Home / Young Adult / Tuan Muda untuk Putri yang Tertindas / 24. Jaga Kakak Iparmu, Maka Aku Akan Menang

Share

24. Jaga Kakak Iparmu, Maka Aku Akan Menang

Author: Kerry Pu
last update Last Updated: 2024-11-10 19:54:50

Rupanya sejak tadi Rino sudah memperhatikan kedekatan Vella dan Samuel, hingga dia mulai tidak konsentrasi dengan permainan, alisnya berkerut kala sesekali melihat senyum Vella yang begitu hangat kepada Samuel.

Selama ini Vella tidak pernah akrab dengan laki-laki manapun. Bisa dibilang hanya Rino yang mampu mendekatinya. Tidak terbiasa bersaing dengan laki-laki lain, emosi Rino pun menjadi tidak stabil.

Buk!

Bola datang menghantam wajah Rino dengan keras. Seketika Rino terjengkang lantaran tidak siap.

"Rino, kamu tidak apa-apa 'kan?" Teman-teman setimnya segera datang membantu Rino berdiri.

Rino pun menggelengkan kepalanya samar.

"Jaga konsentrasimu, bagaimana kamu tidak menghindar saat Samudera mengarahkan bola itu kepadamu?"

Pertanyaan temannya membuat Rino membuka matanya lebar dan mencari keberadaan Samudera.

Dari kejauhan terlihat Samudera yang hanya menampakan binar wajah datar tanpa ekspresi.

Alis Rino semakin mengernyit, cukup aneh Samudera mengarahkan bola kepadanya, selain b
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
ranii
suka sama kakak beradik ini...... aku mendukungmu Samudra, lanjutkan
goodnovel comment avatar
Ayu Widia Susanti
oohhh my gooddd .. Mumu gemes banget sih kamu,mau aja di suruh kakakmu mendrama
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Tuan Muda untuk Putri yang Tertindas    25. Kamu Sangat Cocok Untuknya

    "Jangan terlalu bersedih, Kak. Jika aku tidak mengambil peranku hari ini, kamu pikir setelah hari ini kak Sam akan membiarkan aku hidup? Jadi terima kasih ya atas pertolonganmu, kedepannya aku akan lebih menyayangimu, Kakak ipar," ucap Samuel tanpa meninggalkan rasa bersalah."Lalu bagaimana dengan Rino? Dia adalah korban yang sebenarnya, tahu!""Hehe ... itu bukan urusanku, aku 'kan tidak mengenalnya," jawab Samuel enteng penuh ketidakpedulian.Sungguh Vella sangat kesal dengan sikap egois kakak beradik ini, tapi juga sedikit iri karena mereka bisa saling mendukung satu sama lain dengan begitu kompak.Sementara dia dan Andin malah saling berusaha menjatuhkan di tempat umum. Arah pandang Vella beralih pada Rino di tengah lapangan, diam-diam dia jadi merasa bersalah karena hal ini.Pertandingan sepakbola berakhir membawa kekecewaan siswa kelas 12.F.Kelas 12.A dengan menang dengan skor 2:1, bahkan Rino juga masih mendapatkan masalah lantaran dipanggil ke ruangan kepala sekolah oleh gur

    Last Updated : 2024-11-11
  • Tuan Muda untuk Putri yang Tertindas    26. Calon Menantu

    Diam-diam Vella menarik ransel untuk menutupi wajah, agar tidak dilihat Samuel. Namun, itu malah menciptakan senyum samar di wajah Samudera."Kakak ipar? Memangnya Samudera sudah punya pacar?" Nyonya Baswara menunjukan binar wajah terkejut tapi juga senang."Iya, dia sangat cantik, tinggi, layaknya super model, mama pasti suka."Perasaan Vella mulai tidak enak. Sungguh, dia berniat untuk melarikan diri, tapi bagaimana caranya?"Haduh ... sayang sekali padahal hari ini mama ingin mengenalkan gadis untuk Samudera." Mendadak nyonya Baswara menjadi lesu sembari menatap Vella yang sedang menutupi wajahnya.Arah pandang Samuel mengikuti kilat mata mamanya. Segera alisnya mengernyit kala menyadari seragam sekolah yang masih melekat di tubuh Vella.Samuel segera menunduk dan meraih tas Vella. Seketika binar wajahnya menunjukkan kebahagiaan yang tidak terkira."Kakak ipar, kamu ada di—"Ucapan Samuel tercekat begitu Vella melonjak berdiri dan membekap mulutnya dengan telapak tangan.Tapi nyony

    Last Updated : 2024-11-11
  • Tuan Muda untuk Putri yang Tertindas    27. Memeluk dan Mencium

    Vella terkesiap dan buru-buru mendorong Samudera hingga laki-laki itu terjerembap ke belakang."Senang kamu membuat kesalahpahaman?" ucap Vella ketus dan dingin, namun hanya wajah datar yang menanggapi ucapannya.Samudera tak lagi bersuara, menyisakan sepasang manusia kaku di ruang tamu. Vella sungguh tidak nyaman berduaan seperti ini dengan Samudera, dia buru-buru berkata, "Aku akan melihat bibi di dapur."Vella beranjak berdiri, tapi tangannya segera diraih oleh Samudera."Apakah kamu selalu seperti ini? Sesukamu sendiri, lepaskan tanganku!" ucap Vella dingin."Percayalah, mama tidak ada di dapur, dia tidak bisa memasak. Dia hanya membiarkan kita bersama.""Kalau begitu aku pulang saja. Kita hanya akan membekukan udara jika bersama."Samudera tersenyum hambar, tentu saja dia tahu, dua makhluk kaku yang berjajar, sudah pasti dunia liliputi oleh keheningan.Namun, kesempatan bersama Vella sangat sulit didapat, mana mungkin Samudera menyia-nyiakannya."Jika begitu, mari kita cairkan."

    Last Updated : 2024-11-12
  • Tuan Muda untuk Putri yang Tertindas    28. Dia Tidak Pantas Untukku

    Ketakutan Vella berangsur-angsur pergi setelah motor tersebut melaju tenang pada jalan raya, masih sedikit jengkel karena Samudera mengerjainya.'Menyebalkan!' umpat Vella dalam hati, tapi tak melepas pelukannya terhadap Samudera. Sejujurnya dia masih sedikit takut.Namun, belaian angin sore cukup menyanjungnya, membawa aroma maskulin samar dari tubuh hangat yang sedang dia dekap. Entah mengapa, aroma itu seperti menghipnotis, hingga Vella lupa siapa dirinya, begitu sembrono memeluk laki-laki asing seperti ini.Tak ada percakapan dari kedua mulut, hanya deru mesin yang terdengar di telinga, membawa suasana hangat dan terasa romantis menyentuh relung jiwa, Vella memejamkan mata meresapi setiap perasaan nyaman yang entah datang dari mana.Dua roda besar akhirnya berhenti di depan gerbang rumah Vella. Segera gadis itu tersadar dan melepas dekapannya."Terima kasih, telah mengantarku pulang," ucap Vella sembari mengembalikan helm."Hmm.""Terima kasih juga sudah membuat Rino tidak dikelua

    Last Updated : 2024-11-12
  • Tuan Muda untuk Putri yang Tertindas    29. Kecolongan

    Rino sudah tak punya kenyamanan hati setelah mengkhianati Vella, tapi Vella malah bersikap baik padanya. Dia sungguh merasa bersalah. Dia menatap Andin sekilas kemudian menemui nenek Lola untuk berpamitan pulang.Wazz ....Di salah satu kamar mandi, suara shower mengucur deras membasahi rambut lurus yang langsung terlihat lepek karena basah.Tatapan Vella terlihat kosong tak terarah pada apapun. Dia tengah memikirkan bagaimana mengakhiri perjodohan sialan ini?Setelah terdiam cukup lama memikirkan masalah asmara itu cukup membuat Vella sakit kepala. Dia tak ingin lagi ada laki-laki yang hanya bisa menghancurkan pikirannya.Di usianya sekarang memang rasanya tidak cocok untuk memikirkan hal tidak penting semacam itu.Saat ini Vella masih dianggap kabut suram oleh kebanyakan orang, dia harus fokus mengembalikan nama baiknya dan meraih prestasi yang gemilang untuk membuktikan diri.Dia harus menemukan laki-laki yang mencoba melecehkannya demi membuka kedok ibu tirinya. Vella yakin setela

    Last Updated : 2024-11-13
  • Tuan Muda untuk Putri yang Tertindas    30. Kamu Hanya Berbisik, tapi Langit Mendengarmu

    Setelah membiarkan Vella hanyut dalam kesedihan, diam-diam anak laki-laki beranjak dari tempat duduk, bergerak perlahan menghampiri Vella kemudian duduk dengan tenang di samping gadis tersebut tanpa berucap.Memandang kesedihan Vella dengan cukup lama, hingga akhirnya dia tidak tahan untuk bertanya, "Ada apa?"Vella terkesiap dan mendongakkan wajah dengan gerakan sangat terkejut kala mendengar nada rendah di sebelahnya. "Kamu?" ucapnya.Segera Vella menghapus air matanya meski dia sangat kesulitan mengendalikan isak tangis yang mempersulit tarikan napas yang tersengal.Seperti biasa, Vella tak suka orang lain lain melihat kesedihannya. Tapi selalu saja Samudera bisa menemukannya.Vella segera membuang wajah ke arah lain untuk menghindar."Tidakkah kamu ingin berbagi?" tanya Samudera pelan.Tidak ada jawaban atas pertanyaan Samudera, hanya isak tangis yang sesekali terdengar lirih kala bahu Vella sedikit terguncang.Samudera mengembuskan napas pelan. "Jika kamu tak ingin berbagi dengan

    Last Updated : 2024-11-13
  • Tuan Muda untuk Putri yang Tertindas    31. Dia Akan Datang Padaku

    "Kamu ingin mengajakku ke mana? Aku membawa mobil sendiri." Vella berusaha melepaskan tangannya. Namun, mana mungkin Samudera membiarkan itu terjadi."Kamu tidak punya SIM, tidak aman mengendarai mobil sendiri," ucap Samudera santai seraya menarik Vella menuju motornya."Mobilku ...."Kali ini ucapan Vella sama sekali tak digubris oleh Samudera, dia malah memakaikan helm di kepala gadis tersebut."Ayo," ajak Samudera setelah nangkring di atas motor, namun Vella masih saja bergeming dan menatapnya lekat."Paman Virgon akan mengurus mobilmu, ayo naik." Samudera menjawab kekhawatiran Vella."Ke mana?""Ck, naik saja ...."Vella terpaksa naik ke atas motor Samudera, sudah memakai helm juga."Sam ...," pekik Vella kala Samudera meraih kedua tangannya dan melingkarkan pada perut."Pegangan, biar gak jatuh."Vella menarik salah satu sudut bibirnya ke samping, sebal dengan pemaksaan yang dilakukan Samudera.Sungguh tidak tahu dengan sikap laki-laki tampan yang tengah dipeluknya ini.Kadang di

    Last Updated : 2024-11-14
  • Tuan Muda untuk Putri yang Tertindas    32. Suruh Dia Berlutut di Hadapanku

    "Vella!" pekik semua orang terkejut dengan tindakan Vella, yang memukul Indina secara mendadak. Indina tersungkur lemah ke samping, namun sepertinya Vella tak ingin berhenti sampai di situ. Dia sudah menahan sejak lama amarahnya, kali ini dia tak ingin memendamnya lagi. Kembali Vella mengacungkan tinjunya dengan keras menghantam wajah perempuan jahat hingga tersungkur ke lantai. Semua orang kembali menjerit, namun tak berani mencegah Vella melakukan tindakan yang tak patut ditiru. Sejak awal Vella memang tidak suka berbasa basi, dia hanya melakukan apa yang ada di pikirannya dengan spontan, tak ingin menutupi bahwa dia kejam dan jahat, memberi ketakutan pada setiap orang yang melihatnya. Tepat pada saat itu Edgar tiba dan sudah pasti sangat terkejut melihat keributan di rumahnya. Dia berlari meraih Vella yang tampak kesetanan ingin kembali menghajar Indina yang terlihat tak berdaya di lantai. "Vella, hentikan! Ada apa denganmu sebenarnya?" Vella tidak ingin menjawab hanya menata

    Last Updated : 2024-11-14

Latest chapter

  • Tuan Muda untuk Putri yang Tertindas    114. Senjata Makan Tuan

    Niat hati ingin membuat Vella terpuruk dengan memperlihatkan bukti asli teks lagu ciptaan Vita, kini suasana malah berbalik arah, seakan Vella lah yang menebar ancaman.Indina juga tak habis pikir, kenapa anak tirinya itu begitu percaya diri dan sama sekali tak menunjukkan ketakutan sedikitpun?Sudah jelas bukti otentik ada di tangan produser Kay, tapi dia begitu berani melaporkan produser Kay ke pihak berwajib dengan tuduhan pencurian karya.Indina sangat ingat sejak keluar dari rumah, Vella hanya membawa sedikit barang, dan dia sudah mengobrak-abrik semua barang yang ditinggal Vella dan Vita, tapi tak satupun yang terkait dengan lagu itu.'Apa anak ini memang sengaja bermain trik, untuk mengacaukan Andin?' batinnya."Tenang saja, sayang. Meskipun dia melaporkan produser Kay ke polisi, dia juga belum tentu menang di pengadilan. Dia tidak bisa menunjukkan bukti bahwa dia pemilik teks asli itu. Mama yakin dia sengaja mengacaukan emosimu agar kamu tidak bisa bertahan di dunia musik. Jad

  • Tuan Muda untuk Putri yang Tertindas    113. Di Mulutmu Lah Kamu Meletakkan Kehormatanmu

    Para wartawan yang tadinya meliput klarifikasi Andin terkait lagu All About You, segera mengemasi barang-barang mereka. Kemudian, satu persatu berlari tunggang langgang bergerak ke arah Star Entertainment untuk meliput berita terbaru.Semua orang juga tahu salah satu artis Star Entertainment adalah Vella yang merupakan kakak tiri Andin.Hubungan kakak beradik yang tak harmonis sejak pengkhianatan pertunangan itu jelas membuat para wartawan menerka-nerka apa yang terjadi saat ini.Dengan antusiasme yang sangat tinggi mereka mulai memasang kamera, mengatur mic, menunggu siapa artis Star Entertainment yang akan melakukan jumpa pers.Dan semangat mereka pun kian menggebu ketika yang hadir sesuai ekspektasi. Ini benar-benar berita yang sangat menarik.Vella ditemani manajer Ema dan juga kuasa hukumnya hadir dengan gerakan elegan dan mulai duduk di depan meja khusus untuk menggelar jumpa pers.Sopan santun dan etika perlu diterapkan, k

  • Tuan Muda untuk Putri yang Tertindas    112. Sampah Memuntahkan Sampah

    Vella tersenyum miring mendengar tantangan produser Kay yang begitu percaya diri mengklaim bahwa karya itu adalah milinya.Belum sempat Vella berekpresi lebih jauh, di layar komputer tampak seorang wartawan beralih pada Andin dan mulai bertanya, "Nona Andin, apa sebegitu terganggunya Anda, hanya dengan satu ulasan netizen yang tidak jelas, tapi secepat ini Anda langsung mengadakan pertemuan pers untuk mengklarifikasi?"Seketika itu Vella dan Samudera yang menonton tak bisa menahan senyum mencela mendengar pertanyaan wartawan.Dengan kata lain, wartawan seperti sedang menunjukkan bahwa Andin hanya penyanyi pendatang baru di kancah musik. Tapi dia sangat arogan yang grusa-grusu dalam menangani masalah, seakan dia yang paling tersakiti di dunia ini.Siapa penyayi dan artis di dunia ini yang tidak pernah mendapat ujaran tercela dari netizen?Publik figur yang profesional tidak akan mudah terpancing dengan hanya satu ujaran jahat netizen.

  • Tuan Muda untuk Putri yang Tertindas    111. Haus Validasi

    Sean Roster milik Vella berdecit gagah setibanya di pelataran Star Entertainment milik Renzo alias Samudera.Tidak menunggu Sabrina membukakan pintu mobil untuknya. Vella keluar secara mandiri. Busananya juga sangat santai dan simple. Hanya mengenakan Hoodie sweater warna putih dengan celana jeans warna biru, serta sneakers putih yang membingkai lakinya Tubuh Vella yang tinggi semampai seakan tak pernah salah jika mengenakan busana apapun."Brina, kamu nunggu di ruangan manager Ema saja," ucap Vella setelah Sabrina menyerahkan kunci mobil pada petugas valet.Sabrina mengangguk, lantas mengikuti Vella masuk ke dalam kantor.Sebagai artis Star Entertainment tentu saja Vella banyak dikenal karyawan kantor tersebut.Tidak banyak ekspresi yang ditampilkan Vella saat para karyawan menyapanya, hanya senyum tipis yang terlihat resmi. Itu sama sekali tak membuat orang mengumpat atau ingin mencelanya sombong.Mereka sudah terbias

  • Tuan Muda untuk Putri yang Tertindas    110. Kekasih Vella Adalah Kunci Utamanya

    Saat ini Andin sedang menikmati banyak pujian tentang lagunya yang sedang melejit. Lagu romantis yang memang enak didengar ini, sepertinya memang sudah menghipnotis ribuan pendengar dalam waktu singkat. Senyum puas itu seakan tak berhenti sampai dia menemukan komentar yang mengundang orang untuk mencela. [Bagus, tapi sayang sekali hasil curian!] Mata Andin melebar, sudut bibirnya menarik senyum licik yang sangat jahat. 'Akhirnya kamu muncul juga,' batinnya. Meski nama akun itu bukan Vella, tapi Andin yakin sekarang kakaknya sudah mengetahui tentang single perdananya. "Ma, dia muncul!" seru Andin memanggil Indina. Perempuan paruh baya itu pun mendekat dan melihat. "Tahu bulat? Nama akun macam apa itu?" "Jangan pedulikan namanya, Ma. Dia berani menuduhku mencuri, siapa lagi kalau bukan kak Vella? Sepertinya dia sengaja melindungi harga dirinya dengan menggunakan akun lain. Jika tidak sudah pasti netizen akan menyerangnya." Indina tersenyum dingin dan mencela, "Pengecut! Hanya b

  • Tuan Muda untuk Putri yang Tertindas    109. Berikan Aku Konser Gratis

    Di kota Zaden, Andin terus tersenyum kala melihat viewer penikmat single perdananya semakin meningkat dari waktu ke waktu. Dia menoleh ke arah Indina dengan senyum puas yang sangat memikat. "Ma, bagaimana? Apakah kak Vella sudah mulai beriak?" tanyanya seakan sedang menunggu apa yang sedang dia harapkan. Indina tersenyum lembut sembari merapikan kuku-kukunya yang baru saja mendapatkan perawatan. Lantas berkata, "Tunggu saja sayang. Dengar-dengar dia sedang berlibur di Prancis 'kan? Jika dia sudah mengetahuinya tidak mungkin bocah itu bisa memendam kemarahan." Andin tersenyum senang. Vella selalu sensitif ketika ada suatu hal yang menyinggung tentang mendiang mamanya. Saat ini Vella pasti akan terbakar setelah mendengar single perdananya. 'Mari kita lihat, apakah kamu masih bisa berlibur dengan tenang di Paris saat karya mendiang mamamu telah aku klaim menjadi milikku?' Andin tersenyum jahat sembari meremas tangannya. Sejak dia melihat postingan terakhir Vella yang berfoto mesra de

  • Tuan Muda untuk Putri yang Tertindas    108. Apa Ada Masalah?

    Letusan meriah kembang api baru saja berhenti. Menyambut tahun baru dengan segala suka cita dan harapan. Begitu juga aktifitas melelahkan di salah satu kamar hotel yang juga sangat spektakuler layaknya letusan kembang api malam ini.Sampai puncaknya, dua insan yang baru saja menyempurnakan pernikahan mereka hanya bisa terkulai lemas setelah membuat kekacauan di kamar dengan temaram sinar rembulan yang menembus dinding kaca setinggi atap dengan tirai terbuka.Bukan disengaja, mereka memang lupa menyalakan lampu setelah tidak bisa mengendalikan emosi bercampur gairah yang mendebarkan.Vella sudah tak sanggup menggerakkan tubuh meski hanya sebatas ujung jari. Matanya juga sudah tak bisa terbuka meski hanya untuk berkedip. Bahkan dia sudah tak sanggup memikirkan penyesalan akibat tidak bisa mengendalikan diri lantaran cemburu.Padahal sebelumnya Vella sangat ketat memproteksi diri bagaimanapun Samudera merayunya. Meski sudah legal secara hukum, tapi bagaimana pun mereka belum lulus sekol

  • Tuan Muda untuk Putri yang Tertindas    107. Malam Ini Aku Tidak Akan Melepaskanmu

    Dua gadis tersenyum senang setelah pria yang baru saja memberikan kartu nama pada Vella berlalu."Sudah aku bilang 'kan, jangan menyia-nyiakan kesempatan ketika datang di lingkaran ini," tukas Michelle antusias dengan wajah berbinar."Oh ya, ini masih pukul sembilan malam. Apa kamu benar-benar ingin pergi? Seharusnya kamu juga menikmati menu utama di acara puncak akhir tahun," imbuh Michelle berharap Vella akan tetap tinggal untuk menikmati pestanya sampai akhir. Sudut mata Vella melirik ke arah Samudera yang rona wajahnya sudah memperlihatkan kesuraman yang sangat pekat. Sementara perempuan montok yang ada di sebelahnya sepertinya memang ingin mencuri-curi kesempatan untuk memikat Samudera."Tuan Alan Rein, mari, tuan Jason sudah menunggu."Sembari berbisik perempuan itu semakin merapat ke arah Samudera, membuat daging kenyal di dadanya menempel di lengan jas hitam yang dikenakan Samudera saat ini.Saat itu juga mata Vella semakin melebar geram, giginya terkatup rapat penuh dengan k

  • Tuan Muda untuk Putri yang Tertindas    106. Undangan Kenegaraan Negara W

    Vella sudah tidak mempunyai ketenangan untuk berada di acara perjamuan tersebut. Dia pun memalingkan wajah dari Samudera dengan penuh ketidakpedulian, lantas menatap Michelle. "Michelle, sepertinya perjamuan ini sama sekali tak cocok untukku. Aku kira sudah cukup, terima kasih telah membawaku ke sini." Seketika itu Michelle melebarkan mata, mereka baru dua jam di acara tersebut dan belum bertemu puncak acara akhir tahun. Bagaimana Vella ingin mengakhirinya begitu saja? "Vella, jangan pergi dulu. Di sini begitu banyak produser dan para pencari bakat kelas dunia. Kamu hanya datang dan pergi begitu saja itu akan sia-sia. Jika ingin pergi paling tidak berikan kesan yang mendalam bagi para tamu undangan di ballroom ini," tutur Michelle sembari meraih tangan Vella, mencegahnya pergi. Vella menatap Michelle lekat, sesungguhnya dia sudah tidak berselera untuk melakukan apapun saat suasana hatinya mendadak tidak baik. "Vella, ayolah ...." Sekali lagi Michelle memohon, membuat Vella tidak b

DMCA.com Protection Status