Dia

Dia

By:  chicky_roll  Ongoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
1 rating
4Chapters
1.7Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Dia Alea Wardhana. Yang ingin bebas dari jeratan kekasih toxic-nya. "Please, aku mohon. Aku udah nggak kuat." Dia Alea Wardhana. Yang berani meminta senior di kampusnya untuk menjadi pacar pura-pura. "Tolongin gue. Cuma sampe Ken menjauh dan nggak berani gangguin gue lagi. Setelah itu lo boleh bebas pergi." Dia Alea Wardhana. Yang hatinya terlanjur jatuh pada laki-laki bernama Argan Sasistyawijaya. "Maaf, hati gue ternyata ngelunjak. Dia minta lo buat terus sama gue. Bukan sebagai pacar pura-pura, tapi pacar beneran tanpa sandiwara. Sekali lagi, maaf." Dan inilah dia Argan Sasistyawijaya. Laki-laki yang akhirnya menjadikan Alea Wardhana sebagai penawar rasa sakit menggantikan obat terlarang yang selama ini dia konsumsi. Ya, Argan adalah seorang pecandu narkoba.

View More

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

user avatar
Ananda Jihan
wow.. seru ni thor.. ayo semangat upnya jgn lama2
2022-08-05 16:45:33
0
4 Chapters

Prolog

"DASAR ANAK TIDAK TAHU DIRI! SAYA SEKOLAHKAN KAMU SUPAYA BERGUNA, BUKAN UNTUK MENJADI PENGGUNA!" Teriakan seorang pria paruh baya memenuhi ruang jenguk di kantor polisi.Di hadapannya, di balik jeruji besi ada seorang pria muda yang hanya bisa duduk dengan kepala menunduk dan tangan mengepal yang dilipat di atas meja. Rahangnya mengeras."KEMARIN KAMU BICARA DENGAN SOK MENGGURUI! TAPI KENYATAANNYA APA?! KAMU BAHKAN MENGONSUMSI BARANG TIDAK BERGUNA ITU! MEMALUKAN!!""Mas sudah..." Wanita berumur yang sejak tadi menangis mencoba untuk menenangkan mantan suaminya. Wajah wanita itu sudah merah, air mata mengalir deras dari kedua mata tuanya.Mendengar bisikan dari wanita yang sudah menyandang sebagai mantan istrinya itu, sang pria tinggi besar yang tadinya fokus pada putranya sekarang malah menatap nyalang pada wanita di sampingnya, "KAMU JUGA! TIDAK BISA MENDIDIK ANAK?! HA?! IBU DAN ANAK SAMA-SAMA SIALAN, SAYA ME--- ""MAS, AKU MOHON! CUKUP!!" Sentak
Read more

Chapter 1 • Hi

"Pssst! Pssst! Lea!" Desisan dari arah belakang membuat gadis berambut sebahu yang sedang menulis menoleh sekilas."Apa sih. Berisik!" ujar Lea balas berbisik dengan mata tetap awas menatap area papan tulis.Dosen yang sedang menerangkan materi masih fokus di depan. Para mahasiswa terlihat kusyuk mendengarkan--entah memang kusyuk atau pura-pura kusyuk agar tidak di beri pertanyaan acak oleh dosen.Gadis yang di belakang Lea memajukan wajahnya, "Di ajak ke kafetaria FT bareng sama Riri, mau nggak?" tanya Tita--nama gadis itu."Iya, elah. Gitu aja jugaan," Lea bersungut. Dia kira ada hal penting apa yang ingin di sampaikan Tita sampai dia berani berbisik di kelas dosen yang terkenal killer ini.Baru saja Lea ingin memperbaiki posisi duduknya, terdengar suara dari arah depan kelas."Kalian berdua! Yang bisik-bisik itu! Coba kalian jelaskan kenapa daya literasi di Ind
Read more

Chapter 2 • Rain

Rumor bahwa cuaca di masa sekarang sangat sulit di prediksi memanglah benar adanya. Seperti saat ini, dua puluh menit yang lalu Lea masih bisa merasakan sengatan cahaya matahari saat ia keluar dari  supermarket dan sekarang malah tanpa aba-aba hujan turun secara keroyokan alias deras memaksa penghuni bumi untuk sekedar melipir dan meneduh.Seperti gadis berkaus putih dengan cardigan coklat susu yang berdiri dengan wajah ditekuk di salah satu tempat teduh.Lea. Gadis itu adalah Lea.Sudah sekitar lima belas menit dia berdiam diri di emperan toko yang tutup, namun belum ada tanda-tanda hujan akan berhenti. Gadis itu menghela napas. Niat hati ingin mampir ke supermarket untuk membeli bahan masakan sebelum dirinya menuju apartemen Ken, yang ada malah dirinya terjebak sendirian di sini.Lea mengeratkan genggamannya pada kantung belanjaan yang berlogo salah satu super market besar
Read more

Chapter 3 • Ken

"Thanks, ya." ucap Lea sambil menyerahkan helm pada Argan.Setelah menaruh helm ke atas tangki motor di depannya, Argan menyerahkan kantung belanjaan ke sang pemilik."Jangan ngebut! Ntar kena tilang lagi tau rasa lo!" tukas Lea begitu Argan bersiap untuk menyalakan mesin.Argan hanya berdehem malas.Ya, tadi mereka memang kena tilang. Lea yang teriak heboh minta turun kala motor masih melaju di tambah Argan yang kebablasan memacu motornya dengan cepat hingga tidak melihat jika di jalan depan sedang ada patroli lalu-lintas.Dan yang lebih membuat malu adalah mereka sempat di kejar polisi karena Argan tidak juga mengentikan motor ketika polisi memberi petingatan."Bro, tolonglah jangan di ulangi lagi. Itu pacarmu sampai pucat ketakutan begitu kamu bonceng," celetuk salah satu polisi ketika Argan sedang melakukan pembayaran denda.
Read more
DMCA.com Protection Status