Terjebak Hasrat CEO Otoriter

Terjebak Hasrat CEO Otoriter

last updateLast Updated : 2024-07-27
By:  Khairil Azmi  Ongoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
2 ratings. 2 reviews
37Chapters
287views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Veronica Anastasia tidak menyangka kalau kejadian tidak senagaja yang terjadi di salah satu club malam akan merubah hidupnya. Kejutan besar dia dapatkan tepat saat wanita itu datang untuk interview kerja di sebuah perusahaan besar. Awalnya, wanita itu terlihat biasa saja, tapi saat masuk ke dalam ruangan CEO perusahaan itu, di sanalah kejutan dia dapatkan. Dia tidak menyangka kalau orang yang akan menjadi calon bosnya itu adalah laki-laki yang bersamanya saat kejadian malam panas waktu itu. "Hai, Nona manis. Sepertinya kamu berhutang sesuatu kepadaku. Benar begitu, 'kan?" Anastasia langsung dibuat bungkam ditempat. Raut wajah wanita itu gugup, pun kedua matanya terlihat terbuka dengan cukup lebar.

View More

Latest chapter

Free Preview

01.Insiden

Italia, Lombardia, Milan "Akhh! Kita lakukan sekarang!" Si wanita terlihat membuka jas seorang laki-laki dengan gerak yang cepat dan terkesan kasar. Si laki-laki yang baru saja menghentikan ciumannya, bergerak membantu melepas jasnya sendiri. Setelah kain itu tertanggal dari badannya, dia melemparnya dengan gerakan yang asal dan kembali menciumi bibir merah ranum Anastasia dengan penuh gairah. Dia— Veronica Anastasia yang memang dalam keadaan benar-benar mabuk menyambut dengan hangat ciuman itu. Gairah wanitanya semakin terpacu tatkala kedua tangan si laki-laki yang tadi memperkenalkan dirinya dengan nama Straniero itu, mulai bergerak menggerayangi sekujur tubuhnya. Memegang aset-aset yang masih terbungkus oleh baju kerjanya yang sudah tidak dalam keadaan baik-baik saja. Wanita itu semakin terbakar gairah. Kedua tangannya terlihat menekan tengkuk si pria bernama Straniero itu, membuat ciuman mereka semakin dalam. Bahkan tanpa disadari, mereka berdua saat ini sudah berdiri tepat d

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

user avatar
Khairil Azmi
kasih rate juga. Komen juga dan bantu share juga.
2024-07-12 11:42:03
0
user avatar
Khairil Azmi
Komen jangan lupa ya teman-teman
2024-07-05 14:47:05
0
37 Chapters

01.Insiden

Italia, Lombardia, Milan "Akhh! Kita lakukan sekarang!" Si wanita terlihat membuka jas seorang laki-laki dengan gerak yang cepat dan terkesan kasar. Si laki-laki yang baru saja menghentikan ciumannya, bergerak membantu melepas jasnya sendiri. Setelah kain itu tertanggal dari badannya, dia melemparnya dengan gerakan yang asal dan kembali menciumi bibir merah ranum Anastasia dengan penuh gairah. Dia— Veronica Anastasia yang memang dalam keadaan benar-benar mabuk menyambut dengan hangat ciuman itu. Gairah wanitanya semakin terpacu tatkala kedua tangan si laki-laki yang tadi memperkenalkan dirinya dengan nama Straniero itu, mulai bergerak menggerayangi sekujur tubuhnya. Memegang aset-aset yang masih terbungkus oleh baju kerjanya yang sudah tidak dalam keadaan baik-baik saja. Wanita itu semakin terbakar gairah. Kedua tangannya terlihat menekan tengkuk si pria bernama Straniero itu, membuat ciuman mereka semakin dalam. Bahkan tanpa disadari, mereka berdua saat ini sudah berdiri tepat d
Read more

02.Double Shit!

"Halo, Karlina?" Anastasia langsung menyapa seseorang yang sedang dia coba telepon sudah terdengar mengangkat panggilannya. Dengan kepala yang menoleh ke belakang, wanita itu terlihat keluar dari sebuah motel."iya, Anne?" Suara jawaban keluar dari dalam telepon. Anastasia dengan tampang planga-plongo itu kebingungan terlihat memindai ke segala arah. Satu tangannya yang bebas bergerak menggaruk Surai hitam coklat keemasan yang dia punya. Saat ini kondisi Anastasia benar-benar berantakan. Rambutnya acak-acakan, bajunya kusut tidak tanggung-tanggung. Jelas semua orang yang sedang berjalan kaki langsung menjadikan wanita itu sebagai pusat perhatian mereka. "Kamu bisa menjemputku, teman? Aku mohon kali ini saja, Karli, Saudariku, teman seperjuanganku." Anastasia yang memang orangnya terlalu masa bodoh, terlihat tidak acuh. Dia saat ini sedang memperlihatkan ekspresi wajah yang mengenaskan. Wanita itu mulai berjalan linglung mengikuti langkah orang-orang yang juga tengah berjalan di tro
Read more

03.Straniero

"Ini juga barang-barangmu yang lainnya, Anne Sayang.""Setelah memfitnahku mengorupsi, terus berselingkuh di belakangku, sekarang kamu juga mengambil apartemen-""Mengambil apartemen apa maksudmu? Ayolah, Anne. Jangan pura-pura lupa. Coba kamu ingat baik-baik siapa pemilik apartemen ini?"Anastasia langsung termenung mendengar penuturan Marselino yang memotong perkataannya. Otaknya langsung terputar mengingat ke saat dia pertama membeli hunian itu. Saat sudah menemukan jawaban itu, pupil matanya langsung terbuka lebar. Marselino yang melihat itu langsung menarik salah satu sudut bibirnya."Sudah ingat apartemen ini milik siapa?" tanya Marselino si laki-laki berwajah licik yang satu tangannya sedang digandeng manja oleh sosok Nathalia."Sialan! Sialan! Sialan! Aku ngerasa ingin gantung diri saja sekarang!" Anastasia menjerit kesal saat mengingat perdebatannya pagi tadi. Saat ini, dia sedang meletakkan es batu yang terbungkus kain di atas kepalanya. Entahlah itu fungsinya apa, tapi yang
Read more

04.Diterima Kerja Begitu Saja?

"Eh, Maaf, Sir. Maksud Saya, he ... he ... he, lupakan." Anastasia yang masih berdiri di garis pintu bicara dengan blak-blakan. Kedua matanya terlihat bergerak bingung. Dan saat dia kembali bersitatap dengan netra abu-abu milik laki-laki yang duduk di belakang kursi bername tag "Daniel Alex Maximillan" itu, dia tersenyum. Wanita itu saat ini sedang merutuki dirinya sendiri di dalam hati karena keceplosan yang dia lakukan tadi. "Masuklah!" Anastasia meneguk salivanya saat dia mendapati perintah masuk bernada serak mengintimidasi itu. Dengan langkah gugup dibarengi doa di dalam hati, dia mengayunkan langkah memasuki ruangan yang di dominasi warna putih itu. 'semoga dia tidak ingat, semoga dia tidak ingat,' batinnya berdoa dengan terus mengulas sebuah senyum canggung yang terlihat cukup lebar. "Tuan-" Anastasia melongo saat kedua matanya melihat laki-laki yang sedang duduk di kursi kebesaran itu menggelengkan kepalanya. Wanita itu mengernyitkan keningnya karena dia mendapati si
Read more

05.Sebuah Penawaran

Siangnya di sebuah restoran terkenal di pusat kota Milan...."Duduklah!" Anastasia dengan raut wajah yang gugup menganggukkan kepalanya. Dia dengan anggukan kepala sungkan bergerak menarik kursi dengan perlahan, lalu kemudian mendudukkan pantatnya di permukaan tempat duduk tersebut. Cara duduknya yang terlihat gusar dan gerakan tangannya yang pura-pura merapikan anak rambutnya, menandakan kalau saat ini suasana hati wanita itu sedang tidak karu-karuan.Mendapati tatapan tajam dan mengintimidasi, membuat ketakutannya mencuat naik kepermukaan. Padahal, bisa dikatakan Anastasia itu wanita yang tidak terlalu takut jika berhadapan dengan seseorang, tapi entah kenapa saat bersitatap dengan netra abu-abu milik Daniel, dia serasa menciut "Ohh, baiklah, Nona Anastasia. Kita langsung saja ke intinya." Anastasia menganggukkan kepalanya. Dia bergerak membenahi posisi duduknya yang dirasa agak miring, 'ini aku harus diam saja sampai dia memintaku bicara, gitu? Dari tadi lidahku sudah gatal ing
Read more

06.Panti Asuhan La Nostra Famiglia

Pinggiran kota Milan, Panti Asuhan La Nostra Famiglia.....Setelah menempuh beberapa menit dan mengganti trem dengan menaiki sebuah metro, akhirnya Anastasia tiba di lokasi tujuan. Sebuah kawasan asri pinggiran kota Milan. Di depan mata Anastasi, terlihat sebuah gerbang tua berkarat yang sepertinya sudah tidak terurus lagi. Di tralis gerbang, tergantung sebuah papan bertuliskan "Akan segera di ratakan!" Melihat tulisan itu, Anastasia terlihat semakin lesu. Dengan masih menggunakan baju kerja lengkap, wanita itu berjalan masuk dengan langkah pelan. "Ya tahun, aku tidak menyangka kalau kondisinya akan separah ini?" Kedua mata Anastasia langsung menatap tidak percaya saat mendapati keadaan bangunan yang benar-benar tidak layak huni lagi. "Saat aku, Karlina, dan teman-teman lain masih tinggal di sini, semua bangunannya masih bagus. Tetapi, apa ini? Kenapa-" "Anne?" Anastasia yang masih kaget melihat keadaan b
Read more

07.Keputusan

Tepat jam 08.25pm, Anastasia kembali ke pusat kota Milan. Saat ini, dia sudah berada di dalam kamar dan sedang mengeluarkan barang-barangnya dari dalam lemari. "Dari pada kamu hanya menonton begitu, bukankah lebih baik kamu membantuku berkemas?" Anastasia melirik ke arah Karlina yang sedang duduk di ranjang empuk miliknya. "Ini aku masih kaget loh. Padahal kamu baru kerja hari ini, tapi kamu sudah dapat gaji di muka. Itu pun jumlahnya sampai kamu bisa beli apartemen baru lagi, Anne. Gila, sungguh, gil-" "Berisik!" Anastasia memutar bola matanya malas, "kamu kayak tidak mengenal aku saja, Karli. Aku ini, Veronica Anastasia, wanita yang lahir dengan penuh bakat. Jadi, sudah jelas kalau mendapatkan uang bagiku adalah soal yang mudah," imbuhnya membanggakan diri, membuat Karlina yang duduk santai di ranjang bergerak bangkit untuk membantu. Anastasia tahu kalau Karlina sedang berjalan mendekat ke arahnya, tapi karena saat ini pikirannya dipenuhi oleh cerita-cerita yang tadi sore
Read more

08.Mansion Yang Megah

"Julio, sebenarnya kita akan pergi ke mana ini? Bukankah pertemuannya ada di restoran tadi? Tapi, kenapa hanya Tuan Maximillan saj-" "Kita memang hari ini tidak akan ikut pertemuan, Nona Anastasia." Julio yang duduk tepat di sebelah kanan sopir pribadi milik Daniel bersuara. Laki-laki itu berkata tanpa menoleh pun melihat ke arah Anastasia yang sedang duduk di jok belakang. Sementara di sisi Anastasia. Mendengar penuturan itu, dahinya langsung dibuat sedikit mengkerut. Jujur, dari awal dia menandatangani perjanjian kontrak menjadi wanita simpanan itu, Anastasia langsung dibuat bingung. Dia merasa begitu karena setelah menandatangani perjanjian itu, Anastasia merasa tidak ada yang berubah. Semuanya masih normal-normal saja dan keadaan ini tidak seperti apa yang sedang dia pikirkan. "Lah, lalu tujuan kita ke mana, Julio?" tanya Anastasia dengan menatap penuh kebingungan ke arah laki-laki itu. "Aku diperintahkan oleh Tuan Maximillan untuk mengantarmu ke mansion yang akan Anda tempat
Read more

09.Sosok Ibis Sebenarnya

"Di Mansion Maximillan ini, Tuan Maximillan adalah aturannya. Dia bisa mengubah aturan sesuai keinginannya. Tapi, ada beberapa aturan yang akan tetap sama. Yaitu, pertama, dia tidak mengizinkan siapa pun mandi di malam hari di sini. Kedua, dia tidak mengizinkan makanan yang dihidangkan di meja makan tidak sesuai dengan jadwal. Ketiga, dia benci kamar mandinya dipenuhi oleh busa-busa sabun." Anastasia mendesah, mengumumkan rasa nikmat yang didapatkan tubuhnya yang malam ini sedang berendam air hangat di dalam bathub. Tubuhnya yang polos, terlihat ditutupi busa. "Aku tidak peduli dengan aturannya. Persetan dengan itu semua karena malam ini aku membutuhkan ini. Toh, kedatangannya juga sudah terjadwal dan malam ini bukanlah malam di mana dia akan datang berkunjung." Iya, malam ini Anastasia memang butuh merendam dirinya untuk menghilangkan rasa penat setelah berkeliling mengenal Mansion tempat tinggalnya. Ini adalah hidup yang selalu dia bayang-bayangkan. Tinggal di rumah bak istana in
Read more

10.Tidak lebih dari seorang jalang

Flashback on....Setelah melihat tingkah wanita teman mainnya secara sembunyi-sembunyi, Daniel langsung membuka matanya dengan sempurna, memperlihatkan manik abu-abunya yang indah dan menawan."Wanita yang begitu sangat liar." Laki-laki itu bergerak bangun dari tidurnya dengan sedikit menggeliat, menanggalkan kelelahan karena aktivitas semalam. Raut wajahnya yang tampan, dengan garis muka tegas, terlihat berseri-seri. "Sungguh, semalam adalah permainan paling menggairahkan. Aku tidak pernah merasa bernafsu sekali seperti semalam." Dengan tersenyum, Daniel meraba tengkuknya yang sedikit agak pegal. Di dada bidang laki-laki itu, bekas-bekas cakaran terlihat masih merah di sana. Terdapat banyak sekali kiss mark tertinggal di leher laki-laki itu. Lebih dari itu, di kedua pundaknya, terdapat banyak sekali bekas-bekas gigitan yang bekasnya terlihat lumayan dalam. "Namanya Nona Anastasia ya?" Daniel bergerak menyingkap selimut, lalu kemudian turun dari ranjang dengan telanjang, "aku akan
Read more
DMCA.com Protection Status