Cerita tentang dua bersaudara Savana dan Maura, tanpa mereka ketahui mereka mencintai pria yang sama yaitu Aksa. Hubungan mereka berdua yang memang tidak pernah baik menjadi semakin buruk setelah Maura mengetahui Aksa akan menikahi Savana. Namun akhirnya niat Aksa terlaksana dengan dukungan ayah Savana walaupun ditentang oleh Maura dan Ibunya. Namun setelah menikah rumah tangga Aksa dan Savana tidak berjalan lama, sebab Savana dituduh membunuh Erik mantan pacarnya, Savana mendekam dibalik jeruji besi dalam kondisi hamil, seolah dipermainkan oleh takdir Savana juga diceraikan oleh Aksa suaminya. Setelah kejadian itu Aksa menikah dengan Maura, beberapa waktu kemudian, Savana kaget melihat keduanya sudah menjadi sepasang suami istri. Hidup terpuruk Savana tiba-tiba bertemu dengan Xabiru Adiguna yang merupakan konglomerat muda dan mereka menjalin hubungan spesial hingga menikah, yang tidak disangka Xabiru menikahi Savana dengan motif balas dendam. Xabiru merupakan kakak kandung Erik. Bagaimana kah kisah Savana selanjutnya? "Tidak ada satu orang pun Ayah di dunia ini yang rela anaknya dipermainkan dalam pernikahan." –Papa Rangga "Karena hancurnya rumah tangga bukan selalu karena orang ketiga, tapi karena tidak adanya rasa saling percaya." -Savana
Lihat lebih banyakSavana masuk ke ruangan Xabiru dengan membawakan minuman untuk Mama Yunita. "Permisi, Pak, Ibu," ucap Savana dengan sangat ramah dan senyuman manis di wajahnya menggambarkan ketulusan hati dan jiwanya.Mama Yunita yang tadinya sedang asyik menggobrol dengan Xabiru langsung mengalihkan pandangannya kepada Savana. "Wah terimakasih banyak ya," ucap Mama Yunita."Iya baik sama-sama Bu, kalau begitu saya permisi ke belakang dulu," ucap Savana.Penampilan Savana yang sangat rapih dan cantik meskipun menggunakan seragam kantor sebagai cleaning servis. Hal itu langsung membuat Mama Yunita begitu sangat menyukai Savana. "Kamu Office Girl baru ya disini?" tanya Mama Yunita.Savana hanya mengangguk dan tersenyum. "Bukan Office Girl Ma, tapi dia adalah calon menantu Mama," sambung Xabiru yang sontak langsung membuat Savana terkejut seketika."Apa maksud dari ucapan Pak Xabiru? Aku enggak salah dengar kan?" tanya Savana pada dirinya sendiri dalam hatinya."Kamu yang bener Xabiru masa calon mantu M
Mama Yunita yang merasa bosan karena setiap harinya harus di rumah terus akhirnya sekarang ia memutuskan untuk pergi ke kantor meskipun tidak untuk bekerja dan hanya mengecek bagaimana kondisi kantor perusahaan peninggalan suaminya itu namun sudah cukup membuat hatinya merasa sangat senang. "Tolong antar saya ke kantor ya," ucap Mama Yunita pada salah satu sopir di rumahnya."Apa Bu? Ke kantor?" tanya sopir itu yang sepertinya terkejut dengan perkataan Mama Yunita."Iya," sahutnya.Raut wajah sopir itu tampak tegang karena ia takut dimarahi Xabiru jika ia salah. "T-tapi Bu?" ucap sopir itu dengan gugup.Setelah itu Mama Yunita langsung tersenyum karena ia langsung paham dengan maksud sopir pribadinya itu. "Kamu tenang aja enggak usah takut sama Mas Biru nanti saya bilang sama Biru kalau saya mau main ke kantor," jelas Mama Yunita."Oh baik kalau begitu, ayo Bu saya antar," sahut sopir pribadi itu yang langsung membukakan pintu mobil Toyota Alphard.Setelah itu Mama Yunita langsung mas
Setelah sampai di taman Maura pun langsung me gaja Syifa untuk duduk, ia juga tidak lupa memberikan es cream yang dibawanya kepada Syifa. "Ini Es krim nya Syifa, Tante beliin spesial hanya untuk kamu," ujar Maura yang selalu bersikap baik kepada Syifa karena ia sangat tahu jika gadis kecil yang saat ini sedang bersamanya itu bisa dimanfaatkan dengan sangat baik."Wah, makasih banyak ya Tante," jawab Syifa yang kemudian langsung memakan es cream yang dibelikan oleh Maura, raut wajah Syifa begitu sangat senang, ia tidak kesepian lagi, ia serasa memiliki seorang yang siap mendengarkan semua celotehan lucunya."Syifa Tante mau tanya deh," ucap Maura."Tanya apa Tan?""Sekarang ini Tante enggak pernah lihat kamu main bareng kaya gini Mama kamu, Mama Sava," ucap Maura mulai memancing.Syifa yang tadinya ceria langsung murung dan menundukkan kepalanya lagi ketika Maura mulai membahas Sola Savana karena memang saat ini Savana memang sedang sibuk-sibuknya bekerja hingga kurang waktu untuk berm
Sementara itu saat ini Syifa sedang ikut Papah Rangga mengurusi bisnis restoran dan juga kafenya. Pengngujung restoran hari ini cukup ramai jadinya Syifa sedikit kesal karena Papah Rangag sibuk melayani para pelanggan bersama dengan beberapa karyawan lainnya. "Oppa juga sibuk banget dari tadi mondar-mandir terus sementara itu disini sendirian terus," guamam Syifa.Papah Rangga yang sudah selesai mengantarkan pesanan ke meja pelanggan tidak sengaja melihat Syifa yang sedang melamun sendirian dengan raut wajah yang sedih, Papah Rangga langsung menengok kearah ruangan restoran miliknya. "Pelanggan lagi ramai-ramainya lagi tapi Syifa kayanya lagi sedih karena enggak ada yang ngajak main," batin Papah Rangga yang langsung menghampiri Syifa."Syifa," ucap Papah Rangga dengan lembut sambil duduk disamping cucunya."Syifa kenapa kok diem terus sih?" tanya Papah Rangga."Syifa kesel sih kenapa coba Opa sama Mama itu sibuk-sibuk banget, aku juga pengen main sama kalian,"ucap Syifa.Mendengar ce
Saat melihat Savana yang tidak pernah berhenti bekerja sejak pagi hingga siang hari membuat hati Agri cukup iba melihatnya. "Dia dari pagi enggak istirahat kali ya, kerja terus, kasihan juga kalau gini lihatnya," batin Agri dalam hatinya.Sementara itu Xabiru terus bertanya kepada Agri tentang kondisi Syifa ketika ibunya sibuk bekerja dari pagi hingga malam. "Agri Apakah kamu tahu gimana kondisi Syifa ketika ibunya bekerja?" tanya Xabiru pada Agri."Sebenarnya saya tidak tahu pasti sih Pak, tapi saya yakin kalo Syifa merasa sangat kecewa ketika ibunya terlalu sibuk dengan pekerjaannya, Syifa sendiri pasti merasa jika ibunya lebih mementingkan pekerjaannya dibandingkan dirinya," jelas Agri sambil menatap wajah Xabiru."Sebenarnya saya akan terus membuat kondisi Savana terus menerus menderita selama satu Minggu kedepan tapi Apakah fisik dia kuat? Gimana nanti kalau dia sakit jadinya yang ada enggak bisa usilin dia lagi nanti," batin Xabiru dalam hatinya."Sekarang perempuan itu lagi nga
Hari kedua bekerja Savan sudah harus berangkat pagi-pagi sekali yakni pukul 05.00 atas perintah Agri kemarin. Sebenarnya ia masih ingin melanjutkan tidurnya karena kegiatan kemarin sungguh sangat melelahkan. Sekarang waktu sudah menunjukkan pukul 04.45 dan ia harus cepat pergi ke kantor. Papah Rangga yang sedang duduk diruang tv langsung keningnya ketika melihat putri tercintanya sudah sangat cepat untuk pergi ke kantor pagi-pagi sekali."Savana kamu mau kemana Nak? Ini masih pagi banget loh masa udah mau pergi ke kantor lagi aja?" tanya Papah Rangga.Mendengar suara Papah Rangga, Savana langsung menghampirinya lalu menyalami tangan Papah Rangga. "Aku mau pamit sama Papah untuk pergi ke kantor karena kerjaan aku di kantor banyak banget Pah jadi harus berangkat pagi-pagi," jelas Savana mencoba memberikan penjelasan kepada Papah Rangga yang selalu mengkhawatirkan kondisi kesehatan Savana."Tapi harus pagi banget kaya gini ya? Padahal kemarin kamu juga pulang tengah malam sayang. Papah t
Waktu sudah menunjukkan pukul 22.00. Akan tetapi Savana masih juga belum sampai rumah padahal Papah Rangga juga sudah beberapa kali menghubungi dirinya untuk menyuruhnya segera pulang karena hari sudah semakin malam akan tetapi Savana nampak mengabaikannya karena sibuk dengan pekerjaannya."Savana kenapa kerjanya sampe malam gini ya? Emangnya dia lembur tapi kan ini hari pertama dia kerja masa udah langsung lembur aja? Aku takut dia sakit," batin Papah Rangga dalam hatinya.Sementara itu Mama Maia yang sudah mencuci muka dan memakai berbagai macam skincare malam untuk segera tidur tidak lupa untuk mengajak suaminya tidur. "Pah, ini udah malam loh, ayo kita tidur aja Pah lagian mungkin Savana pulang telat karena banyak kerjaan di kantor," ucap Mama Maia."Itu Syifa juga sepertinya juga udah ngantuk banget," lanjut Mama Maia sambil menatap mata Syifa yang berada dalam pangkuan Papah Rangga."Mama kemana sih Oma? Opa?" tanya Syifa pada Mama Maia dan juga Papah Rangga sementara itu Mama M
"Kamu yang bener dong bersih-bersihnya!" teriak Xabiru sambil menumpahkan seember air yang Savana gunakan untuk mengepel bagian depan loby kantor, banyak para karyawan yang menyaksikan Xabiru membentak Savana dengan sangat keras hingga membuat Savana tidak bisa berkutik lagi dan hanya bisa menundukkan kepalanya."M-maaf Pak, tapi menurut saya udah bener kok saya ngepel lantainya," ucap Savana yang sedikit gugup."Berani kau menjawab!" jawab Xabiru yang semakin mengeraskan suaranya.Dalam hatinya Xabiru merasa belum puas untuk mempermalukan Savana didepan banyak karyawan di kantor.Saat menatap dan mengamati wajah Xabiru, Savana merasa tidak asing dengan orang nomor satu di kantornya itu. "Laki-laki ini kan yang pernah nolonginaku kalau enggak salah ya? Iya aku pernah ketemu dia dijalan waktu aku masih bekerja dulu," batin Savana dalam hatinya yang tidak berani menatap wajah Xabiru terlalu lama karena ia takut dengan suara Xabiru yang begitu menggelegar ketika membentak dirinya."Habis
Saat ini Savana sudah menitipkan Syifa kepada Papah Rangga dan juga Mama Maia karena sekarang Maura sudah sibuk dengan Aksa dan tidak bisa lagi mengurusi Syifa yang saat ini sedang masa aktif-aktifnya. Tapi saat ini merasa sedih karena kesulitan mencari pekerjaan, hampir semua perusahaan menolaknya dan alasannya sama yakni Savana yang merupakan mantan napi. "Aku capek, semua perusahaan menolaku hanya karena aku mantan nara pidana," batin Savana dalam hatinya.Namun ia tidak pantang menyerah hingga terus mencari informasi tentang lowongan pekerjaan, ratusan lamaran ia berikan dan hanya tinggal satu lagi perusahaan yang ia harapkan dapat menerimanya meskipun ia rasa mustahil karena perusahaan ini merupakan perusahaan yang sangat besar di Indonesia bahkan perusahaan kecil saja menolaknya apalagi ini, Savana juga tidak terlalu berharap banyak namun ia tidak pernah lelah untuk terus mencoba."Semoga aja aku bisa diterima di perusahaan ini meskipun rasanya mustahil sekali," ucap Savana.Set
Setiap orang pasti memiliki kisah cintanya yang tidak terlupakan, entah itu cinta pertama yang manis maupun menyakitkan, ataupun kisah cinta yang tidak tersampaikan maupun kisah cinta yang penuh penyesalan.Savana adalah perempuan cantik, cerdas, mandiri, berwawasan luas dan juga baik hati.Dia merupakan Manajer muda di sebuah Perusahaan besar yang ada di Jakarta. Savana memiliki adik perempuan yang bernama Maura. Maura yang sejak kecil selalu dimanjakan oleh orang tuanya terutama ibunya, tumbuh menjadi pribadi yang tidak bisa bersikap dewasa, egois, manja, tidak bisa hidup susah, dan enggan bertanggung jawab atas perbuatannya sendiri.Sehingga savana selalu mengalah. Tugas kuliah Maura saja Savana yang mengerjakan. Apa yang savana miliki Maura menginginkannya. Tanpa mereka ketahui bahwa mereka mencintai pria yang sama yaitu Aksa Pengusaha muda kaya dan juga tampan.Hubungan persaudaraan mereka yang dari awal sudah tidak baik, menjadi semakin bu...
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Komen