Till The End Of The World

Till The End Of The World

last updateTerakhir Diperbarui : 2021-06-22
Oleh:  DTLotus07On going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
Belum ada penilaian
50Bab
2.5KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi

Semua berawal dari perkenalan tak sengaja antara Hyun Myungsuk, seorang komikus amatir dan Bae Jihyun, penulis novel pendatang baru di sosial media. Keduanya meet up di Seoul untuk membahas rencana kolaborasi project gabungan mereka. Sayangnya, rencana itu tidak berjalan dengan mulus, karena Myungsuk dan Jihyun mendapat gangguan dari berbagai pihak. Sebut saja Jang Beomgyu, editor yang meragukan hasil karya mereka dan diam-diam menaruh rasa pada Jihyun. Lee Dantae, pacar Jihyun yang punya rahasia besar di balik ketenarannya, juga mulai cemburu pada kedekatan Jihyun dan Myungsuk. Lalu ada si barbar Kim Sunmi, komikus profesional yang merupakan kekasih Myungsuk. Sifatnya posesif, cemburuan dan kekanak-kanakan. Tekanan dari berbagai sisi membuat keduanya harus mencari cara agar kolaborasi terbaik mereka membuahkan hasil maksimal. Masalahnya kian pelik, saat Kim Wooseok, seorang rapper yang punya brand pakaian terkenal, meminta Sunmi mencari model yang pas untuk dipotret bersama Lee Dantae. Sunmi kemudian mengajukan sebuah permintaan pada Myungsuk. Dan hal-hal yang berkaitan dengan Kang Wooseok ini, pelan-pelan menyeretnya pada masalah kejelasan hubungannya dengan Ji Seojin, kakak Sunmi. Till The End Of The World, tiga kisah dengan masing-masing konflik yang membelenggu mereka. Menyadarkan Jihyun bahwa semua yang M katakan, seorang penyiar misterius di stasiun radio Daegu, benar adanya. Bahwa hubungan yang baik butuh banyak pengertian dan pengorbanan.

Lihat lebih banyak

Bab 1

Chapter 1

Seorang pemuda berkacamata tengah fokus mengetikkan sesuatu di laptopnya. Deretan kata yang ia kirimkan setelah menekan tombol enter itu adalah sebuah pesan balasan di situs chatting online yang lumayan terkenal. Pemuda itu tak henti mematri senyum manis di wajahnya sejak beberapa menit yang lalu, mungkin lupa wajahnya akan pegal jika ia terus-menerus tersenyum seperti itu.

Namun kelihatannya kegiatan berbalas pesan itu memang sangat seru.

Hyun Myungsuk melirik puas ke arah kotak chatting yang memperlihatkan dua notif dari orang yang berbeda. Notif pertama berisi chat yang dikirimkan oleh kekasihnya, sedangkan yang kedua berasal dari seorang teman yang belum lama ia kenal lewat sosial media.

BaeJihyun95

Jadi kau yang memenangkan juara satu lomba membuat komik bulan ini?

Myungsuk menyeringai ketika membaca sederet kalimat yang dikirimkan oleh 'teman barunya'. Tak ingin membuang waktu, pemuda berkacamata itu membuat jemarinya kembali menari di atas keyboard laptop untuk mengetikkan pesan balasan dengan semangat yang menggebu.

MyunsukHyun

Iya, aku si juara satu itu. Katanya aku mendapatkan kesempatan untuk menerbitkan sebuah komik di Seoul. Wow, menakjubkan.

BaeJihyun95

Wah, kau beruntung. Aku juga ingin menjadi komikus, tapi aku tidak bisa menggambar :D

MyunsukHyun

Tapi aku menemukan kiriman di profilmu. Kau memenangkan lomba menulis novel dalam 9 hari? Itu juga menakjubkan. Aku hanya membuat komik pendek, dan omong-omong kekasihku yang menentukan plotnya, aku tidak bisa membuat alur dengan baik.

BaeJihyun95

Yah ... itu suatu kebetulan. Sebenarnya aku pernah menulis beberapa cerpen, jadi kukirimkan saja naskahnya. Ternyata masalah kita sebaliknya. Aku bisa membuat alur dengan baik tapi tidak bisa menggambar ^.^

MyunsukHyun

Eh, apa kau juga mendapat tawaran untuk menerbitkan novel di Seoul?

BaeJihyun95

Bagiku, menerbitkan novel kalau tidak di Seoul juga tak masalah, hanya saja di sana penerbitnya besar. Aku juga ingin pergi ke Seoul untuk melanjutkan kuliahku.

MyunsukHyun

Kebetulan! Aku juga akan segera kuliah di Seoul. Omong-omong kau tinggal di mana?

BaeJihyun95

Busan ^^ kau sendiri?

MyunsukHyun

Wow, mengejutkan. Kekasihku orang Busan. Aku tinggal di Daegu~

BaeJihyun95

Entah ini suatu kebetulan atau bukan, kekasihku juga orang Daegu. Tapi dia sudah satu tahun bekerja di Seoul

Seringai itu kembali nampak di wajah tampannya. Myungsuk benar-benar tidak menyangka akan bertemu dengan seseorang yang menarik. Baru saja kemarin ia mendapat kabar bahwa komik yang ia kirimkan menang dan berhasil dimuat di salah satu majalah. Pemuda berkacamata ini memang hobi menggambar sejak dulu, namun dia tidak bisa membuat sebuah plot cerita dengan rapi. Maka dari itu, kekasihnya yang notabene seorang komikus selalu membantunya. Langkah selanjutnya, ia ingin komiknya diterbitkan oleh penerbit mayor.

"Tak kusangka Tuhan memberiku peluang yang begitu besar." Ia kembali mengetikkan sesuatu di laptopnya. Namun kali ini cukup ragu, mengetik dan menghapusnya lagi, berpikir sejenak untuk mencari kalimat yang pas untuk ia kirimkan pada sang lawan bicara.

Dan ia berhasil menemukannya.

MyunsukHyun

Jihyun, ayo kita kolab. Kau yang akan membuat plot dan aku yang akan menggambar. Kita buat komik bersama!

Myungsuk menggigit kukunya sendiri, menunggu balasan dari sang lawan bicara karena dia takut orang ini tidak akan setuju dengan idenya. Walaupun Bae Jihyun itu kelihatan baik, bisa saja yang tadi itu hanya sebuah kebetulan, 'kan.

Beberapa saat kemudian, kotak chatting itu kembali menampilkan sebuah balasan dari lawan bicaranya, membuat Myungsuk sedikit terkejut dan cepat-cepat membacanya.

BaeJihyun95

Kurasa itu adalah ide yang bagus. Ayo kita berjuang bersama. Kapan kau akan ke Seoul?

MyunsukHyun

Minggu depan. Setelah aku ke Seoul kita harus segera bertemu. Kau kuliah di kampus mana?

BaeJihyun95

Donghwan University. Kau di mana?

MyunsukHyun

Kebetulan lagi, aku juga lanjut kuliah di sana. Kita bertemu secepatnya, ya.

BaeJihyun95

Baiklah. Sampai bertemu minggu depan, Hyun Myungsuk ^^

Myungsuk tersenyum puas setelah membaca balasan chat dari Jihyun. Dengan begini, impiannya untuk menjadi seorang komikus akan segera terwujud. Walaupun ia tahu semuanya tak akan semudah yang dibayangkan. Persaingan di Seoul pasti lebih sulit, dan ia harus berjuang keras untuk mencapai semuanya.

Pemuda itu kemudian melepaskan kacamatanya dan sesekali memijat pangkal hidungnya. Menghela nafas perlahan dan kembali melirik layar laptop yang masih menyala itu. Netranya kali ini bergulir untuk menatap kotak chatting lainnya yang sempat ia abaikan beberapa menit yang lalu karena asik bertukar pesan dengan Jihyun.

Kim_Sunmi

Oppa, liburanku sudah selesai. Aku sudah pulang ke Seoul. Kau kapan kesini?

Dengan cepat, pemuda tampan itu segera mengetikkan sederet balasan di sana.

MyunsukHyun

Aku kesana satu minggu lagi. Sunmi-ah, Oppa akan mulai debut sebagai komikus bersama seorang teman.

Kim_Sunmi

Seorang teman? Wow, kau tidak minta bantuan lagi padaku, Oppa?

MyunsukHyun

Hei, gambarmu sempurna dan kau bisa menciptakan plot dengan baik. Kalau aku membantumu apa yang akan kukerjakan? Gambarmu saja lebih bagus dariku.

Kim_Sunmi

Hahaha, kau bisa menjadi asisten pribadiku, Oppa :) omong-omong siapa dia?

MyunsukHyun

Pemenang lomba tulis novel 9 hari, seseorang yang berasal dari Busan~

Kim_Sunmi

Apakah fetishmu memang orang Busan? Aku juga berasal dari Busan.

MyunsukHyun

Jangan marah, Sunmi. Dia benar-benar hanya temanku. Kami seumuran.

Kim_Sunmi

Terserah kau. Aku pergi dulu, sampai jumpa.

MyunsukHyun

Tidak ada emot atau ucapan manis untukku?

Sayang ... kau masih di sana?

Sunmi-ah?

"Dia offline." Myungsuk menghela nafas dan kembali memijat pangkal hidungnya. Kekasihnya ini terkadang memang masih kekanak-kanakan. Ia tahu Sunmi hanya seorang bocah yang masih labil. Myungsuk berharap, dalam beberapa tahun ke depan, Sunmi akan jadi lebih dewasa.

"Dasar bocah labil."

Usia mereka terpaut dua tahun. Keduanya sudah berpacaran sejak Sunmi kelas dua SMP. Mereka berkenalan lewat sosial media dan memutuskan untuk bertemu saat liburan musim panas. Myungsuk terkekeh pelan mengingat momen indah pertemuan pertama keduanya, sudah beberapa tahun yang lalu. Sunmi semakin terlihat dewasa, dan sorot matanya semakin tajam setiap kali mereka punya kesempatan untuk bertemu. Tapi yang namanya bocah, tetap saja bocah. Sunmi masih suka merengek seperti anak kecil.

Pemuda Daegu itu menutup kotak chatting-nya dan segera mematikan laptop. Jam dinding sudah menunjukkan pukul sepuluh malam, namun rasa kantuk masih belum menderanya. Tidak, ini masih terlalu dini untuk tidur. Pemuda itu kemudian beranjak dari kursinya dan meregangkan otot-ototnya yang kaku. Kaki jenjangnya melangkah keluar kamar dan menuruni anak tangga, pergi menuju dapur dan mengambil sekaleng minuman dari lemari pendingin.

Kedua kakinya mulai melangkah lagi dan menaikki tangga menuju kamarnya. Ia kemudian menutup pintu kayu itu dan mulai menyandarkan tubuhnya di antara kusen jendela yang terbuka. Pemuda itu menikmati sapu an lembut angin malam yang menyatu dengan riuhnya daun pepohonan. Udara begitu sejuk malam ini, dan Myungsuk menenguk kaleng itu dengan perasaan gembira.

"Satu minggu lagi ...."

****

Tampilkan Lebih Banyak
Bab Selanjutnya
Unduh

Bab terbaru

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

Tidak ada komentar
50 Bab
Chapter 1
Seorang pemuda berkacamata tengah fokus mengetikkan sesuatu di laptopnya. Deretan kata yang ia kirimkan setelah menekan tombol enter itu adalah sebuah pesan balasan di situs chatting online yang lumayan terkenal. Pemuda itu tak henti mematri senyum manis di wajahnya sejak beberapa menit yang lalu, mungkin lupa wajahnya akan pegal jika ia terus-menerus tersenyum seperti itu.Namun kelihatannya kegiatan berbalas pesan itu memang sangat seru.Hyun Myungsuk melirik puas ke arah kotak chatting yang memperlihatkan dua notif dari orang yang berbeda. Notif pertama berisi chat yang dikirimkan oleh kekasihnya, sedangkan yang kedua berasal dari seorang teman yang belum lama ia kenal lewat sosial media.BaeJihyun95Jadi kau yang memenangkan juara satu lomba membuat komik bulan ini?Myungsuk menyeringai ketika membaca sederet kalimat yang dikirimkan oleh 'teman barunya'. Tak ingin membuang waktu,
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-06-05
Baca selengkapnya
Chapter 2
Jihyun mengerjap untuk beberapa saat setelah mematikan laptopnya. Gadis itu beranjak dari kursinya dan mulai membaringkan tubuhnya di tempat tidur. Orang tuanya berjanji akan menyewakan apartemen untuknya di Seoul. Tapi, tadi sore kekasihnya menelepon dan bilang ia yang akan menyewakan Jihyun apartemen. Orang itu memang punya karier yang mapan sehingga menjadi kaya di umur yang masih muda.Jihyun merasa beruntung sekarang.Ia mengambil ponselnya di atas meja nakas. Gadis itu mengirimkan sebuah pesan singkat pada sang kekasih dengan senyum yang menghiasi wajahnya.To: Lee Dantae Genius ManTerima kasih. Aku mencintaimu ^^Ia belum mau meletakkan ponselnya kembali sebelum menerima balasan dari sang kekasih. Tatapannya menerawang dan mulai membayangkan hal apa saja yang akan terjadi setelah ia sampai di Seoul nanti. Ia tahu itu adalah kota yang besar, dan semua yang ia nantik
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-06-05
Baca selengkapnya
Chapter 3
Ckrek."Bagus, sekali lagi."Ckrek."Kalian hebat. Sinbi, senyum."Ckrek."Jongsuk, coba liat ke arah Sinbi."Ckrek."Bagus. Baiklah, kita istirahat sebentar."Seorang gadis berambut hitam legam sepunggung tengah sibuk melihat hasil potretannya melalui lensa kamera. Senyum manis tak pernah pudar dari wajahnya, membuat dua gigi kelincinya terlihat sangat menggemaskan.Sunmi kemudian menaruh kameranya dan berjalan ke arah sofa yang ada di ruangan itu. Sejenak, gadis ini ingin mengistirahatkan tubuhnya. Sesi pemotretan yang dibintangi oleh dua idol pendatang baru yang terkenal itu lumayan cukup melelahkan. Untung saja yang terpilih sebagai cover katalog bulan ini adalah Jongsuk UNIVERSE dan Sinbi SUNSHINE, dua idol yang merupakan teman masa kecil. Menumbuhkan kemistri di antara keduanya bukanlah hal yang sulit.
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-06-05
Baca selengkapnya
Chapter 4
"Baiklah, Jihyun-ah. Aku sudah mengirimkan pesan pada kekasihku, jika dia membacanya dia pasti akan segera menelepon." Myungsuk lagi-lagi mematri senyum manis andalannya. Jihyun mengerjap."Oh, baik kalau begitu. Bisa aku pulang sekarang?" Jihyun menoleh ke arah jalanan yang mulai padat. Hari semakin sore dan mereka masih betah singgah di Café sejak tadi siang.Yang ditanya mengangguk. "Tentu, kau pasti merindukan kekasihmu." Myungsuk berujar tanpa memandang Jihyun. Ia mengalihkan pandangannya yang setajam elang ke arah jalanan. Nampaknya sebuah sosok yang familiar tertangkap penglihatannya."Ah, itu dia!" Pekikan Myungsuk seketika memenuhi indra pendengaran Jihyun, membuatnya terperangah dan ikut menatap sosok yang Myungsuk maksud."Si-siapa?" Jihyun menoleh dan mendapati seorang pria dengan tinggi sekitar 178 cm tengah tersenyum dan menjabat tangan seseorang di seberang jalan dekat Cafe tempat mer
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-06-05
Baca selengkapnya
Chapter 5
Seorang pemuda berkulit pucat terus memutar-mutar pulpen di tangannya. Tatapannya menerawang lurus ke depan, entah apa yang sedang ia pikirkan. Dantae tidak fokus sejak tadi, dan ia yakin penyebabnya tak lain adalah sebuah tawaran dari Wooseok beberapa hari yang lalu. Gila, pemuda bermata sipit itu menyuruhnya untuk menjadi cover di katalognya bulan depan. Bukannya Dantae tidak senang, tapi masalahnya, dia tidak suka tampil di depan publik. Bahkan hanya sedikit dari para penggemar yang mengetahui wajah aslinya, itu pun setengah tertutupi topi.Pemuda yang berasal dari Daegu itu membuang nafas dan mengacak pelan surainya yang  berwarna mint. Sudah hampir tiga puluh menit ia membiarkan kertas itu tetap bersih. Tidak, ini tidak boleh terus terjadi atau dia tak akan bisa menghasilkan satu lagu pun hari ini.Pintu studio dibuka oleh seseorang, menyebabkan udara masuk dari luar karena ia tak cepat-cepat menutupnya lagi. Sosok Ji Seojin terl
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-06-05
Baca selengkapnya
Chapter 6
Jihyun menghentak-hentakkan kakinya ke tanah, kesal dengan semua yang sudah terjadi hari ini. Sudah cukup dipermalukan seperti tadi, Jihyun tidak akan mau membaca komik Busan In Action lagi. Sialan, ia tidak menyangka seseorang dengan nama pena Yeosong Bunny itu adalah bocah labil yang punya sepasang gigi seperti kelinci.Reputasinya sebagai seorang mahasiswa baru hampir saja tercoreng jika tadi dia kelepasan menjewer kuping gadis itu. Dengan penampilan mencolok seperti itu, tentu saja ia akan mudah dikenali orang. Terlebih, lawannya kali ini adalah bocah SMA, bisa-bisa ia dituduh melakukan kekerasan pada anak dibawah umur."Hyun Myungsuk dan segala kehidupannya memang gila, arrgh!" Jihyun meracau frustrasi di depan halte bus. Saat bus tujuannya tiba, ia melangkahkan kakinya dengan cepat ke dalam sana dan segera mencari tempat duduk, menyamankan posisinya. Gadis Busan itu memasangkan earphone di telinganya dan mulai mencari channel radio f
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-06-06
Baca selengkapnya
Chapter 7
Suara yang dihasilkan oleh ketukan jemari jenjang pada keyboard laptop memenuhi ruangan kamar yang sunyi. Sosok cantik itu tengah asik dengan blognya, mengabaikan satu sosok lagi yang sekarang tengah sibuk menorehkan goresan-goresan kasar pena di atas kertas putih. Seojin tak mau menatap adiknya yang tampak kesal sejak kepulangannya sore tadi. Kalau tidak salah, tiga puluh menit yang lalu Sunmi cerita soal pertemuannya dengan gadis bernama Bae Jihyun yang membuat hatinya panas akhir-akhir ini. Keributan terjadi setelah Sunmi menyiram wajah Jihyun dengan segelas iced americano yang disaksikan oleh puluhan pasang mata. Sungguh, Seojin tidak mengerti jalan pikiran adiknya, dasar bocah. Wanita cantik itu kemudian menutup halaman blognya saat ia sudah menyelesaikan postingannya, kemudian beranjak dari kasur, menghampiri Sunmi yang asik menggambar di kursinya. Helaan nafas berat terus terdengar ketika ia melangkah mendekati s
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-06-07
Baca selengkapnya
Chapter 8
Sunmi memutar-mutar pensil di tangannya, tak fokus sedari tadi karena mengingat kata-katanya sendiri beberapa hari yang lalu. Sebenarnya ia tak berniat untuk membuat Myungsuk marah, tapi karena perkataannya tempo hari, sampai sekarang kekasihnya itu belum juga menghubunginya.Waktu istirahat akan berakhir sebentar lagi, dan Sunmi masih belum beranjak dari kursinya sejak bel berbunyi. Panggilan dari teman sekelasnya tak ia hiraukan, seolah pikirannya hanya mampu fokus pada satu hal.Pada Hyun Myungsuk yang ia rasa mulai menjauh.Gadis itu menghela nafas berkali-kali, lelah sendiri dengan skenario bodoh yang sudah ia buat. Sunmi mengutuk Myungsuk dalam hatinya. Brengsek, apa dia masih butuh aku, batinnya. Persetan kau, ulzzang brengsek.Lama bermonolog sendiri, tiba-tiba ponselnya bergetar. Ia lekas mengambilnya dan melihat sebuah pesan masuk yang dikirimkan oleh seseorang beberapa detik yang lalu.
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-06-07
Baca selengkapnya
Chapter 9
Hujan turun secara tiba-tiba malam ini. Padahal, sejak tadi sore belum ada tanda-tanda akan turun hujan, awan mendung pun tak terlihat. Keempat orang yang baru keluar dari restoran itu menatap tak percaya pada jalanan basah di depan mereka. Hujannya sangat deras, dan sialnya Seojin masih punya pekerjaan."Aku harus menyerahkan file ke Bos sebelum dia berangkat ke luar kota besok." Wanita cantik itu mengoceh panjang lebar sejak mereka mendengar suara hujan. Wooseok sudah ingin menutup telinganya rapat-rapat jika saja bukan Seojin yang sedang berbicara seperti kereta api.Aku tidak peduli, Noona. Persetan dengan semua file milik Bos mu, telingaku rasanya mau pecah, batin Wooseok. Tapi ia mengurungkan niatnya untuk benar-benar meneriakki Seojin karena ia ingat kalau pekerjaan tetap pujaan hatinya selain food blogger adalah Chef di salah satu hotel bintang lima. Dan demi Tuhan, Wooseok pernah tak sengaja membuka salah satu file milik Seojin. S
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-06-08
Baca selengkapnya
Chapter 10
Inbox (1)From: Kang WooseokHai, Noona ... apa kabar? Hari ini sudah makan berapa kali? Perlu kutemani ke supermarket, mungkin? Kapan kita bisa bertemu?Inbox (1)From: Kang WooseokSeojin-noona, kau ada di rumah? Aku ingin bertemu :) ayo kita makan siang bersama~Inbox (1)From: Kang WooseokNoona, hari ini luang tidak? Ayo temani aku ke toko sepatu. Oppa di rumah, kan? Aku jemput sekarang, ya ....Inbox: (1)From: Kang WooseokNoona, hangout bersamaku, ya? Aku bosan. Miss u Noona :(**** "Bagus, Seojin ... bagus. Ya, ke kiri sedikit."
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-06-08
Baca selengkapnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status