Home / Young Adult / Tuan Muda untuk Putri yang Tertindas / 20. Jangan Menjadi Landak Beracun

Share

20. Jangan Menjadi Landak Beracun

Author: Kerry Pu
last update Last Updated: 2024-11-08 21:41:02

Ancaman Indina sangat jelas. Namun, Vella hanya menanggapinya dengan tatapan datar dan tenang. "Bukan kamu, tapi aku yang akan menghancurkanmu."

Indina tersenyum mencibir, kemudian berkata, "Coba saja kalau bisa."

Lantas Indina berlenggang santai keluar dari kamar Vella dengan binar wajah yang sangat meremehkan.

Embusan napas samar kembali terdengar di ruangan sunyi, kala Vella menatap batu giok mutiara di atas bufet. "Aku tidak akan mengecewakan mama."

Vella hendak berbaring untuk beristirahat. Namun, begitu melihat pepper bag warna putih, dia langsung teringat ucapan Virgon. Garis bibirnya pun melengkung samar.

Diraihnya pepper bag tersebut, dan terlihat secarik kertas dengan beberapa kalimat yang tertera di atasnya.

[Ingatlah kamu adalah bagian dari Samudera, hubungi aku jika kamu memerlukan bantuan.]

Alis Vella terangkat, senyum tipis belum pergi dari bibirnya. Diambilnya barang yang ada di dalam pepper bag. Sebuah ponsel mewah dengan softcase bertatahkan diamond langsung membuat
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Tuan Muda untuk Putri yang Tertindas    21. Pecundang

    "Vel, aku mencintaimu. Bolehkah ...."Rino tak melanjutkan kalimatnya. Namun, tatapannya jelas menurun menuju bibir tipis Vella. Perlahan wajah itu mendekat, saat daging kenyal warna merah muda itu nyaris menyatu dengan milik Vella, suara pecahan beling tiba-tiba mengejutkan Rino.Prank!Rino terkesiap dan menarik wajahnya ke ke belakang. Saat dia menoleh, terlihat Andin berdiri sembari menatap pecahan vas bunga yang jatuh ke lantai."Andin, kamu tidak apa-apa?" tanya Rino mencoba memastikan."Tidak, Kak. Maaf aku mengejutkan kalian, aku tidak sengaja menyenggol vas bunga kak Vella."Rino mengangguk samar setelah mendengar alasan Andin. Sementara Vella hanya tersenyum remeh, bahkan dia sama sekali tak menoleh ke arah Andin.Sejak awal Vella sudah tahu Andin bersembunyi di balik dinding dekat pintu. Karena itu dia membiarkan saja Rino melakukan apa yang dia inginkan, karena pada akhirnya dia tahu keinginan Rino tidak akan terjadi.Semburat kekecewaan tampak jelas di wajah Rino, dia tid

    Last Updated : 2024-11-09
  • Tuan Muda untuk Putri yang Tertindas    22. Rencana Licik

    Secara alami nenek Lola dan Vella menoleh ke arah sumber suara. Terlihat wanita paruh baya dengan mantel merah tengah berjalan anggun ke arah mereka.Kakinya mengenakan heels dan terlihat sangat bangga. Riasannya juga terlihat lebih tebal dari biasanya."Indina, cantik sekali, kamu ingin pergi kemana?" sapa nenek Lola melihat penampilan tidak biasa menantunya.Senyum lembut bersemi pada bibir yang dipoles dengan lipstik merah menyala. "Ibu, aku ingin pergi ke Beverly. Setelah kepergian Vita tidak mungkin 'kan membiarkan keluarga Arganta kehilangan lingkaran koneksi. Jadi aku pikir kenapa tidak aku saja yang datang ke acara mereka?"Seketika Vella membuang wajahnya dari wanita tersebut, mulutnya tertutup rapat, namun wajahnya jelas tersenyum mengejek.Indina sempat menangkap wajah menyebalkan anak tirinya tersebut, hatinya sedikit menguapkan hawa panas, namun tak bisa mencela.Tentu saja dia tahu apa yang dipikirkan Vella saat ini. Beverly adalah tempat berkumpulnya para nyonya sosiali

    Last Updated : 2024-11-09
  • Tuan Muda untuk Putri yang Tertindas    23. Kakakku atau Tunanganmu?

    Kabut pekat kembali hadir pada dataran tinggi bersama langit kelabu dengan semburat matahari samar yang mulai merangkak untuk meraih kedudukan.Namun, siswa siswi yang berseragam olahraga tampak bersemangat menuju ke lapangan dengan hamparan rumput hijau yang menyegarkan mata.Hari pertama Vella kembali masuk sekolah, ternyata ada turnamen sepak bola antar kelas, tangan Rino masih menggandeng tangan Vella kala teman-teman perempuan mereka riuh mengelu-elukan nama seseorang.Kerumunan anak-anak kelas 12.F yang tadinya datang bersama Rino dan Vella mendadak menyingkir, kala rombongan kelas 12.A melewati mereka.Samudera yang datang bersama dengan rombongan kelas 12.A kini mengenakan seragam olahraga warna putih dengan kerah leher biru tua, senada dengan celana olahraga panjang yang dia kenakan.Wajah tampan itu terlihat tenang dan secerah matahari pagi, mulutnya yang mempunyai bibir tipis terkatup rapat menunjukkan garis bibir yang sangat manis.Namun, sudut mata elangnya melirik jemari

    Last Updated : 2024-11-10
  • Tuan Muda untuk Putri yang Tertindas    24. Jaga Kakak Iparmu, Maka Aku Akan Menang

    Rupanya sejak tadi Rino sudah memperhatikan kedekatan Vella dan Samuel, hingga dia mulai tidak konsentrasi dengan permainan, alisnya berkerut kala sesekali melihat senyum Vella yang begitu hangat kepada Samuel.Selama ini Vella tidak pernah akrab dengan laki-laki manapun. Bisa dibilang hanya Rino yang mampu mendekatinya. Tidak terbiasa bersaing dengan laki-laki lain, emosi Rino pun menjadi tidak stabil.Buk!Bola datang menghantam wajah Rino dengan keras. Seketika Rino terjengkang lantaran tidak siap."Rino, kamu tidak apa-apa 'kan?" Teman-teman setimnya segera datang membantu Rino berdiri.Rino pun menggelengkan kepalanya samar."Jaga konsentrasimu, bagaimana kamu tidak menghindar saat Samudera mengarahkan bola itu kepadamu?"Pertanyaan temannya membuat Rino membuka matanya lebar dan mencari keberadaan Samudera.Dari kejauhan terlihat Samudera yang hanya menampakan binar wajah datar tanpa ekspresi.Alis Rino semakin mengernyit, cukup aneh Samudera mengarahkan bola kepadanya, selain b

    Last Updated : 2024-11-10
  • Tuan Muda untuk Putri yang Tertindas    25. Kamu Sangat Cocok Untuknya

    "Jangan terlalu bersedih, Kak. Jika aku tidak mengambil peranku hari ini, kamu pikir setelah hari ini kak Sam akan membiarkan aku hidup? Jadi terima kasih ya atas pertolonganmu, kedepannya aku akan lebih menyayangimu, Kakak ipar," ucap Samuel tanpa meninggalkan rasa bersalah."Lalu bagaimana dengan Rino? Dia adalah korban yang sebenarnya, tahu!""Hehe ... itu bukan urusanku, aku 'kan tidak mengenalnya," jawab Samuel enteng penuh ketidakpedulian.Sungguh Vella sangat kesal dengan sikap egois kakak beradik ini, tapi juga sedikit iri karena mereka bisa saling mendukung satu sama lain dengan begitu kompak.Sementara dia dan Andin malah saling berusaha menjatuhkan di tempat umum. Arah pandang Vella beralih pada Rino di tengah lapangan, diam-diam dia jadi merasa bersalah karena hal ini.Pertandingan sepakbola berakhir membawa kekecewaan siswa kelas 12.F.Kelas 12.A dengan menang dengan skor 2:1, bahkan Rino juga masih mendapatkan masalah lantaran dipanggil ke ruangan kepala sekolah oleh gur

    Last Updated : 2024-11-11
  • Tuan Muda untuk Putri yang Tertindas    26. Calon Menantu

    Diam-diam Vella menarik ransel untuk menutupi wajah, agar tidak dilihat Samuel. Namun, itu malah menciptakan senyum samar di wajah Samudera."Kakak ipar? Memangnya Samudera sudah punya pacar?" Nyonya Baswara menunjukan binar wajah terkejut tapi juga senang."Iya, dia sangat cantik, tinggi, layaknya super model, mama pasti suka."Perasaan Vella mulai tidak enak. Sungguh, dia berniat untuk melarikan diri, tapi bagaimana caranya?"Haduh ... sayang sekali padahal hari ini mama ingin mengenalkan gadis untuk Samudera." Mendadak nyonya Baswara menjadi lesu sembari menatap Vella yang sedang menutupi wajahnya.Arah pandang Samuel mengikuti kilat mata mamanya. Segera alisnya mengernyit kala menyadari seragam sekolah yang masih melekat di tubuh Vella.Samuel segera menunduk dan meraih tas Vella. Seketika binar wajahnya menunjukkan kebahagiaan yang tidak terkira."Kakak ipar, kamu ada di—"Ucapan Samuel tercekat begitu Vella melonjak berdiri dan membekap mulutnya dengan telapak tangan.Tapi nyony

    Last Updated : 2024-11-11
  • Tuan Muda untuk Putri yang Tertindas    27. Memeluk dan Mencium

    Vella terkesiap dan buru-buru mendorong Samudera hingga laki-laki itu terjerembap ke belakang."Senang kamu membuat kesalahpahaman?" ucap Vella ketus dan dingin, namun hanya wajah datar yang menanggapi ucapannya.Samudera tak lagi bersuara, menyisakan sepasang manusia kaku di ruang tamu. Vella sungguh tidak nyaman berduaan seperti ini dengan Samudera, dia buru-buru berkata, "Aku akan melihat bibi di dapur."Vella beranjak berdiri, tapi tangannya segera diraih oleh Samudera."Apakah kamu selalu seperti ini? Sesukamu sendiri, lepaskan tanganku!" ucap Vella dingin."Percayalah, mama tidak ada di dapur, dia tidak bisa memasak. Dia hanya membiarkan kita bersama.""Kalau begitu aku pulang saja. Kita hanya akan membekukan udara jika bersama."Samudera tersenyum hambar, tentu saja dia tahu, dua makhluk kaku yang berjajar, sudah pasti dunia liliputi oleh keheningan.Namun, kesempatan bersama Vella sangat sulit didapat, mana mungkin Samudera menyia-nyiakannya."Jika begitu, mari kita cairkan."

    Last Updated : 2024-11-12
  • Tuan Muda untuk Putri yang Tertindas    28. Dia Tidak Pantas Untukku

    Ketakutan Vella berangsur-angsur pergi setelah motor tersebut melaju tenang pada jalan raya, masih sedikit jengkel karena Samudera mengerjainya.'Menyebalkan!' umpat Vella dalam hati, tapi tak melepas pelukannya terhadap Samudera. Sejujurnya dia masih sedikit takut.Namun, belaian angin sore cukup menyanjungnya, membawa aroma maskulin samar dari tubuh hangat yang sedang dia dekap. Entah mengapa, aroma itu seperti menghipnotis, hingga Vella lupa siapa dirinya, begitu sembrono memeluk laki-laki asing seperti ini.Tak ada percakapan dari kedua mulut, hanya deru mesin yang terdengar di telinga, membawa suasana hangat dan terasa romantis menyentuh relung jiwa, Vella memejamkan mata meresapi setiap perasaan nyaman yang entah datang dari mana.Dua roda besar akhirnya berhenti di depan gerbang rumah Vella. Segera gadis itu tersadar dan melepas dekapannya."Terima kasih, telah mengantarku pulang," ucap Vella sembari mengembalikan helm."Hmm.""Terima kasih juga sudah membuat Rino tidak dikelua

    Last Updated : 2024-11-12

Latest chapter

  • Tuan Muda untuk Putri yang Tertindas    171. Pengantin Tercantik (End)

    Di bangsal rumah sakit.Saat ini Vella masih terbaring lemah, wajahnya pucat dan tidak berdaya.Lemparan kotak kayu itu ternyata mencederai otak kecil Vella hingga melumpuhkan fungsi motoriknya.Vella lumpuh tak bisa berdiri ataupun berjalan, saat duduk dia sangat mual dan pusing kemudian terjatuh tanpa mempunyai keseimbangan.Bersyukur tusukan di perut Vella tak sampai melukai janin yang dia kandung.Vella hanya bisa berbaring ditemani Samudera yang tak pernah lelah menggenggam tangannya memberi dukungan moral."Maaf, aku salah, aku lengah. Jika aku lebih waspada kamu tidak perlu mengalami hal semacam ini."Vella tersenyum lemah mendengar permintaan maaf Samudera yang entah kali keberapa."Kamu tidak lelah meminta maaf terus setiap waktu?"Samudera tersenyum samar. "Aku hanya tidak tahu bagaimana caraku menebus kelalaian?""Bantu aku duduk."Samudera menuruti keinginan Vella, dan memeluknya dari belakang agar Vella tidak jatuh.Sementara Vella memejamkan matanya, sembari menyandarkan

  • Tuan Muda untuk Putri yang Tertindas    170. Kakek Baswara Membalik Keadaan

    Sandra hampir putus asa ketika lima orang ingin memasukinya.Tapi entah kenapa lima orang tersebut tiba-tiba menghentikan aksi dan meninggalkannya begitu saja.Setelah termenung sesaat, tiba-tiba Sandra kembali tertawa ironi.Ternyata Samudera tak sungguh-sungguh membiarkannya ternoda.Hatinya semakin bangga."Bodoh, ternyata kamu tak sesadis yang aku pikirkan. Setelah apa yang aku lakukan pada gadismu ternyata kamu masih selemah ini."Sandra berhasil menghubungi seseorang setelah tangannya yang tertembak bersusah payah merogoh ponsel dari saku.Namun, tiba-tiba mobil yang membawanya ke rumah sakit mengalami kecelakaan.Sandra pingsan.Saat dia terbangun. Sandra mendapati dirinya di sebuah ruangan asing dengan pencahayaan minim.Di tengah ruangan sunyi.Suara pintu yang dibuka terdengar sangat nyaring.Siluet seseorang yang masuk terlihat kabur di mata Sandra yang baru saja terbuka.Namun, saat cahaya lampu menerpa tubuh itu. Sandra langsung mengenali siapa dia."Kakek …."Kakek Baswa

  • Tuan Muda untuk Putri yang Tertindas    169. Aku Ingin Tidur Denganmu

    Bulan bersinar sangat indah menerpa tubuh gadis yang saat ini tengah tertawa mengerikan, sedingin udara malam ini. Cahayanya penuh kemenangan, tapi sedetik kemudian kilat matanya berubah menjadi tajam dan mempunyai hawa membunuh. Tatapan itu menghujani tubuh Vella yang terkulai tak berdaya di lantai beton. "Aku sudah mengatakan, jika aku tidak bisa memiliki Samudera. Maka kamu pun tak akan bisa memilikinya." Sandra beralih pada belati yang masih menancap di pahanya. Kemudian terdengar pekik kesakitan saat dia mencabut belati tersebut. Sandra tidak bisa berdiri tegak. Namun, dia tetap memaksa berjalan terseok-seok menuju ke arah Vella. Kembali bibir itu tersenyum. Namun, sama sekali tak terlihat indah, ketika matanya terarah pada perut Vella yang masih datar. "Aku membencimu, Vella. Aku membencimu karena Samudera sangat mencintaimu! Aku benci karena Samudera sangat menginginkanmu. Tidak seharusnya kamu mengandung anaknya, karena itu adalah hakku!" Sandra tahu Samudera tidak

  • Tuan Muda untuk Putri yang Tertindas    168. Samudera Hanya Boleh Menyentuhku

    Vella tahu ini keadaan yang sangat buruk.Dia sedang hamil dan tidak boleh melakukan gerakan ekstrim.Tapi jika tidak melawan, ini akan berakhir mengenaskan untuknya.Zlak!Salah satu dari pria itu seperti tercekik ketika mendapat hantaman keras di lehernya.Pria yang lain tidak berdiam saja ketika melihat tuan putri ini memiliki sedikit kemampuan.Sejak Vella tahu ada orang yang mengincar nyawanya, dia memang tak ingin menjadi gadis manja yang hanya bisa bersembunyi di balik perlindungan Samudera.Bisa memanah dan menggunakan pistol itu tidak cukup.Dia mempelajari beberapa teknik dasar membela diri dari serangan jarak dekat.Tidak disangka, pengetahuan itu sangat berguna saat ini."Jangan biarkan dia lari!" Teriakan Sandra menggema.Vella memang ingin melarikan diri, tapi tangannya segera ditarik hingga dia mulai terpelanting ke belakang.Tapi nyatanya Vella tak kembali dengan tangan menganggur.Diacungkannya kepalan tangan yang langsung terarah pada wajah pria tersebut.Bam!Wajah

  • Tuan Muda untuk Putri yang Tertindas    167. Dia Akan Senang Melihat Bagaimana Dia Akan Mati

    Byur!Vella tersedak dan langsung kembali pada akal sehat setelah merasakan guyuran air kasar menghantam wajah.Dia terbatuk, dan hawa dingin pun merambat menyelimuti tubuhnya yang basah.Bintang yang bertebaran di langit benar-benar telah mengembalikan kesadarannya setelah pingsan akibat obat bius.Sepertinya dia berada di atap gedung sekarang."Sudah sadar?"Pertanyaan itu membuat Vella menoleh.Seketika senyumnya melengkung dingin.'Sandra … tentu saja dia ….' batin Vella kecut."Apa yang kamu inginkan?" tanya Vella datar.Tawa mengerikan Sandra terdengar miris.Sikap nona muda yang bermartabat tak lagi terlihat.Berganti dengan wajah bengis yang mempunyai aura membunuh."Kamu masih bertanya apa yang aku inginkan? Yang aku inginkan adalah Samudera, Vella! Tapi kamu telah merebutnya, jadi kamu harus menanggung akibatnya!"Vella sama sekali tak terlihat takut. Dia malah tersenyum hambar. "Sudah aku katakan, salahkan takdirmu.""Takdir? Takdirku sangat baik sebelum kamu datang! Tapi k

  • Tuan Muda untuk Putri yang Tertindas    166. Vella Hilang

    Entah sejak kapan Samudera berada di situ dengan aura mengerikan seperti hendak melenyapkan seseorang.Bagaimana Vella tidak suci?Leon yang dia tangkap sudah mengakui jika tidak sempat melakukan apapun pada Vella.Selain itu Samudera sendiri juga sudah membuktikan saat malam pertamanya dengan Vella di Paris.Noda darah keperawanan di seprai putih itu masih Samudera ingat dengan jelas di benaknya.Kata-kata kotor Sandra benar-benar membuat Samudera kehilangan kesabaran."Orang yang mempunyai mulut busuk sepertimu seharusnya tidak hidup di dunia ini."Samudera nyaris menghantam Sandra, jika tidak ada tarikan yang menghentikannya."Jaga martabatmu, Tuan Muda Baswara," tegas Brian, sembari mencengkeram kuat tangan putranya.Lantas kerlipan mata membuat dua orang pengawal menyeret Sandra keluar dari dalam venue.Gadis itu meronta-ronta dan berteriak seperti orang gila."Samudera kamu akan

  • Tuan Muda untuk Putri yang Tertindas    165. Kelicikan Sandra Terbongkar

    Bukan hanya tamu undangan yang terlihat terguncang, tapi tuan Kuswara juga berkali-kali lipat merasakannya.Ia terus menyangkal perkataan nyonya Baswara untuk membela anak dan istrinya.Dan itu hanya membuat nyonya Baswara mencibir sengit. "Aku turut prihatin, ternyata kamu juga korban penipuan."Nyonya Kuswara memilih untuk diam, semakin banyak bicara semakin akan menunjukkan celah untuk membongkar kebohongan.Tuan Kuswara sangat mempercayainya itu adalah kekuatan terbesar seorang istri.Tapi tidak dengan Sandra yang mulai panik kedoknya akan terbongkar, ia pun terus-menerus berdalih untuk menutupi rahasianya."Bibi, aku tidak tahu salah apa yang pernah aku lakukan padamu, hingga kamu sangat membenciku. Aku hanya ingin berbakti padamu sebagai seorang menantu, tapi kamu malah menuduhku dengan yang tidak-tidak. Sekarang apa yang harus aku lakukan?"Melihat raut wajah menyedihkan penuh derai air mata ini, orang akan mengir

  • Tuan Muda untuk Putri yang Tertindas    164. Menikahkan Samudera dengan Mayat?

    Pertanyaan Vella membuat Sandra meraung dan kembali menggila ingin menyerang Vella.Tapi Virgon jelas tidak membiarkan itu terjadi, ia menarik Sandra menjauh untuk mengamankan Vella.Tak terkecuali tuan Kuswara yang juga memaki dengan sangat brutal di atas panggung.Alhasil dia pun diseret turun dan diperingatkan akan diseret keluar dari venue jika masih ingin membuat kegaduhan.Vella segera dipersilahkan menuju podium untuk memberi sedikit sambutan."Terima kasih atas kerjasama para investor yang sudah bergabung dengan proyek yang akan kami selenggarakan. Terutama pada Samudera dan Kakek Baswara yang sudah memberi dukungan yang sangat besar pada perusahaan kami, semoga kedepannya kita dapat meraih keuntungan bersama dan meraup pundi-pundi kemakmuran yang tidak terkira."Di bawah panggung suara tepuk tangan riuh tak terhingga mendengar penuturan Vella.Tapi tidak dengan kakek Baswara.Ia pun tercengang dan seper

  • Tuan Muda untuk Putri yang Tertindas    163. Jatuh Itu Sakit

    Sandra langsung tertawa mencibir mendengar ujaran Vella yang semakin tak masuk akal.Perusahaan Kuswara adalah milik keluarga Kuswara, tapi mengatakan perusahaan akan tetap berdiri sementara keluarga Kuswara akan hancur.Bagaimana itu mungkin?Tapi Sandra memahami kenapa Vella berkata seperti itu.Tampaknya saingan cintanya ini masih terlalu percaya diri akan memiliki Samudera kedepannya."Aku tidak masalah jika Samudera ingin mengambil alih perusahaan ini, dia memang mempunyai saham terbesar di perusahaan kami. Tapi aku adalah tunangannya dan pada akhirnya kami akan menikah, milik Samudera juga akan menjadi milikku, seorang menantu keluarga Baswara."Ucapan Sandra diikuti tawa lembut yang sama sekali tak ramah.Sandra benar-benar sangat percaya diri ketika mengucapkan kata itu. Ia pun tersenyum mencela dan kembali mengejek."Vella, aku sudah mengatakan. Bermimpi terlalu tinggi itu adalah urusanmu, tapi jatuh it

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status