Seringkali wanita menjadi korban dalam percintaan, seiring berjalannya waktu percintaan menjadi bahan yang tidak terlalu serius untuk diartikan. "Kapan kamu punya pacar?" "Kalau kamu tidak diam di kota ini sepertinya kamu akan dapat pacar!!" "Jangan terlalu banyak memilih, nanti gak laku-laku loh!! "Kalau merasa wajah pas-pasan tidak usah muluk-muluk masalah pendamping!!" "Jadi wanita itu yang logis saja! Pria juga pasti pilih wanita yang ga banyak minta dan ga ribet!" Itu hanya sebagian pertanyaan atau ungkapan yang tanpa sadar selalu diucapkan oleh sesama wanita. Padahal ungkapan itu hanya dibuat oleh wanita atau orang yang memang hidupnya tidak terlalu baik dalam mempelajari ilmu sosial dan mental orang lain. Selalu merasa benar, tanpa meraba apa yang seharusnya diungkapkan dalam menanggapi kehidupan orang lain. Cerita ini semoga menginspirasi orang-orang yang sering kali mendapat perlakuan atau perkataan yang membuat timbul rasa terpaksa hanya karena anggapan-anggapan yang tidak jelas dari orang yang belum tentu dan bisa untuk melewati setiap kejadian yang membuat traumatis.
Lihat lebih banyakNamun lagi-lagi aku memutuskan untuk melajang. Sekitar 5 tahun aku berusaha hidup tanpa mencintai siapapun. Semua itu karena traumaku yang berkali-kali bertemu dengan orang yang salah. Dikhianati, dijadikan orang ke tiga, ditinggalkan tanpa sebab, dimanfaatkan secara financial bahkan dimanfaatkan hanya untuk urusan badan juga pernah, walaupun begitu, aku masih teguh mempertahankan keperawanan ku. Semua itu aku lalui bukan karena aku wanita yang tidak bisa sendirian, namun aku terlalu bodoh dan menganggap bahwa akan ada pria yang mencintaiku dengan tulus. Tapi nyatanya, pria memang tidak pernah menganggap ku serius. Setelah aku lelah dengan semuanya, aku memang memutuskan untuk hanya fokus bekerja, walaupun sekalinya aku fokus bekerja itu pun tidak jadi apa-apa. Karena hidupku yang sendiri, sehingga penghasilanku yang pas-pasan pun hanya bisa mencukupi kehidupan sehari-hari. Dikala mood ku sedang tidak baik, kenangan pah
Dddduuuuuuuuuaaaarrrrr...... Layaknya suara kilatan petir yang menyambar di langit malam penuh badai. Dalam waktu hanya 6 bulan aku menjadi yatim piatu. Pria pemarah itu sekarang terbujur kaku, tuhan membebaskannya dari kesakitan yang luar biasa. Tidak bisa dipungkiri bahwa di hari kepergiannya itu aku pun menangisi jasadnya. Untuk pertama kalinya aku bisa memeluknya walaupun dalam keadaan sudah tidak bernyawa. Dua kali tamparan dalam jarak 6 bulan, ibarat aku ditampar bulakbakik dan berkali-kali. Aku akui sekarang bahwa aku memang sendirian, bahuku harus sangat teramat kuat untuk bertahan hidup. Tidak akan ada lagi yang peduli dan menanyakan kabarku , dan harus siap dengan sebutan anak yatim piatu. Semua waktu yang dia berikan hanya tinggal kenangan, aku memaafkan semua kesalahan dan perkataan kasarnya. Aku melupakan semua sakit hati itu. "Memang tidak ada yang mencintai dan me
Untuk terakhir kalinya aku melihat wajah ibuku yang terbujur kaku tak bersuara. Aku berharap bahwa dia hanya tertidur, namun itu sungguh mustahil. Badanku masih tidak mempunyai tenaga, aku hanya bisa meraung memanggilnya. Mungkin ini yang dinamakan hilangnya akal sehat, duniaku serasa seketika gelap tanpa harap.Aku masih mengingat tentang kebaikan seseorang yang menggendongku di punggungnya karena aku tidak mampu berjalan. Dia menggendongku dari tempat pemakaman diatas bukit sampai di tempat rumah bibiku. Jaraknya mungkin sekitar satu kilometer.Setelah Maghrib, aku mendengar suara tangisan yang pecah"Mamah mamah mamah aaaa aaaaaa mamah" teriak suara itu.Dan suara orang-orang yang datang untuk menenangkannya"Sudah neng, mamah sudah tenang. Jangan seperti itu!!" Ucap beberapa orang yang menghampiri suara itu.Ternyata suara itu tidak lain adalah suara kakakku.Aku dibawa oleh salah seorang uwa untuk menemui kakakku. Tan
Hello namaku Rissa, aku wanita berusia 29 tahun yang bekerja sebagai seorang karyawan swasta. Aku berkepribadian berani namun sangat introvert, tidak jarang orang menganggap ku sombong sehingga tidak banyak orang yang ingin berteman denganku. Di usiaku yang sebentar lagi menginjak kepala tiga, aku masih saja melajang. Bukan aku tidak menarik, tapi aku memang mencoba untuk tidak terlihat menarik. Aku tidak bergaul dengan banyak pria, ya mungkin karena aku terlihat sombong itu menjadikanku tidak banyak mempunyai teman. "Jomblo terus,,, cari pacar dong!!" "Senyum! Biar banyak yang suka!! Dikira nanti sariawan, manyun terus!!" "Makanya nikah, cari pendamping biar pulang ada yang jemput! Jadi ga nyusahin orang lain!!" "Coba kalo tinggal di kota lain, kayaknya kamu bakalan laku deh!!" "Kapan nikah? Udah ada calon belum?" Terlepas dari apapun maksud perkataan-perkataan tersebut, tapi karena mereka tidak pern
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Komen