Share

14. Aku Tidak Akan Mati

Author: Kerry Pu
last update Huling Na-update: 2024-11-05 21:29:53

"Kamu mengenalku?" tanya Vella dingin.

"Sayangnya tidak. Tapi sejak pertama kali wanita itu membawamu ke sini aku menyukaimu." Mata pemuda itu tiba-tiba mengunci mata Vella dengan kilat tajam.

Namun, Vella sama sekali tak terlihat gentar, membuat tatapan pemuda itu sedikit meredup, dan berkata, "Sepertinya kamu cukup berani."

"Kalian tidak akan mendapatkan kesenangan apa pun dariku. Aku akan bunuh diri sebelum kalian mencoba mengambil keuntungan dariku."

Binar wajah pemuda itu seketika menggelap, memancarkan emosi yang tidak biasa di wajah tampannya.

"Kamu pikir aku akan membiarkanmu melakukan itu? Saat ayahku mengatakan kamu akan dikirim pada milyader yang berlibur di kapal pesiar, rasanya aku hampir gila, dan langsung menghampirimu kemari, bagaimana bisa aku membiarkanmu menghabisi dirimu sendiri?"

Alis Vella semakin berkerut memikirkan setiap perkataan pemuda itu. 'Apa yang barusan aku dengar?' batinnya.

Tapi detik berikutnya kerutan di alis Vella memudar, juga ada sedikit napas ke
Locked Chapter
Patuloy ang Pagbabasa sa GoodNovel
I-scan ang code upang i-download ang App
Mga Comments (1)
goodnovel comment avatar
ranii
semoga vella tidak kenapa-napa
Tignan lahat ng Komento

Kaugnay na kabanata

  • Tuan Muda untuk Putri yang Tertindas    15. Periksa CCTV Sekolah

    Kabut putih baru saja tersapu mentari pagi yang hangat, mengetarakan bangunan luas pada dataran tinggi nan hijau, namun juga dekat dengan perkotaan.SMA Pucak Langit, nama yang sombong untuk ukuran tempat mengenyam pendidikan. Begitu pula siswa siswi yang ada di dalamnya, sepertinya memang tak ada kalangan biasa yang bersekolah di sana.Dengan gaya elegan tanpa meninggalkan kesan imut khas anak remaja, mereka berjalan masuk menuju kelas masing-masing setelah mendengar suara lonceng berbunyi.Begitu juga dengan Rino, kini dia berjalan sendiri masuk ke dalam kelas, siap menyambut pelajaran pertama.Beberapa kali dia melirik bangku kosong di sebelahnya, hatinya sedikit tidak nyaman. Kemarin dia tidak menemukan Vella di kelas musik, sekarang dia malah tidak masuk sekolah.Sebenarnya Rino memang kesal, lantaran Vella meninggalkannya tanpa pesan.Dia bertekad tidak akan menghubungi Vella sampai gadis itu menghubunginya terlebih dulu.Tapi, ditungguin sejak tadi malam, tak ada satu pun pesan

    Huling Na-update : 2024-11-06
  • Tuan Muda untuk Putri yang Tertindas    16. Itu adalah Caraku

    "Periksa CCTV sekolah, aku ingin tahu tentang mereka."Di lorong yang sepi, pria dewasa berpakaian rapi serba hitam mengangguk setelah menerima titah dari Samudera. Dia berbalik dan bergegas pergi. Namun, langkahnya terhenti kala Samudera kembali bersuara."Siapkan mobil, aku ingin pulang."Laki-laki tersebut menoleh dan tersenyum tipis. Anggukan samar terlihat saat Samudera berjalan santai melewatinya. Dia adalah Virgon, asisten sekaligus pengawal pribadi Samudera.Samudera Baswara sendiri sebenarnya adalah ahli waris pemilik yayasan Pucak Langit, tak heran jika dia bisa pulang pergi dan membawa pengawalnya masuk ke lingkup sekolahan dengan seenak jidat.Samuel sempat bertanya heran ketika mendapati Samudera berjalan tenang sembari membawa tas ranselnya menuju ke pelataran sekolah, tapi yang dia dapat hanya senyum hambar dari bibir SamuderaSamuel tidak terkejut, sikap menyebalkan Samudera sudah menjadi makanan mengenyangkan setiap harinya, dia pun tersenyum acuh tak acuh dan bergabu

    Huling Na-update : 2024-11-06
  • Tuan Muda untuk Putri yang Tertindas    17. Panggil Aku, Aku selalu Ada Untukmu

    Seberapa kencang Vella berteriak, Samudera sama sekali tak mengindahkan suara yang tepat berada dalam gendongannya.Paras tampan itu hanya sedikit menarik senyum tipis dari kedua sudut bibir.Kaki panjang itu juga melangkah santai membawa Vella menuju kamar mandi, membuat gadis yang ada di gendongannya jengkel, kemudian mengomel melalui mulut kecil yang bergerak-gerak."Sam, apakah kamu terlalu sombong? Bisakah kamu menghargai orang lain dengan mendengarkan apa yang dia ucapkan?"Samudera masih terlihat tak peduli dengan teriakan Vella, sampai di kamar mandi dengan tenang dia mendudukkan Vella pada meja granit yang memiliki pola batik dekat wastafel warna putih berbahan porselen."Apa kamu benar-benar orang yang sangat menyebalkan? Pantas saja anak-anak di sekolah takut padamu."Vella masih mengomel meluapkan rasa jengkel di hati, wajahnya yang cantik menunjukan rona gelap akibat marah.Tapi entah mengapa, kali ini tak terlihat dingin seperti biasanya, saat ini wajah suram Vella layak

    Huling Na-update : 2024-11-07
  • Tuan Muda untuk Putri yang Tertindas    18. Bagian dari Samudera?

    Perlahan pintu kamar mandi terbuka menunjukan sosok Vella yang sudah terlihat segar mengenakan handuk kimono yang membalut tubuh rampingnya.Mata kecil Vella segera menemukan Samudera yang duduk tenang di sofa, sesekali laki-laki itu berdecak samar, Vella yakin saat ini Samudera sedang bermain game online.Vella mencebik sesaat, kemudian dia berjalan keluar dengan langkah yang tak sempurna."Di mana kamu menyembunyikan bajuku?" tanya Vella pelan yang membuat Samudera mendongak sekilas dan meletakkan ponselnya.Samudera tak segera menjawab, dengan tenang dia berdiri dan menghampiri Vella."Hei ...." Vella memekik kala Samudera kembali mengangkat tubuhnya dan membawa ke tempat tidur.Rasa gugup kembali mendera Vella, namun, dia tak berucap apa-apa, hanya memperhatikan Samudera yang mendudukkannya di tempat tidur dengan sangat hati-hati, kemudian Samudera sendiri duduk di sebelahnya sebelum membuka kotak obat di atas nakas. Segera Samudera mengoleskan salep pada setiap luka di leher dan

    Huling Na-update : 2024-11-07
  • Tuan Muda untuk Putri yang Tertindas    19. Jadilah Anak yang Baik

    Vella tertegun di dalam mobil yang tengah melaju membawanya pulang ke rumah, pikirannya masih tertuju pada kata-kata Samudera sebelum dia masuk mobil.Namun, setelah waktu berlalu beberapa detik, dia pun tersenyum ironi dan bergumam pelan. "Tentu saja."Vella merasa sangat terlambat begitu menyadari arti dari namanya, dalam bahasa Finlandia, Vella berarti laut, tak ayal jika Samudera mengatakan bahwa dia adalah bagian dari samudera.'Sangat kebetulan,' batin Vella sembari tersenyum tipis, menyadari kecocokan nama yang dia sandang dengan anak laki-laki yang baru tiga hari ini bertegur sapa.Pipinya seketika merona dan terasa sedikit panas manakala ingat kejadian di kamar mandi beberapa jam yang lalu.Sungguh tak akan ada yang berani berpikir, jika Samudera yang biasanya terlihat dingin dan sangat luar biasa, dapat berubah menjadi sangat nakal seperti itu.Namun, senyum Vella tiba-tiba runtuh manakala mobil tersebut sudah tiba di pelataran rumahnya.Vella berpikir keras menerka situasi

    Huling Na-update : 2024-11-08
  • Tuan Muda untuk Putri yang Tertindas    20. Jangan Menjadi Landak Beracun

    Ancaman Indina sangat jelas. Namun, Vella hanya menanggapinya dengan tatapan datar dan tenang. "Bukan kamu, tapi aku yang akan menghancurkanmu."Indina tersenyum mencibir, kemudian berkata, "Coba saja kalau bisa."Lantas Indina berlenggang santai keluar dari kamar Vella dengan binar wajah yang sangat meremehkan.Embusan napas samar kembali terdengar di ruangan sunyi, kala Vella menatap batu giok mutiara di atas bufet. "Aku tidak akan mengecewakan mama."Vella hendak berbaring untuk beristirahat. Namun, begitu melihat pepper bag warna putih, dia langsung teringat ucapan Virgon. Garis bibirnya pun melengkung samar.Diraihnya pepper bag tersebut, dan terlihat secarik kertas dengan beberapa kalimat yang tertera di atasnya.[Ingatlah kamu adalah bagian dari Samudera, hubungi aku jika kamu memerlukan bantuan.]Alis Vella terangkat, senyum tipis belum pergi dari bibirnya. Diambilnya barang yang ada di dalam pepper bag. Sebuah ponsel mewah dengan softcase bertatahkan diamond langsung membuat

    Huling Na-update : 2024-11-08
  • Tuan Muda untuk Putri yang Tertindas    21. Pecundang

    "Vel, aku mencintaimu. Bolehkah ...."Rino tak melanjutkan kalimatnya. Namun, tatapannya jelas menurun menuju bibir tipis Vella. Perlahan wajah itu mendekat, saat daging kenyal warna merah muda itu nyaris menyatu dengan milik Vella, suara pecahan beling tiba-tiba mengejutkan Rino.Prank!Rino terkesiap dan menarik wajahnya ke ke belakang. Saat dia menoleh, terlihat Andin berdiri sembari menatap pecahan vas bunga yang jatuh ke lantai."Andin, kamu tidak apa-apa?" tanya Rino mencoba memastikan."Tidak, Kak. Maaf aku mengejutkan kalian, aku tidak sengaja menyenggol vas bunga kak Vella."Rino mengangguk samar setelah mendengar alasan Andin. Sementara Vella hanya tersenyum remeh, bahkan dia sama sekali tak menoleh ke arah Andin.Sejak awal Vella sudah tahu Andin bersembunyi di balik dinding dekat pintu. Karena itu dia membiarkan saja Rino melakukan apa yang dia inginkan, karena pada akhirnya dia tahu keinginan Rino tidak akan terjadi.Semburat kekecewaan tampak jelas di wajah Rino, dia tid

    Huling Na-update : 2024-11-09
  • Tuan Muda untuk Putri yang Tertindas    22. Rencana Licik

    Secara alami nenek Lola dan Vella menoleh ke arah sumber suara. Terlihat wanita paruh baya dengan mantel merah tengah berjalan anggun ke arah mereka.Kakinya mengenakan heels dan terlihat sangat bangga. Riasannya juga terlihat lebih tebal dari biasanya."Indina, cantik sekali, kamu ingin pergi kemana?" sapa nenek Lola melihat penampilan tidak biasa menantunya.Senyum lembut bersemi pada bibir yang dipoles dengan lipstik merah menyala. "Ibu, aku ingin pergi ke Beverly. Setelah kepergian Vita tidak mungkin 'kan membiarkan keluarga Arganta kehilangan lingkaran koneksi. Jadi aku pikir kenapa tidak aku saja yang datang ke acara mereka?"Seketika Vella membuang wajahnya dari wanita tersebut, mulutnya tertutup rapat, namun wajahnya jelas tersenyum mengejek.Indina sempat menangkap wajah menyebalkan anak tirinya tersebut, hatinya sedikit menguapkan hawa panas, namun tak bisa mencela.Tentu saja dia tahu apa yang dipikirkan Vella saat ini. Beverly adalah tempat berkumpulnya para nyonya sosiali

    Huling Na-update : 2024-11-09

Pinakabagong kabanata

  • Tuan Muda untuk Putri yang Tertindas    132. Dia Bukan Adikmu

    Vella perlahan menatap Samudera lembut, senyumnya tertarik samar kemudian bertanya, "Kamu yang melakukan semua ini?"Samudera menatap Vella sejenak, memang iya, dia yang mengatur semua kesialan yang menimpa Andin saat ini. Sejak awal dia sudah curiga bahwa Andin akan berulah sebelum olimpiade panahan dimulai agar Vella didiskualifikasi seperti saat perlombaan fashion show dulu.Karena itu Samudera terus mengawasi Andin, dia juga yang menukar jus jeruk yang mengandung afrosidiak saat Andin terpesona dengan ketampanannya. Hingga jus jeruk yang dibumbui obat cinta itu Andin minum sendiri pada akhirnya.Samudera juga mengatur seseorang untuk memberikan mawar essens di kamar nomor 202 dan menukar nomor tersebut dengan 201. Barulah ketika laki-laki hidung belang itu masuk ke dalam kamar Andin. Nomor itu dikembalikan ke tempat semula.Setelah itu Samudera memanggil adik-adiknya untuk bermain poker di kamar Vella. Mengejutkan gadisnya yang baru saja tiba.

  • Tuan Muda untuk Putri yang Tertindas    131. Akhir Kebusukan Andin

    "Mumu, kamu ini kenapa? Gintuan apa?" tanya Vella terkejut melihat kedatangan Samuel yang mendadak.Tapi Samudera, ia malah tersenyum. Melihat adiknya mimisan, ia sudah tahu apa yang terjadi. Dengan pelan Samudera memanggil, "Sini!"Samuel mendekat dengan patuh, lantas duduk di lantai sambil mendongakkan wajah.Segera Samudera meraih tisu kemudian mengelap hidung adiknya dengan lembut dan telaten seperti kakak yang baik.Vella tidak ingin mempedulikan tingkah kakak beradik yang kadang penuh penindasan, tapi kadang juga hangat dan lembut membuat hati orang meleleh seperti ini. Ia segera keluar memeriksa apa yang terjadi.Semua orang berjubel memenuhi kamar no. 202, Vella pun menelusup masuk di sela-sela kerumunan semua orang. Harum aroma mawar pekat segera memenuhi ruang hidung Vella.Keterkejutan tak bisa dielakkan manakala berhasil menerobos kerumunan orang banyak."Andin!!!" Itu hardikan seorang kakak yang kecewa terhadap kelakuan adiknya.Andin yang menangis terisak sambil menutupi

  • Tuan Muda untuk Putri yang Tertindas    130. Disuruh Nonton Begituan

    "Tu-tuan muda kedua?" Kepala sekolah langsung gagap mendengar pertanyaan Samuel. Sementara semua orang masih tercengang melihat pemandangan ini. Di atas kasur ada Samuel, Zio, Zoya dan juga Sabrina yang sedang bermain poker. Sementara di sofa single ada Samudera yang duduk dengan tenang sembari memainkan ponsel. Tentu saja semua orang bertanya-tanya, bagaimana para tuan muda ini bisa di kamar Vella? Terutama Rino yang pernah mencurigai Samudera adalah kekasih tersembunyi Vella. Sekarang terkaan itu semakin kuat. "Kalian ngapain ramai-ramai masuk ke sini? Ingin ikut bermain poker bersama kita?" Lagi Samuel bertanya ketus. "Tuan muda kedua, sepertinya ini hanya salah paham. Tadinya kami mendapat laporan yang tidak pantas, jadi kami buru-buru datang ke sini." Kepala sekolah mulai menjelaskan. "Laporan tidak pantas apa?" Samuel kembali bertanya ketus. "Katanya Vella membawa laki-laki ke kamarnya, makanya kami ingin meluruskan?" Kepala sekolah kembali menjelaskan. "Kalau ada laki-l

  • Tuan Muda untuk Putri yang Tertindas    129. Kamar No. 201

    Saat Andin duduk tenang bersama Vella nyatanya Rino juga tak bisa menahan diri untuk mendekat ke arahnya. Saat itu juga Vella mulai merasa tidak nyaman. Dia menghabiskan jus jeruk yang ia pegang kemudian beranjak berdiri."Vel, kamu mau kemana?" tanya Rino segera."Bukan urusanmu." Vella berlenggang pergi usai menyelesaikan kalimatnya.Senyum Andin semakin merekah ketika melihat gelas Vella kosong. Ia juga sudah tidak tertarik berdiam diri di tempat itu."Kak Rino, aku akan beristirahat. Besok aku akan berkompetisi, jadi aku harus mempersiapkan diri dengan baik. Aku pergi dulu ya." Tidak menunggu jawaban dari Rino, Andin segera berdiri dan menyusul Vella.Vella sadar itu, sesampainya di koridor wisma atlet, ia menghentikan langkah dan menatap Andin lekat."Kamu mau apa?" tanya Vella dingin."Aku … aku mau kembali ke kamarku, Kak. Kamu menginap di kamar nomor berapa? Aku di kamar nomor 202."Vella mendengkus ding

  • Tuan Muda untuk Putri yang Tertindas    128. Jus Jeruk

    Vella tertegun sembari berbaring menyamping di tempat tidurnya tanpa merasakan kenyamanan.Pandangannya kosong, sesekali diwarnai dengan embusan napas kasar yang terasa hangat menyentuh ujung bibir.Sampai telinganya mendengar suara pintu terbuka, perlahan Vella segera memejamkan mata.Tempat tidur bergoyang ringan, aroma maskulin semakin mendekat diikuti pelukan hangat dari belakang."Kamu sudah tidur?" bisik Samudera di dekat telinga Vella.Vella bergeming, tak ingin merespon pertanyaan Samudera. Dia tidak ingin meledak, hanya mencoba meredam kekacauan hati seorang diri.Kecupan sayang Vella rasakan di atas telinganya. Berikut suara rendah yang menenangkan."Jangan takut, aku tidak akan pernah meninggalkanmu."Meski Vella tidak terisak, tapi Samudera tahu Vella baru saja menangis. Bantal yang basah sudah cukup mewakili perasaan Vella saat ini.Kecupan sayang itu kembali mendarat, pelukan Samudera juga

  • Tuan Muda untuk Putri yang Tertindas    127. Aku Ingin Lebih Cepat!

    Suara serak di depan pintu yang masih tertutup juga menarik perhatian Edgar untuk menoleh. Sementara Vella langsung menatap Samudera seakan berkata, 'Lakukan sesuatu!'Kedatangan kakek Baswara secara mendadak di hadapan Edgar, tentu akan menimbulkan masalah lain.Sebaiknya hanya sedikit orang yang tahu tentang pernikahan Vella dengan Samudera, paling tidak sampai mereka lulus sekolah.Samudera pikir juga begitu, saat ini dia belum menemukan keberadaan Vita. Membiarkan Edgar dan kakek Baswara bertemu pasti akan membuat masalah lebih runyam.Samudera segera meraih ponsel dan mengirim pesan dengan cepat."Apa kamu datang bersama seseorang di sini?" tanya Edgar pelan.Tapi belum sempat Samudera menjawab, suara gaduh di luar kembali terdengar."Kakek salah tempat, acaranya bukan di sini. Ayo, Kek. Mama dan papa sudah menunggu!""Kakek jangan jauh-jauh dari kami, aku mau menagih oleh-oleh kenapa sudah hilang?""Atau jangan-jangan Kakek datang dengan tangan kosong ya hingga ingin menghindari

  • Tuan Muda untuk Putri yang Tertindas    126. Kakek ….

    Di restoran Galaksi Samudera sudah duduk dengan tenang di mansion 8, ruangan eksklusif yang dia pesan setelah menerima telepon dari Vella bahwa Edgar ingin bertemu. Seperti biasa, Samudera selalu tenang sama sekali tidak menunjukkan kepanikan. Berbeda dengan Vella saat ini, ia mulai sedikit gugup sambil berjalan di sebelah Edgar menuju ke mansion 8. Ini pertama kalinya Edgar bertemu dengan Samudera, Vella takut Edgar akan memberi pertanyaan aneh dan juga menekan. Samudera memang seperti orang asing yang tiba-tiba muncul di kehidupan Vella. Jadi kemungkinan besar Edgar akan lebih protektif terhadap Vella. Sembari merengkuh lengan papanya, Vella mulai berbisik, "Pa, nanti Papa jangan memberi pertanyaan yang aneh-aneh ya? Jangan menakut-nakutinya." Permintaan Vella ini segera menciptakan senyum geli yang terlihat samar di bibir Edgar, ia pun menjawab santai, "Kalau takut ya putus saja." "Tch … mendadak aku menyesal mengajak papa bertemu dengannya," gerutu Vella lirih, tapi masih bi

  • Tuan Muda untuk Putri yang Tertindas    125. Telepon Pacarmu Papa Ingin Bertemu

    Di sofa ruang bacanya Edgar tertegun sendirian menatap sebuah foto kebersamaannya dengan Vella dan Vita sebelum Andin dan Indina tiba. Dulu mereka sangat bahagia layaknya keluarga yang sempurna, tapi Edgar menghancurkan semuanya dengan sebuah penghianatan.Sekarang rasa bersalah itu seperti menumbuknya menjadi serpihan debu yang tak berguna.Edgar sadar semua rentetan masalah ini berawal dari penghianatannya terhadap Vita, hingga Vella juga harus menanggung dampak dari perbuatannya.Sekarang dia tidak punya sanggahan jika Vella menilainya sebagai seorang ayah yang buruk. Edgar sendiri juga merasa dirinya bodoh dan hanya menciptakan kesedihan di hati anak dan istrinya.Setelah mengkhianati istri cantik yang setia, dia malah membuang dan menelantarkan Vella di luar sana. Kata 'bajingan' sepertinya tak cukup untuk menggambarkan dirinya saat ini. Edgar sadar itu.Edgar tidak menoleh ketika seseorang hadir di sebelahnya tanpa berkata, dia tahu itu Vella. Hanya saja dia tidak punya kata-k

  • Tuan Muda untuk Putri yang Tertindas    124. Kesalahpahaman yang Mulai Terurai

    Waktu terus bergulir, langit yang tadinya terang kini sudah menggelap. Notifikasi di ponsel Vella pun seakan tak berhenti bergetar mengingatkan Vella untuk segera kembali. Diam-diam nenek Lola memperhatikan Vella yang terus mengulum senyum sembari membalas chat. Sudah pasti itu Samudera yang mulai rewel karena ditinggal lama. Vella jadi merasa mempunyai bayi besar sekarang. "Namanya siapa?" Tiba-tiba nenek Lola bertanya dengan suara seraknya yang bernada lembut. Vella yang berbaring tengkurap di sebelah nenek Lola segera mendongak dan menaikan alis sembari tersenyum. "Perlihatkan pada nenek, seperti apa wajahnya?" Kedekatannya dengan nenek Lola membuat Vella tak ragu untuk menunjukkan foto Samudera kepadanya. "Pantas saja, mata cucu nenek memang tidak pernah salah. Sangat tampan," ucap nenek Lola memuji paras mulia seorang Samudera. Vella tersenyum girang lantas memeluk neneknya dan berkata, "Nenek, apakah Nenek baik-baik saja jika aku pergi? Sebenarnya malam ini aku ada janji

I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status