Share

BAB 42

Gabby mengerutkan keningnya. Ucapan Raizel masih sulit dicerna oleh akal sehatnya, karena bertentangan dengan realita yang dia lihat. Pada akhirnya, Gabby juga keceplosan dan menyangkut-pautkan semua ini dengan Lascrea.

“Kalau kamu nggak permainkan aku, kamu nggak akan mungkin ciuman sama Lascrea, Bos!”

Kedua mata Raizel membulat secara otomatis bersamaan mulutnya yang terbuka lebar.

Bagaimana mungkin Gabby bisa berbicara dengan lugas mengenai kejadian itu? Raizel mengingat-ingat apakah dia pernah bercerita kepada Gabby? Seingatnya tidak. Jika gadis itu bisa tiba-tiba tahu, berarti ada satu kemungkinan yang terpikirkan oleh Raizel.

“Ja-jadi kamu ngintip?” tanya Raizel sedikit memekik. Sepertinya dia cukup syok.

Namun, Gabby tak kalah syok dan balik memekik untuk menyanggahnya.

“Ih, bukan ngintip! Tapi nggak sengaja lihat!” Rasa kesal dan malu kini melebur jadi satu.

Rizel menghela napas panjang sambil mengusap kasar wajahnya. Kepalanya menggeleng, tak habis pikir dengan Gabby. Sampai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status