Share

BAB 48

Gabby melangkah mundur secara perlahan setelah membuka pintu dan melihat Raizel berdiri di depan kamarnya dengan tatapan menggoda.

“Aku boleh masuk, kan?” tanya pria itu dengan senyum yang tersungging.

Dia bahkan tak menunggu persetujuan Gabby dan melenggang begitu saja ke dalam kamarnya.

“Rai! Gimana kalau ada yang lihat?” desis Gabby sambil celingukan lalu menutup pintunya.

“Ahh!” Raizel mendesah nikmat saat mengempaskan tubuhnya ke atas kasur beralaskan seprai merah muda itu. Dia menghiraukan ucapan Gabby karena terlalu nyaman berbaring di sana.

“Rai! Kamu nggak denger aku, ya?”

Rengek Gabby. Dia menggembungkan pipi sambil melipat kedua tangan di depan dada.

“Kenapa sih, Sayang? Orang aku cuma mau tidur di sini, nggak boleh?”

Ahh, untuk pertama kalinya Raizel mengucap panggilan sayang terhadap Gabby. Tentu saja hal tersebut berhasilkan menimbulkan rona merah jambu di kedua pipi Gabby.

“Ihh, sempit nanti! Kan, kamarmu lebih besar. Kenapa harus di sini, coba?”

Gabby berlaga
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status