Share

21. Pecundang

Author: Kerry Pu
last update Last Updated: 2024-11-09 22:44:35

"Vel, aku mencintaimu. Bolehkah ...."

Rino tak melanjutkan kalimatnya. Namun, tatapannya jelas menurun menuju bibir tipis Vella. Perlahan wajah itu mendekat, saat daging kenyal warna merah muda itu nyaris menyatu dengan milik Vella, suara pecahan beling tiba-tiba mengejutkan Rino.

Prank!

Rino terkesiap dan menarik wajahnya ke ke belakang. Saat dia menoleh, terlihat Andin berdiri sembari menatap pecahan vas bunga yang jatuh ke lantai.

"Andin, kamu tidak apa-apa?" tanya Rino mencoba memastikan.

"Tidak, Kak. Maaf aku mengejutkan kalian, aku tidak sengaja menyenggol vas bunga kak Vella."

Rino mengangguk samar setelah mendengar alasan Andin. Sementara Vella hanya tersenyum remeh, bahkan dia sama sekali tak menoleh ke arah Andin.

Sejak awal Vella sudah tahu Andin bersembunyi di balik dinding dekat pintu. Karena itu dia membiarkan saja Rino melakukan apa yang dia inginkan, karena pada akhirnya dia tahu keinginan Rino tidak akan terjadi.

Semburat kekecewaan tampak jelas di wajah Rino, dia tid
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Tuan Muda untuk Putri yang Tertindas    22. Rencana Licik

    Secara alami nenek Lola dan Vella menoleh ke arah sumber suara. Terlihat wanita paruh baya dengan mantel merah tengah berjalan anggun ke arah mereka.Kakinya mengenakan heels dan terlihat sangat bangga. Riasannya juga terlihat lebih tebal dari biasanya."Indina, cantik sekali, kamu ingin pergi kemana?" sapa nenek Lola melihat penampilan tidak biasa menantunya.Senyum lembut bersemi pada bibir yang dipoles dengan lipstik merah menyala. "Ibu, aku ingin pergi ke Beverly. Setelah kepergian Vita tidak mungkin 'kan membiarkan keluarga Arganta kehilangan lingkaran koneksi. Jadi aku pikir kenapa tidak aku saja yang datang ke acara mereka?"Seketika Vella membuang wajahnya dari wanita tersebut, mulutnya tertutup rapat, namun wajahnya jelas tersenyum mengejek.Indina sempat menangkap wajah menyebalkan anak tirinya tersebut, hatinya sedikit menguapkan hawa panas, namun tak bisa mencela.Tentu saja dia tahu apa yang dipikirkan Vella saat ini. Beverly adalah tempat berkumpulnya para nyonya sosiali

    Last Updated : 2024-11-09
  • Tuan Muda untuk Putri yang Tertindas    23. Kakakku atau Tunanganmu?

    Kabut pekat kembali hadir pada dataran tinggi bersama langit kelabu dengan semburat matahari samar yang mulai merangkak untuk meraih kedudukan.Namun, siswa siswi yang berseragam olahraga tampak bersemangat menuju ke lapangan dengan hamparan rumput hijau yang menyegarkan mata.Hari pertama Vella kembali masuk sekolah, ternyata ada turnamen sepak bola antar kelas, tangan Rino masih menggandeng tangan Vella kala teman-teman perempuan mereka riuh mengelu-elukan nama seseorang.Kerumunan anak-anak kelas 12.F yang tadinya datang bersama Rino dan Vella mendadak menyingkir, kala rombongan kelas 12.A melewati mereka.Samudera yang datang bersama dengan rombongan kelas 12.A kini mengenakan seragam olahraga warna putih dengan kerah leher biru tua, senada dengan celana olahraga panjang yang dia kenakan.Wajah tampan itu terlihat tenang dan secerah matahari pagi, mulutnya yang mempunyai bibir tipis terkatup rapat menunjukkan garis bibir yang sangat manis.Namun, sudut mata elangnya melirik jemari

    Last Updated : 2024-11-10
  • Tuan Muda untuk Putri yang Tertindas    24. Jaga Kakak Iparmu, Maka Aku Akan Menang

    Rupanya sejak tadi Rino sudah memperhatikan kedekatan Vella dan Samuel, hingga dia mulai tidak konsentrasi dengan permainan, alisnya berkerut kala sesekali melihat senyum Vella yang begitu hangat kepada Samuel.Selama ini Vella tidak pernah akrab dengan laki-laki manapun. Bisa dibilang hanya Rino yang mampu mendekatinya. Tidak terbiasa bersaing dengan laki-laki lain, emosi Rino pun menjadi tidak stabil.Buk!Bola datang menghantam wajah Rino dengan keras. Seketika Rino terjengkang lantaran tidak siap."Rino, kamu tidak apa-apa 'kan?" Teman-teman setimnya segera datang membantu Rino berdiri.Rino pun menggelengkan kepalanya samar."Jaga konsentrasimu, bagaimana kamu tidak menghindar saat Samudera mengarahkan bola itu kepadamu?"Pertanyaan temannya membuat Rino membuka matanya lebar dan mencari keberadaan Samudera.Dari kejauhan terlihat Samudera yang hanya menampakan binar wajah datar tanpa ekspresi.Alis Rino semakin mengernyit, cukup aneh Samudera mengarahkan bola kepadanya, selain b

    Last Updated : 2024-11-10
  • Tuan Muda untuk Putri yang Tertindas    25. Kamu Sangat Cocok Untuknya

    "Jangan terlalu bersedih, Kak. Jika aku tidak mengambil peranku hari ini, kamu pikir setelah hari ini kak Sam akan membiarkan aku hidup? Jadi terima kasih ya atas pertolonganmu, kedepannya aku akan lebih menyayangimu, Kakak ipar," ucap Samuel tanpa meninggalkan rasa bersalah."Lalu bagaimana dengan Rino? Dia adalah korban yang sebenarnya, tahu!""Hehe ... itu bukan urusanku, aku 'kan tidak mengenalnya," jawab Samuel enteng penuh ketidakpedulian.Sungguh Vella sangat kesal dengan sikap egois kakak beradik ini, tapi juga sedikit iri karena mereka bisa saling mendukung satu sama lain dengan begitu kompak.Sementara dia dan Andin malah saling berusaha menjatuhkan di tempat umum. Arah pandang Vella beralih pada Rino di tengah lapangan, diam-diam dia jadi merasa bersalah karena hal ini.Pertandingan sepakbola berakhir membawa kekecewaan siswa kelas 12.F.Kelas 12.A dengan menang dengan skor 2:1, bahkan Rino juga masih mendapatkan masalah lantaran dipanggil ke ruangan kepala sekolah oleh gur

    Last Updated : 2024-11-11
  • Tuan Muda untuk Putri yang Tertindas    26. Calon Menantu

    Diam-diam Vella menarik ransel untuk menutupi wajah, agar tidak dilihat Samuel. Namun, itu malah menciptakan senyum samar di wajah Samudera."Kakak ipar? Memangnya Samudera sudah punya pacar?" Nyonya Baswara menunjukan binar wajah terkejut tapi juga senang."Iya, dia sangat cantik, tinggi, layaknya super model, mama pasti suka."Perasaan Vella mulai tidak enak. Sungguh, dia berniat untuk melarikan diri, tapi bagaimana caranya?"Haduh ... sayang sekali padahal hari ini mama ingin mengenalkan gadis untuk Samudera." Mendadak nyonya Baswara menjadi lesu sembari menatap Vella yang sedang menutupi wajahnya.Arah pandang Samuel mengikuti kilat mata mamanya. Segera alisnya mengernyit kala menyadari seragam sekolah yang masih melekat di tubuh Vella.Samuel segera menunduk dan meraih tas Vella. Seketika binar wajahnya menunjukkan kebahagiaan yang tidak terkira."Kakak ipar, kamu ada di—"Ucapan Samuel tercekat begitu Vella melonjak berdiri dan membekap mulutnya dengan telapak tangan.Tapi nyony

    Last Updated : 2024-11-11
  • Tuan Muda untuk Putri yang Tertindas    27. Memeluk dan Mencium

    Vella terkesiap dan buru-buru mendorong Samudera hingga laki-laki itu terjerembap ke belakang."Senang kamu membuat kesalahpahaman?" ucap Vella ketus dan dingin, namun hanya wajah datar yang menanggapi ucapannya.Samudera tak lagi bersuara, menyisakan sepasang manusia kaku di ruang tamu. Vella sungguh tidak nyaman berduaan seperti ini dengan Samudera, dia buru-buru berkata, "Aku akan melihat bibi di dapur."Vella beranjak berdiri, tapi tangannya segera diraih oleh Samudera."Apakah kamu selalu seperti ini? Sesukamu sendiri, lepaskan tanganku!" ucap Vella dingin."Percayalah, mama tidak ada di dapur, dia tidak bisa memasak. Dia hanya membiarkan kita bersama.""Kalau begitu aku pulang saja. Kita hanya akan membekukan udara jika bersama."Samudera tersenyum hambar, tentu saja dia tahu, dua makhluk kaku yang berjajar, sudah pasti dunia liliputi oleh keheningan.Namun, kesempatan bersama Vella sangat sulit didapat, mana mungkin Samudera menyia-nyiakannya."Jika begitu, mari kita cairkan."

    Last Updated : 2024-11-12
  • Tuan Muda untuk Putri yang Tertindas    28. Dia Tidak Pantas Untukku

    Ketakutan Vella berangsur-angsur pergi setelah motor tersebut melaju tenang pada jalan raya, masih sedikit jengkel karena Samudera mengerjainya.'Menyebalkan!' umpat Vella dalam hati, tapi tak melepas pelukannya terhadap Samudera. Sejujurnya dia masih sedikit takut.Namun, belaian angin sore cukup menyanjungnya, membawa aroma maskulin samar dari tubuh hangat yang sedang dia dekap. Entah mengapa, aroma itu seperti menghipnotis, hingga Vella lupa siapa dirinya, begitu sembrono memeluk laki-laki asing seperti ini.Tak ada percakapan dari kedua mulut, hanya deru mesin yang terdengar di telinga, membawa suasana hangat dan terasa romantis menyentuh relung jiwa, Vella memejamkan mata meresapi setiap perasaan nyaman yang entah datang dari mana.Dua roda besar akhirnya berhenti di depan gerbang rumah Vella. Segera gadis itu tersadar dan melepas dekapannya."Terima kasih, telah mengantarku pulang," ucap Vella sembari mengembalikan helm."Hmm.""Terima kasih juga sudah membuat Rino tidak dikelua

    Last Updated : 2024-11-12
  • Tuan Muda untuk Putri yang Tertindas    29. Kecolongan

    Rino sudah tak punya kenyamanan hati setelah mengkhianati Vella, tapi Vella malah bersikap baik padanya. Dia sungguh merasa bersalah. Dia menatap Andin sekilas kemudian menemui nenek Lola untuk berpamitan pulang.Wazz ....Di salah satu kamar mandi, suara shower mengucur deras membasahi rambut lurus yang langsung terlihat lepek karena basah.Tatapan Vella terlihat kosong tak terarah pada apapun. Dia tengah memikirkan bagaimana mengakhiri perjodohan sialan ini?Setelah terdiam cukup lama memikirkan masalah asmara itu cukup membuat Vella sakit kepala. Dia tak ingin lagi ada laki-laki yang hanya bisa menghancurkan pikirannya.Di usianya sekarang memang rasanya tidak cocok untuk memikirkan hal tidak penting semacam itu.Saat ini Vella masih dianggap kabut suram oleh kebanyakan orang, dia harus fokus mengembalikan nama baiknya dan meraih prestasi yang gemilang untuk membuktikan diri.Dia harus menemukan laki-laki yang mencoba melecehkannya demi membuka kedok ibu tirinya. Vella yakin setela

    Last Updated : 2024-11-13

Latest chapter

  • Tuan Muda untuk Putri yang Tertindas    133. Sam, Bertahanlah! Jangan Mati!

    Asap putih mengepul dari mesin mobil. Dengungan yang menyakiti telinga masih Vella rasakan di pendengaran.Di depan, Virgon langsung menoleh dan bertanya, "Tuan, bagaimana keadaan Anda?"Samudera hanya menggeleng samar, sabuk pengaman yang digunakan dengan benar memang sangat menguntungkan.Ia menoleh ke samping melihat Vella yang masih syok dan pucat. Ia melepas sabuk pengamannya sendiri, lantas memeluk gadisnya."Kamu tidak apa-apa 'kan?"Belum sempat Vella menjawab, tiba-tiba suara rentetan tembak terdengar, ini menunjukkan bahwa kecelakaan ini tidak alami. Mereka diserang.Samudera langsung tahu apa yang harus ia lakukan. Melepas sabuk pengaman Vella dengan cepat dan berkata, "Kamu tidak takut 'kan? Ayo kita keluar!""Um …." Vella mengangguk dengan binar wajah pucat yang belum hilang.Sesungguhnya kaki Vella mati rasa lantaran tabrakan tadi, hingga ia langsung jatuh ketika hendak berjalan keluar mobil."Vella ….""Aku tidak apa-apa, hanya sedikit kram, ayo!" Vella kembali bangkit

  • Tuan Muda untuk Putri yang Tertindas    132. Dia Bukan Adikmu

    Vella perlahan menatap Samudera lembut, senyumnya tertarik samar kemudian bertanya, "Kamu yang melakukan semua ini?"Samudera menatap Vella sejenak, memang iya, dia yang mengatur semua kesialan yang menimpa Andin saat ini. Sejak awal dia sudah curiga bahwa Andin akan berulah sebelum olimpiade panahan dimulai agar Vella didiskualifikasi seperti saat perlombaan fashion show dulu.Karena itu Samudera terus mengawasi Andin, dia juga yang menukar jus jeruk yang mengandung afrosidiak saat Andin terpesona dengan ketampanannya. Hingga jus jeruk yang dibumbui obat cinta itu Andin minum sendiri pada akhirnya.Samudera juga mengatur seseorang untuk memberikan mawar essens di kamar nomor 202 dan menukar nomor tersebut dengan 201. Barulah ketika laki-laki hidung belang itu masuk ke dalam kamar Andin. Nomor itu dikembalikan ke tempat semula.Setelah itu Samudera memanggil adik-adiknya untuk bermain poker di kamar Vella. Mengejutkan gadisnya yang baru saja tiba.

  • Tuan Muda untuk Putri yang Tertindas    131. Akhir Kebusukan Andin

    "Mumu, kamu ini kenapa? Gintuan apa?" tanya Vella terkejut melihat kedatangan Samuel yang mendadak.Tapi Samudera, ia malah tersenyum. Melihat adiknya mimisan, ia sudah tahu apa yang terjadi. Dengan pelan Samudera memanggil, "Sini!"Samuel mendekat dengan patuh, lantas duduk di lantai sambil mendongakkan wajah.Segera Samudera meraih tisu kemudian mengelap hidung adiknya dengan lembut dan telaten seperti kakak yang baik.Vella tidak ingin mempedulikan tingkah kakak beradik yang kadang penuh penindasan, tapi kadang juga hangat dan lembut membuat hati orang meleleh seperti ini. Ia segera keluar memeriksa apa yang terjadi.Semua orang berjubel memenuhi kamar no. 202, Vella pun menelusup masuk di sela-sela kerumunan semua orang. Harum aroma mawar pekat segera memenuhi ruang hidung Vella.Keterkejutan tak bisa dielakkan manakala berhasil menerobos kerumunan orang banyak."Andin!!!" Itu hardikan seorang kakak yang kecewa terhadap kelakuan adiknya.Andin yang menangis terisak sambil menutupi

  • Tuan Muda untuk Putri yang Tertindas    130. Disuruh Nonton Begituan

    "Tu-tuan muda kedua?" Kepala sekolah langsung gagap mendengar pertanyaan Samuel. Sementara semua orang masih tercengang melihat pemandangan ini. Di atas kasur ada Samuel, Zio, Zoya dan juga Sabrina yang sedang bermain poker. Sementara di sofa single ada Samudera yang duduk dengan tenang sembari memainkan ponsel. Tentu saja semua orang bertanya-tanya, bagaimana para tuan muda ini bisa di kamar Vella? Terutama Rino yang pernah mencurigai Samudera adalah kekasih tersembunyi Vella. Sekarang terkaan itu semakin kuat. "Kalian ngapain ramai-ramai masuk ke sini? Ingin ikut bermain poker bersama kita?" Lagi Samuel bertanya ketus. "Tuan muda kedua, sepertinya ini hanya salah paham. Tadinya kami mendapat laporan yang tidak pantas, jadi kami buru-buru datang ke sini." Kepala sekolah mulai menjelaskan. "Laporan tidak pantas apa?" Samuel kembali bertanya ketus. "Katanya Vella membawa laki-laki ke kamarnya, makanya kami ingin meluruskan?" Kepala sekolah kembali menjelaskan. "Kalau ada laki-l

  • Tuan Muda untuk Putri yang Tertindas    129. Kamar No. 201

    Saat Andin duduk tenang bersama Vella nyatanya Rino juga tak bisa menahan diri untuk mendekat ke arahnya. Saat itu juga Vella mulai merasa tidak nyaman. Dia menghabiskan jus jeruk yang ia pegang kemudian beranjak berdiri."Vel, kamu mau kemana?" tanya Rino segera."Bukan urusanmu." Vella berlenggang pergi usai menyelesaikan kalimatnya.Senyum Andin semakin merekah ketika melihat gelas Vella kosong. Ia juga sudah tidak tertarik berdiam diri di tempat itu."Kak Rino, aku akan beristirahat. Besok aku akan berkompetisi, jadi aku harus mempersiapkan diri dengan baik. Aku pergi dulu ya." Tidak menunggu jawaban dari Rino, Andin segera berdiri dan menyusul Vella.Vella sadar itu, sesampainya di koridor wisma atlet, ia menghentikan langkah dan menatap Andin lekat."Kamu mau apa?" tanya Vella dingin."Aku … aku mau kembali ke kamarku, Kak. Kamu menginap di kamar nomor berapa? Aku di kamar nomor 202."Vella mendengkus ding

  • Tuan Muda untuk Putri yang Tertindas    128. Jus Jeruk

    Vella tertegun sembari berbaring menyamping di tempat tidurnya tanpa merasakan kenyamanan.Pandangannya kosong, sesekali diwarnai dengan embusan napas kasar yang terasa hangat menyentuh ujung bibir.Sampai telinganya mendengar suara pintu terbuka, perlahan Vella segera memejamkan mata.Tempat tidur bergoyang ringan, aroma maskulin semakin mendekat diikuti pelukan hangat dari belakang."Kamu sudah tidur?" bisik Samudera di dekat telinga Vella.Vella bergeming, tak ingin merespon pertanyaan Samudera. Dia tidak ingin meledak, hanya mencoba meredam kekacauan hati seorang diri.Kecupan sayang Vella rasakan di atas telinganya. Berikut suara rendah yang menenangkan."Jangan takut, aku tidak akan pernah meninggalkanmu."Meski Vella tidak terisak, tapi Samudera tahu Vella baru saja menangis. Bantal yang basah sudah cukup mewakili perasaan Vella saat ini.Kecupan sayang itu kembali mendarat, pelukan Samudera juga

  • Tuan Muda untuk Putri yang Tertindas    127. Aku Ingin Lebih Cepat!

    Suara serak di depan pintu yang masih tertutup juga menarik perhatian Edgar untuk menoleh. Sementara Vella langsung menatap Samudera seakan berkata, 'Lakukan sesuatu!'Kedatangan kakek Baswara secara mendadak di hadapan Edgar, tentu akan menimbulkan masalah lain.Sebaiknya hanya sedikit orang yang tahu tentang pernikahan Vella dengan Samudera, paling tidak sampai mereka lulus sekolah.Samudera pikir juga begitu, saat ini dia belum menemukan keberadaan Vita. Membiarkan Edgar dan kakek Baswara bertemu pasti akan membuat masalah lebih runyam.Samudera segera meraih ponsel dan mengirim pesan dengan cepat."Apa kamu datang bersama seseorang di sini?" tanya Edgar pelan.Tapi belum sempat Samudera menjawab, suara gaduh di luar kembali terdengar."Kakek salah tempat, acaranya bukan di sini. Ayo, Kek. Mama dan papa sudah menunggu!""Kakek jangan jauh-jauh dari kami, aku mau menagih oleh-oleh kenapa sudah hilang?""Atau jangan-jangan Kakek datang dengan tangan kosong ya hingga ingin menghindari

  • Tuan Muda untuk Putri yang Tertindas    126. Kakek ….

    Di restoran Galaksi Samudera sudah duduk dengan tenang di mansion 8, ruangan eksklusif yang dia pesan setelah menerima telepon dari Vella bahwa Edgar ingin bertemu. Seperti biasa, Samudera selalu tenang sama sekali tidak menunjukkan kepanikan. Berbeda dengan Vella saat ini, ia mulai sedikit gugup sambil berjalan di sebelah Edgar menuju ke mansion 8. Ini pertama kalinya Edgar bertemu dengan Samudera, Vella takut Edgar akan memberi pertanyaan aneh dan juga menekan. Samudera memang seperti orang asing yang tiba-tiba muncul di kehidupan Vella. Jadi kemungkinan besar Edgar akan lebih protektif terhadap Vella. Sembari merengkuh lengan papanya, Vella mulai berbisik, "Pa, nanti Papa jangan memberi pertanyaan yang aneh-aneh ya? Jangan menakut-nakutinya." Permintaan Vella ini segera menciptakan senyum geli yang terlihat samar di bibir Edgar, ia pun menjawab santai, "Kalau takut ya putus saja." "Tch … mendadak aku menyesal mengajak papa bertemu dengannya," gerutu Vella lirih, tapi masih bi

  • Tuan Muda untuk Putri yang Tertindas    125. Telepon Pacarmu Papa Ingin Bertemu

    Di sofa ruang bacanya Edgar tertegun sendirian menatap sebuah foto kebersamaannya dengan Vella dan Vita sebelum Andin dan Indina tiba. Dulu mereka sangat bahagia layaknya keluarga yang sempurna, tapi Edgar menghancurkan semuanya dengan sebuah penghianatan.Sekarang rasa bersalah itu seperti menumbuknya menjadi serpihan debu yang tak berguna.Edgar sadar semua rentetan masalah ini berawal dari penghianatannya terhadap Vita, hingga Vella juga harus menanggung dampak dari perbuatannya.Sekarang dia tidak punya sanggahan jika Vella menilainya sebagai seorang ayah yang buruk. Edgar sendiri juga merasa dirinya bodoh dan hanya menciptakan kesedihan di hati anak dan istrinya.Setelah mengkhianati istri cantik yang setia, dia malah membuang dan menelantarkan Vella di luar sana. Kata 'bajingan' sepertinya tak cukup untuk menggambarkan dirinya saat ini. Edgar sadar itu.Edgar tidak menoleh ketika seseorang hadir di sebelahnya tanpa berkata, dia tahu itu Vella. Hanya saja dia tidak punya kata-k

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status