinya sedikit tidak nyaman. Kemarin dia tidak menemukan Vella di kelas musik, sekarang dia malah tidak masuk sekolah.Sebenarnya Rino memang kesal, lantaran Vella meninggalkannya tanpa pesan.Dia bertekad tidak akan menghubungi Vella sampai gadis itu menghubunginya terlebih dulu.Tapi, ditungguin sejak tadi malam, tak ada satu pun pesan

    Last Updated : 2024-11-06
  • Tuan Muda untuk Putri yang Tertindas    16. Itu adalah Caraku

    "Periksa CCTV sekolah, aku ingin tahu tentang mereka."Di lorong yang sepi, pria dewasa berpakaian rapi serba hitam mengangguk setelah menerima titah dari Samudera. Dia berbalik dan bergegas pergi. Namun, langkahnya terhenti kala Samudera kembali bersuara."Siapkan mobil, aku ingin pulang."Laki-laki tersebut menoleh dan tersenyum tipis. Anggukan samar terlihat saat Samudera berjalan santai melewatinya. Dia adalah Virgon, asisten sekaligus pengawal pribadi Samudera.Samudera Baswara sendiri sebenarnya adalah ahli waris pemilik yayasan Pucak Langit, tak heran jika dia bisa pulang pergi dan membawa pengawalnya masuk ke lingkup sekolahan dengan seenak jidat.Samuel sempat bertanya heran ketika mendapati Samudera berjalan tenang sembari membawa tas ranselnya menuju ke pelataran sekolah, tapi yang dia dapat hanya senyum hambar dari bibir SamuderaSamuel tidak terkejut, sikap menyebalkan Samudera sudah menjadi makanan mengenyangkan setiap harinya, dia pun tersenyum acuh tak acuh dan bergabu

    Last Updated : 2024-11-06

Latest chapter

  • Tuan Muda untuk Putri yang Tertindas    110. Kekasih Vella Adalah Kunci Utamanya

    Saat ini Andin sedang menikmati banyak pujian tentang lagunya yang sedang melejit. Lagu romantis yang memang enak didengar ini, sepertinya memang sudah menghipnotis ribuan pendengar dalam waktu singkat. Senyum puas itu seakan tak berhenti sampai dia menemukan komentar yang mengundang orang untuk mencela. [Bagus, tapi sayang sekali hasil curian!] Mata Andin melebar, sudut bibirnya menarik senyum licik yang sangat jahat. 'Akhirnya kamu muncul juga,' batinnya. Meski nama akun itu bukan Vella, tapi Andin yakin sekarang kakaknya sudah mengetahui tentang single perdananya. "Ma, dia muncul!" seru Andin memanggil Indina. Perempuan paruh baya itu pun mendekat dan melihat. "Tahu bulat? Nama akun macam apa itu?" "Jangan pedulikan namanya, Ma. Dia berani menuduhku mencuri, siapa lagi kalau bukan kak Vella? Sepertinya dia sengaja melindungi harga dirinya dengan menggunakan akun lain. Jika tidak sudah pasti netizen akan menyerangnya." Indina tersenyum dingin dan mencela, "Pengecut! Hanya b

  • Tuan Muda untuk Putri yang Tertindas    109. Berikan Aku Konser Gratis

    Di kota Zaden, Andin terus tersenyum kala melihat viewer penikmat single perdananya semakin meningkat dari waktu ke waktu. Dia menoleh ke arah Indina dengan senyum puas yang sangat memikat. "Ma, bagaimana? Apakah kak Vella sudah mulai beriak?" tanyanya seakan sedang menunggu apa yang sedang dia harapkan. Indina tersenyum lembut sembari merapikan kuku-kukunya yang baru saja mendapatkan perawatan. Lantas berkata, "Tunggu saja sayang. Dengar-dengar dia sedang berlibur di Prancis 'kan? Jika dia sudah mengetahuinya tidak mungkin bocah itu bisa memendam kemarahan." Andin tersenyum senang. Vella selalu sensitif ketika ada suatu hal yang menyinggung tentang mendiang mamanya. Saat ini Vella pasti akan terbakar setelah mendengar single perdananya. 'Mari kita lihat, apakah kamu masih bisa berlibur dengan tenang di Paris saat karya mendiang mamamu telah aku klaim menjadi milikku?' Andin tersenyum jahat sembari meremas tangannya. Sejak dia melihat postingan terakhir Vella yang berfoto mesra de

  • Tuan Muda untuk Putri yang Tertindas    108. Apa Ada Masalah?

    Letusan meriah kembang api baru saja berhenti. Menyambut tahun baru dengan segala suka cita dan harapan. Begitu juga aktifitas melelahkan di salah satu kamar hotel yang juga sangat spektakuler layaknya letusan kembang api malam ini.Sampai puncaknya, dua insan yang baru saja menyempurnakan pernikahan mereka hanya bisa terkulai lemas setelah membuat kekacauan di kamar dengan temaram sinar rembulan yang menembus dinding kaca setinggi atap dengan tirai terbuka.Bukan disengaja, mereka memang lupa menyalakan lampu setelah tidak bisa mengendalikan emosi bercampur gairah yang mendebarkan.Vella sudah tak sanggup menggerakkan tubuh meski hanya sebatas ujung jari. Matanya juga sudah tak bisa terbuka meski hanya untuk berkedip. Bahkan dia sudah tak sanggup memikirkan penyesalan akibat tidak bisa mengendalikan diri lantaran cemburu.Padahal sebelumnya Vella sangat ketat memproteksi diri bagaimanapun Samudera merayunya. Meski sudah legal secara hukum, tapi bagaimana pun mereka belum lulus sekol

  • Tuan Muda untuk Putri yang Tertindas    107. Malam Ini Aku Tidak Akan Melepaskanmu

    Dua gadis tersenyum senang setelah pria yang baru saja memberikan kartu nama pada Vella berlalu."Sudah aku bilang 'kan, jangan menyia-nyiakan kesempatan ketika datang di lingkaran ini," tukas Michelle antusias dengan wajah berbinar."Oh ya, ini masih pukul sembilan malam. Apa kamu benar-benar ingin pergi? Seharusnya kamu juga menikmati menu utama di acara puncak akhir tahun," imbuh Michelle berharap Vella akan tetap tinggal untuk menikmati pestanya sampai akhir. Sudut mata Vella melirik ke arah Samudera yang rona wajahnya sudah memperlihatkan kesuraman yang sangat pekat. Sementara perempuan montok yang ada di sebelahnya sepertinya memang ingin mencuri-curi kesempatan untuk memikat Samudera."Tuan Alan Rein, mari, tuan Jason sudah menunggu."Sembari berbisik perempuan itu semakin merapat ke arah Samudera, membuat daging kenyal di dadanya menempel di lengan jas hitam yang dikenakan Samudera saat ini.Saat itu juga mata Vella semakin melebar geram, giginya terkatup rapat penuh dengan k

  • Tuan Muda untuk Putri yang Tertindas    106. Undangan Kenegaraan Negara W

    Vella sudah tidak mempunyai ketenangan untuk berada di acara perjamuan tersebut. Dia pun memalingkan wajah dari Samudera dengan penuh ketidakpedulian, lantas menatap Michelle. "Michelle, sepertinya perjamuan ini sama sekali tak cocok untukku. Aku kira sudah cukup, terima kasih telah membawaku ke sini." Seketika itu Michelle melebarkan mata, mereka baru dua jam di acara tersebut dan belum bertemu puncak acara akhir tahun. Bagaimana Vella ingin mengakhirinya begitu saja? "Vella, jangan pergi dulu. Di sini begitu banyak produser dan para pencari bakat kelas dunia. Kamu hanya datang dan pergi begitu saja itu akan sia-sia. Jika ingin pergi paling tidak berikan kesan yang mendalam bagi para tamu undangan di ballroom ini," tutur Michelle sembari meraih tangan Vella, mencegahnya pergi. Vella menatap Michelle lekat, sesungguhnya dia sudah tidak berselera untuk melakukan apapun saat suasana hatinya mendadak tidak baik. "Vella, ayolah ...." Sekali lagi Michelle memohon, membuat Vella tidak b

  • Tuan Muda untuk Putri yang Tertindas    105. Cemburu

    Model perempuan dengan androgynous fashion style tampak menoleh mendengar permintaan maaf Vella. Gayanya yang unik dan tampak maskulin dengan setelan jas warna krem cukup membuat Vella mengakui jika style model itu sangat cocok dengan tatanan rambut pendek yang dibuat bergelombang. Model tersebut juga melihat Vella dari ujung rambut sampai ujung kaki. Saat ini Vella mengenakan one shoulder dress warna abu-abu lengan panjang dengan aksen hitam yang membentuk garis putus-putus. Kerah lehernya yang berdiri tegak terdapat diamond yang melingkar menambah kesan mewah gaun tersebut. Sementara mantel merah menyala terselampir begitu saja di pundak Vella yang lurus dan tegap. Saat dia menengok ke bawah, heels boots warna hitam setinggi atas lutut membalut kaki Vella yang jenjang. Secara keseluruhan gaun yang dikenakan Vella sangat feminim, cantik, dan terlihat sangat mewah, berbanding terbalik dengan pakaian yang dikenakan model maskulin yang tengah menatapnya saat ini. "Tidak masalah. Gaunm

  • Tuan Muda untuk Putri yang Tertindas    104. Renzo Membujuk Samudera?

    Perlahan Vella menilik wajah tampan yang baru saja menuntunnya untuk memandang. Raut wajah itu jelas menangkap kerisauan di hatinya hingga mulai bertanya dan menunjukkan kepedulian. Helaan napas samar terdengar dan Vella mulai berkata, "Beberapa bulan yang lalu mama meninggal, aku diskualifikasi dari perlombaan dan menjadi bahan tertawaan serta perundungan semua orang, aku dibuang keluar rumah oleh papa tanpa bekal yang cukup." Vella berhenti untuk menarik napas sejenak. "Sekarang aku sampai di titik ini, aku memilikimu untuk mendukungku, aku mempunyai kekayaan dan penghasilan, sekarang aku juga mulai merambah go internasional. Tapi dibalik kesuksesan itu, nyatanya aku juga belum bisa disebut Mutiara Bersinar seperti yang diinginkan mama, gelar Kabut Suram ini benar-benar sangat menjijikkan!" Manik hitam kehijauan itu memendam begitu banyak amarah, rasa sakit, dan juga rasa jijik yang bercampur menjadi satu membentuk raut wajah rumit yang menegang. Samudera sangat tahu apa ya

  • Tuan Muda untuk Putri yang Tertindas    103. Ada Apa, Hmm?

    Saat itu juga ketiga adik Samudera saling berpandangan kemudian bergidik ngeri. Mereka langsung teringat kejadian tiga tahun yang lalu ketika empat geng motor mengejek Samuel. Keesokan harinya mereka langsung ditemukan di bawah jurang dalam keadaan tak bernyawa. Lantas bagaimana dengan Sandra saat ini? Bukankah dia baru saja menganiaya kesayangan Samudera? Tiga bocah itu hampir tak bisa bernapas melihat ketegangan antara kakek dan kakak mereka. Sementara Vella yang tidak tahu apa-apa, mulai memandang Samudera yang tampak tidak peduli, dan malah mendorongnya masuk ke dalam mobil dengan pelan dan penuh kasih. "Kamu melakukan sesuatu pada Sandra?" tanya Vella sembari masuk ke dalam mobil lantaran didesak Samudera. Samudera tidak menjawab, dan menutup pintu mobil. "Samudera, jika kamu tidak mengembalikan Sandra saat ini. Seseorang juga harus bertanggung jawab atas hilangnya Sandra!" Suara berat kakek Baswara kembali menggema membuat Samudera menghentikan langkah. Lantas mengangkat

  • Tuan Muda untuk Putri yang Tertindas    102. Kamu Apakan Dia?

    Pertanyaan Vella seketika membuat semua orang terdiam, sesaat ruangan tersebut menjadi sangat hening dan kaku.Nyonya Baswara yang tadinya begitu bersemangat dan sangat cerah tiba-tiba senyumnya luruh dan menjadi sedikit canggung, dia melihat ke arah Vella kemudian beralih ke arah suaminya.Adik-adik Samudera pun juga begitu. Senyum ceria mereka seketika sirna, mereka tahu ini pilihan sulit untuk tuan Baswara.Tuan Baswara sudah berjuang selama bertahun-tahun untuk membuat Baswara Group menjadi tak tertandingi dan tak bisa diremehkan di kancah global.Permintaan Vella ini sebenarnya terdengar sangat egois, seperti sedang menyuruh tuan Baswara untuk melepaskan perusahaan besar tersebut agar dia tetap bersama Samudera.Sementara Samudera yang sebenarnya sudah tiba di balik pintu hanya bisa terdiam mendengar permintaan gadisnya.Matanya yang jernih dan tenang sedikit meredup. Samudera juga menunggu apa jawaban papanya untuk memenuhi permintaan Vella.Perusahaan dan kebahagiaan putranya s

DMCA.com Protection Status