Beranda / Young Adult / Tuan Muda untuk Putri yang Tertindas / 17. Panggil Aku, Aku selalu Ada Untukmu

Share

17. Panggil Aku, Aku selalu Ada Untukmu

Penulis: Kerry Pu
last update Terakhir Diperbarui: 2024-11-07 21:00:39

Seberapa kencang Vella berteriak, Samudera sama sekali tak mengindahkan suara yang tepat berada dalam gendongannya.

Paras tampan itu hanya sedikit menarik senyum tipis dari kedua sudut bibir.

Kaki panjang itu juga melangkah santai membawa Vella menuju kamar mandi, membuat gadis yang ada di gendongannya jengkel, kemudian mengomel melalui mulut kecil yang bergerak-gerak.

"Sam, apakah kamu terlalu sombong? Bisakah kamu menghargai orang lain dengan mendengarkan apa yang dia ucapkan?"

Samudera masih terlihat tak peduli dengan teriakan Vella, sampai di kamar mandi dengan tenang dia mendudukkan Vella pada meja granit yang memiliki pola batik dekat wastafel warna putih berbahan porselen.

"Apa kamu benar-benar orang yang sangat menyebalkan? Pantas saja anak-anak di sekolah takut padamu."

Vella masih mengomel meluapkan rasa jengkel di hati, wajahnya yang cantik menunjukan rona gelap akibat marah.

Tapi entah mengapa, kali ini tak terlihat dingin seperti biasanya, saat ini wajah suram Vella layak
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (1)
goodnovel comment avatar
ranii
jodohin Vela dan Samudra, Lagian Rino juga udah selingkuh dengan Andin
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Tuan Muda untuk Putri yang Tertindas    18. Bagian dari Samudera?

    Perlahan pintu kamar mandi terbuka menunjukan sosok Vella yang sudah terlihat segar mengenakan handuk kimono yang membalut tubuh rampingnya.Mata kecil Vella segera menemukan Samudera yang duduk tenang di sofa, sesekali laki-laki itu berdecak samar, Vella yakin saat ini Samudera sedang bermain game online.Vella mencebik sesaat, kemudian dia berjalan keluar dengan langkah yang tak sempurna."Di mana kamu menyembunyikan bajuku?" tanya Vella pelan yang membuat Samudera mendongak sekilas dan meletakkan ponselnya.Samudera tak segera menjawab, dengan tenang dia berdiri dan menghampiri Vella."Hei ...." Vella memekik kala Samudera kembali mengangkat tubuhnya dan membawa ke tempat tidur.Rasa gugup kembali mendera Vella, namun, dia tak berucap apa-apa, hanya memperhatikan Samudera yang mendudukkannya di tempat tidur dengan sangat hati-hati, kemudian Samudera sendiri duduk di sebelahnya sebelum membuka kotak obat di atas nakas. Segera Samudera mengoleskan salep pada setiap luka di leher dan

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-07
  • Tuan Muda untuk Putri yang Tertindas    19. Jadilah Anak yang Baik

    Vella tertegun di dalam mobil yang tengah melaju membawanya pulang ke rumah, pikirannya masih tertuju pada kata-kata Samudera sebelum dia masuk mobil.Namun, setelah waktu berlalu beberapa detik, dia pun tersenyum ironi dan bergumam pelan. "Tentu saja."Vella merasa sangat terlambat begitu menyadari arti dari namanya, dalam bahasa Finlandia, Vella berarti laut, tak ayal jika Samudera mengatakan bahwa dia adalah bagian dari samudera.'Sangat kebetulan,' batin Vella sembari tersenyum tipis, menyadari kecocokan nama yang dia sandang dengan anak laki-laki yang baru tiga hari ini bertegur sapa.Pipinya seketika merona dan terasa sedikit panas manakala ingat kejadian di kamar mandi beberapa jam yang lalu.Sungguh tak akan ada yang berani berpikir, jika Samudera yang biasanya terlihat dingin dan sangat luar biasa, dapat berubah menjadi sangat nakal seperti itu.Namun, senyum Vella tiba-tiba runtuh manakala mobil tersebut sudah tiba di pelataran rumahnya.Vella berpikir keras menerka situasi

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-08
  • Tuan Muda untuk Putri yang Tertindas    20. Jangan Menjadi Landak Beracun

    Ancaman Indina sangat jelas. Namun, Vella hanya menanggapinya dengan tatapan datar dan tenang. "Bukan kamu, tapi aku yang akan menghancurkanmu."Indina tersenyum mencibir, kemudian berkata, "Coba saja kalau bisa."Lantas Indina berlenggang santai keluar dari kamar Vella dengan binar wajah yang sangat meremehkan.Embusan napas samar kembali terdengar di ruangan sunyi, kala Vella menatap batu giok mutiara di atas bufet. "Aku tidak akan mengecewakan mama."Vella hendak berbaring untuk beristirahat. Namun, begitu melihat pepper bag warna putih, dia langsung teringat ucapan Virgon. Garis bibirnya pun melengkung samar.Diraihnya pepper bag tersebut, dan terlihat secarik kertas dengan beberapa kalimat yang tertera di atasnya.[Ingatlah kamu adalah bagian dari Samudera, hubungi aku jika kamu memerlukan bantuan.]Alis Vella terangkat, senyum tipis belum pergi dari bibirnya. Diambilnya barang yang ada di dalam pepper bag. Sebuah ponsel mewah dengan softcase bertatahkan diamond langsung membuat

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-08
  • Tuan Muda untuk Putri yang Tertindas    21. Pecundang

    "Vel, aku mencintaimu. Bolehkah ...."Rino tak melanjutkan kalimatnya. Namun, tatapannya jelas menurun menuju bibir tipis Vella. Perlahan wajah itu mendekat, saat daging kenyal warna merah muda itu nyaris menyatu dengan milik Vella, suara pecahan beling tiba-tiba mengejutkan Rino.Prank!Rino terkesiap dan menarik wajahnya ke ke belakang. Saat dia menoleh, terlihat Andin berdiri sembari menatap pecahan vas bunga yang jatuh ke lantai."Andin, kamu tidak apa-apa?" tanya Rino mencoba memastikan."Tidak, Kak. Maaf aku mengejutkan kalian, aku tidak sengaja menyenggol vas bunga kak Vella."Rino mengangguk samar setelah mendengar alasan Andin. Sementara Vella hanya tersenyum remeh, bahkan dia sama sekali tak menoleh ke arah Andin.Sejak awal Vella sudah tahu Andin bersembunyi di balik dinding dekat pintu. Karena itu dia membiarkan saja Rino melakukan apa yang dia inginkan, karena pada akhirnya dia tahu keinginan Rino tidak akan terjadi.Semburat kekecewaan tampak jelas di wajah Rino, dia tid

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-09
  • Tuan Muda untuk Putri yang Tertindas    22. Rencana Licik

    Secara alami nenek Lola dan Vella menoleh ke arah sumber suara. Terlihat wanita paruh baya dengan mantel merah tengah berjalan anggun ke arah mereka.Kakinya mengenakan heels dan terlihat sangat bangga. Riasannya juga terlihat lebih tebal dari biasanya."Indina, cantik sekali, kamu ingin pergi kemana?" sapa nenek Lola melihat penampilan tidak biasa menantunya.Senyum lembut bersemi pada bibir yang dipoles dengan lipstik merah menyala. "Ibu, aku ingin pergi ke Beverly. Setelah kepergian Vita tidak mungkin 'kan membiarkan keluarga Arganta kehilangan lingkaran koneksi. Jadi aku pikir kenapa tidak aku saja yang datang ke acara mereka?"Seketika Vella membuang wajahnya dari wanita tersebut, mulutnya tertutup rapat, namun wajahnya jelas tersenyum mengejek.Indina sempat menangkap wajah menyebalkan anak tirinya tersebut, hatinya sedikit menguapkan hawa panas, namun tak bisa mencela.Tentu saja dia tahu apa yang dipikirkan Vella saat ini. Beverly adalah tempat berkumpulnya para nyonya sosiali

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-09
  • Tuan Muda untuk Putri yang Tertindas    23. Kakakku atau Tunanganmu?

    Kabut pekat kembali hadir pada dataran tinggi bersama langit kelabu dengan semburat matahari samar yang mulai merangkak untuk meraih kedudukan.Namun, siswa siswi yang berseragam olahraga tampak bersemangat menuju ke lapangan dengan hamparan rumput hijau yang menyegarkan mata.Hari pertama Vella kembali masuk sekolah, ternyata ada turnamen sepak bola antar kelas, tangan Rino masih menggandeng tangan Vella kala teman-teman perempuan mereka riuh mengelu-elukan nama seseorang.Kerumunan anak-anak kelas 12.F yang tadinya datang bersama Rino dan Vella mendadak menyingkir, kala rombongan kelas 12.A melewati mereka.Samudera yang datang bersama dengan rombongan kelas 12.A kini mengenakan seragam olahraga warna putih dengan kerah leher biru tua, senada dengan celana olahraga panjang yang dia kenakan.Wajah tampan itu terlihat tenang dan secerah matahari pagi, mulutnya yang mempunyai bibir tipis terkatup rapat menunjukkan garis bibir yang sangat manis.Namun, sudut mata elangnya melirik jemari

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-10
  • Tuan Muda untuk Putri yang Tertindas    24. Jaga Kakak Iparmu, Maka Aku Akan Menang

    Rupanya sejak tadi Rino sudah memperhatikan kedekatan Vella dan Samuel, hingga dia mulai tidak konsentrasi dengan permainan, alisnya berkerut kala sesekali melihat senyum Vella yang begitu hangat kepada Samuel.Selama ini Vella tidak pernah akrab dengan laki-laki manapun. Bisa dibilang hanya Rino yang mampu mendekatinya. Tidak terbiasa bersaing dengan laki-laki lain, emosi Rino pun menjadi tidak stabil.Buk!Bola datang menghantam wajah Rino dengan keras. Seketika Rino terjengkang lantaran tidak siap."Rino, kamu tidak apa-apa 'kan?" Teman-teman setimnya segera datang membantu Rino berdiri.Rino pun menggelengkan kepalanya samar."Jaga konsentrasimu, bagaimana kamu tidak menghindar saat Samudera mengarahkan bola itu kepadamu?"Pertanyaan temannya membuat Rino membuka matanya lebar dan mencari keberadaan Samudera.Dari kejauhan terlihat Samudera yang hanya menampakan binar wajah datar tanpa ekspresi.Alis Rino semakin mengernyit, cukup aneh Samudera mengarahkan bola kepadanya, selain b

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-10
  • Tuan Muda untuk Putri yang Tertindas    25. Kamu Sangat Cocok Untuknya

    "Jangan terlalu bersedih, Kak. Jika aku tidak mengambil peranku hari ini, kamu pikir setelah hari ini kak Sam akan membiarkan aku hidup? Jadi terima kasih ya atas pertolonganmu, kedepannya aku akan lebih menyayangimu, Kakak ipar," ucap Samuel tanpa meninggalkan rasa bersalah."Lalu bagaimana dengan Rino? Dia adalah korban yang sebenarnya, tahu!""Hehe ... itu bukan urusanku, aku 'kan tidak mengenalnya," jawab Samuel enteng penuh ketidakpedulian.Sungguh Vella sangat kesal dengan sikap egois kakak beradik ini, tapi juga sedikit iri karena mereka bisa saling mendukung satu sama lain dengan begitu kompak.Sementara dia dan Andin malah saling berusaha menjatuhkan di tempat umum. Arah pandang Vella beralih pada Rino di tengah lapangan, diam-diam dia jadi merasa bersalah karena hal ini.Pertandingan sepakbola berakhir membawa kekecewaan siswa kelas 12.F.Kelas 12.A dengan menang dengan skor 2:1, bahkan Rino juga masih mendapatkan masalah lantaran dipanggil ke ruangan kepala sekolah oleh gur

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-11

Bab terbaru

  • Tuan Muda untuk Putri yang Tertindas    166. Vella Hilang

    Entah sejak kapan Samudera berada di situ dengan aura mengerikan seperti hendak melenyapkan seseorang.Bagaimana Vella tidak suci?Leon yang dia tangkap sudah mengakui jika tidak sempat melakukan apapun pada Vella.Selain itu Samudera sendiri juga sudah membuktikan saat malam pertamanya dengan Vella di Paris.Noda darah keperawanan di seprai putih itu masih Samudera ingat dengan jelas di benaknya.Kata-kata kotor Sandra benar-benar membuat Samudera kehilangan kesabaran."Orang yang mempunyai mulut busuk sepertimu seharusnya tidak hidup di dunia ini."Samudera nyaris menghantam Sandra, jika tidak ada tarikan yang menghentikannya."Jaga martabatmu, Tuan Muda Baswara," tegas Brian, sembari mencengkeram kuat tangan putranya.Lantas kerlipan mata membuat dua orang pengawal menyeret Sandra keluar dari dalam venue.Gadis itu meronta-ronta dan berteriak seperti orang gila."Samudera kamu akan

  • Tuan Muda untuk Putri yang Tertindas    165. Kelicikan Sandra Terbongkar

    Bukan hanya tamu undangan yang terlihat terguncang, tapi tuan Kuswara juga berkali-kali lipat merasakannya.Ia terus menyangkal perkataan nyonya Baswara untuk membela anak dan istrinya.Dan itu hanya membuat nyonya Baswara mencibir sengit. "Aku turut prihatin, ternyata kamu juga korban penipuan."Nyonya Kuswara memilih untuk diam, semakin banyak bicara semakin akan menunjukkan celah untuk membongkar kebohongan.Tuan Kuswara sangat mempercayainya itu adalah kekuatan terbesar seorang istri.Tapi tidak dengan Sandra yang mulai panik kedoknya akan terbongkar, ia pun terus-menerus berdalih untuk menutupi rahasianya."Bibi, aku tidak tahu salah apa yang pernah aku lakukan padamu, hingga kamu sangat membenciku. Aku hanya ingin berbakti padamu sebagai seorang menantu, tapi kamu malah menuduhku dengan yang tidak-tidak. Sekarang apa yang harus aku lakukan?"Melihat raut wajah menyedihkan penuh derai air mata ini, orang akan mengir

  • Tuan Muda untuk Putri yang Tertindas    164. Menikahkan Samudera dengan Mayat?

    Pertanyaan Vella membuat Sandra meraung dan kembali menggila ingin menyerang Vella.Tapi Virgon jelas tidak membiarkan itu terjadi, ia menarik Sandra menjauh untuk mengamankan Vella.Tak terkecuali tuan Kuswara yang juga memaki dengan sangat brutal di atas panggung.Alhasil dia pun diseret turun dan diperingatkan akan diseret keluar dari venue jika masih ingin membuat kegaduhan.Vella segera dipersilahkan menuju podium untuk memberi sedikit sambutan."Terima kasih atas kerjasama para investor yang sudah bergabung dengan proyek yang akan kami selenggarakan. Terutama pada Samudera dan Kakek Baswara yang sudah memberi dukungan yang sangat besar pada perusahaan kami, semoga kedepannya kita dapat meraih keuntungan bersama dan meraup pundi-pundi kemakmuran yang tidak terkira."Di bawah panggung suara tepuk tangan riuh tak terhingga mendengar penuturan Vella.Tapi tidak dengan kakek Baswara.Ia pun tercengang dan seper

  • Tuan Muda untuk Putri yang Tertindas    163. Jatuh Itu Sakit

    Sandra langsung tertawa mencibir mendengar ujaran Vella yang semakin tak masuk akal.Perusahaan Kuswara adalah milik keluarga Kuswara, tapi mengatakan perusahaan akan tetap berdiri sementara keluarga Kuswara akan hancur.Bagaimana itu mungkin?Tapi Sandra memahami kenapa Vella berkata seperti itu.Tampaknya saingan cintanya ini masih terlalu percaya diri akan memiliki Samudera kedepannya."Aku tidak masalah jika Samudera ingin mengambil alih perusahaan ini, dia memang mempunyai saham terbesar di perusahaan kami. Tapi aku adalah tunangannya dan pada akhirnya kami akan menikah, milik Samudera juga akan menjadi milikku, seorang menantu keluarga Baswara."Ucapan Sandra diikuti tawa lembut yang sama sekali tak ramah.Sandra benar-benar sangat percaya diri ketika mengucapkan kata itu. Ia pun tersenyum mencela dan kembali mengejek."Vella, aku sudah mengatakan. Bermimpi terlalu tinggi itu adalah urusanmu, tapi jatuh it

  • Tuan Muda untuk Putri yang Tertindas    162. Keluarga Kuswara Akan Hancur

    Sandra mencibir sengit, dan berkata, "Memang apa yang bisa kamu lakukan? Kamu sudah lihat sendiri, meski kamu mencoba merobohkan Kuswara Group, kamu juga mengubah statusmu dari Cinderella menjadi seorang putri terhormat dari sebuah kerajaan. Tapi pada akhirnya pertunanganku dengan Samudera tetap dilaksanakan. Kamu hanya membuat dirimu sendiri menjadi gadis yang jahat di mata kakek Baswara, Vella." Vella sepertinya tidak terpengaruh dengan ucapan Sandra, ia masih terlihat tenang, lantas berucap, "Karena itu aku tidak akan melakukan apapun malam ini, karena kakek Baswara sendiri yang akan membatalkan pertunanganmu dengan Samudera." Sandra melihat rona wajah Vella yang kaku tak berekspresi, ia yakin saat ini Vella hanya menggertak untuk menutupi kegundahan di dalam hati. Orang seperti kakek Baswara tidak akan mudah luluh dengan iming-iming apapun jika terkait janji seorang pria. Kakek Baswara akan selalu menepati janji yang pernah ia ucapkan pada mendiang kakeknya. Memikirkan ini Sa

  • Tuan Muda untuk Putri yang Tertindas    161. Nikmatilah Status Ini Selama Masih Sempat

    Setelah bangkit dari kematian, ini untuk pertama kalinya perusahaan Kuswara menggelar perjamuan guna penggalangan dana proyek yang akan mereka jalankan.Tentu saja tuan Kuswara sebagai pemimpin perusahaan tersebut kembali ingin menunjukkan pada dunia bahwa perusahaannya masih eksis dan siap kembali berbisnis.Karena itu tuan Kuswara mengundang begitu banyak kalangan pembisnis dengan tujuan mereka akan berinvestasi sebanyak-banyaknya di proyeknya kali ini.Biasanya Sandra tidak pernah ikut campur dalam urusan bisnis ayahnya, namun ia tahu malam ini Samudera pasti akan datang sebagai pemilik saham terbesar di Kuswara Group.Karena itu Sandra sudah berdandan sangat rapi dan tampak luar biasa saat keluar dari dalam mobil."Kamu cantik sekali, Samudera pasti akan menyesal menyimpan putri tak tahu malu itu," ucap nyonya Kuswara memuji putrinya yang memang tampak anggun dan sangat cantik.Sandra tersenyum. Ia benar-benar mematut diri dengan baik malam ini.Ia mengenakan one shoulder dress wa

  • Tuan Muda untuk Putri yang Tertindas    160. Acara Penggalangan Dana

    'Belum menunjukkan kejutan? Sebenarnya apa yang sedang direncanakan gadis ini?' Kakeka Baswara menatap Vella yang sedang mengunyah apelnya dengan lahap. "Apapun yang kamu lakukan, aku tetap tidak akan pernah mengubah keputusanku, Vella," ucap kakek Baswara dingin. Tapi Vella hanya menanggapinya dengan santai. "Kita bicara sambil makan siang ya, Kek. Aku sangat lapar." Tidak ada keramahan sedikit pun di wajah kakek Baswara, tapi nyatanya orang tua itu tetap menyuruh pelayan untuk menyiapkan makan siang. Vella tersenyum. Menolak, tapi juga memberi pelayanan, sama saja dengan menunjukkan bahwa kakek sebenarnya ingin menerimanya, tapi terganjal suatu. Makan siang sudah dihidangkan di atas meja. Vella sama sekali tak sungkan memakannya. Kakek Baswara memperhatikan dengan seksama, dan mulai membatin, 'Apa seperti ini cucu menantuku sebenarnya?' Kakek Baswara sudah beberapa kali makan bersama Vella. Tapi belum pernah melihat nafsu makan Vella yang begitu besar. Perbedaan ini membuat

  • Tuan Muda untuk Putri yang Tertindas    159. Belum Menunjukkan Kejutan

    Negara W.Tentu saja banyak yang mempertanyakan, tanpa melakukan tes DNA kenapa ratu begitu mudah mengakui bahwa Vella adalah keturunan murni dari kerajaan W.Tes DNA sebenarnya juga rawan dilakukan di dalam istana.Pihak-pihak yang menginginkan kekuasaan pasti akan menghalalkan segala cara untuk memanipulasi data hasil tes DNA guna menyingkirkan Vella dari kerajaan.Tapi satu hal yang tidak bisa membohongi ratu.Gambar kerang mutiara terbuka yang ada di dada Vella itu bukan tato, melainkan tanda lahir yang diwariskan turun temurun dari leluhur."Nenek tidak tahu apa yang dilakukan leluhur kita pada zaman dulu. Tapi yang nenek tahu, setiap keturunan murni kerjaan W akan mewarisi tanda lahir seperti ini sejak lahir. Dan ini tidak bisa dihilangkan melalui operasi atau perawatan laser, Vella. Apa kamu masih ingin mengelak bahwa kamu bukan cucuku?"Itu perkataan ratu Velossa saat hanya berdua di dalam kamar membantu Vella be

  • Tuan Muda untuk Putri yang Tertindas    158. Lanjutkan Pertunangan!

    28 tahun yang lalu, Siera sangat ingat ketika ia mendorong putri Valari masuk ke dalam jurang di negara Y, ia juga membuang batu giok mutiara bersamanya. Dari ketinggian seperti itu orang saja bisa mati, tidak mungkin batu giok tidak pecah? Tapi bagaimana batu giok mutiara sekarang masih utuh dan terlihat sangat terawat? Siera segera menatap ratu Velossa. "Ibu, sepertinya apa yang dikatakan putri Hilda benar. Gadis ini datang membawa tujuan. Bagaimana mungkin batu giok itu bisa sama persis seperti milik mendiang Putri Valari?" Ratu sendiri juga curiga, saat Siera menangis dengan keadaan terluka untuk melaporkan bahwa putri Valari dikejar anjing gila dan jatuh ke arah jurang, seseorang mengatakan jika memang ditemukan pecahan batu giok beserta bercak darah di dasar jurang. Namun, saat itu jasat putri Valari tidak ditemukan. Semua berasumsi jika binatang buas telah menyeretnya masuk ke dalam hutan dan memangsanya. Tapi sekarang batu giok mutiara itu utuh, hingga memberi harapan bar

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status